แชร์

S E 3 ♡

ผู้เขียน: Pena amatir
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-12-17 19:20:35

Tania buru- buru berangkat ke kampus karena hari ini ia ada ulangan, dosen killer tidak akan memaafkannya jika sampai terlambat. Setelah mengirim pesan wajib pada Reyhan, Tania langsung melajukan mobilnya, untunglah Reyhan memilihkan apartemen yang dekat dengan kampus, jadi hanya sepuluh menit Tania sudah sampai di kampus.

Drrtt…

Ponselnya bergetar di atas dasbor mobil, Tania mengambil ponselnya.

“Mas Reyhan? Kenapa dia menelpon.” Tania mengerutkan dahi, bukan suatu kebiasaan bagi Reyhan, pagi- pagi sudah menelponnya.

“Halo, Mas.”

“Nanti malam, Mas akan pulang apartemen mu.” Ujar Reyhan, tanpa basa basi, dan tanpa menunggu jawaban Tania, Reyhan langsung memutuskan panggilan.

Tania membuka mulut ingin menjawab, tapi suara putusnya panggilan membuat ia menggeleng. “Dasar, Mas Reyhan. Iya tau kamu itu jutek, tapi nggak usah jutek banget bisa nggak sih?” Gumam Tania sendiri langsung meletakan kembali ponselnya ke dasbor.

Nanti aku nyebut-nyebut nama laki- laki baru tahu, haha. Tania geli sendiri dengan pemikirannya.

Dihukum. Memang kejahatan apa yang dilakukan sampai harus di hukum. Dan memang apa hukumannya? Apa aku di tinggalkan, atau uang jajanku berkurang. Lagi- lagi Tania tertawa sendiri dengan pemikirannya.

*** Simpanan Elite! ***

Sore hari, Reyhan kembali mengirim pesan pada Tania, bahwa ia akan malam bersama Tania di apartemen, juga tidak lupa, Reyhan merequest Lingerie merah maroon kesukaanya. Tania tersenyum saat membaca pesan dari Reyhan.

Setelah mandi, Tania langsung memilih beberapa Lingerie di dalam lemarinya, ada begitu banyak warna merah, dan dengan berbagai model yang berbeda. Tania mencobannya satu per satu, lalu ide gila muncul begitu saja dalam kepala Tania.

“Kenapa repot- repot memakai lingerie, toh nanti juga akan di buka sama, Mas Reyhan.” Tania kemudian membuka Lingerie yang ia pakai, lalu berjalan ke tempat tidur dengan tubuh polosnya, ia langsung mengambil posisi tengkurap di atas kasur, sambil bermain ponsel. Tania menutupi tubuh polosnya sama sekali.

Tanpa Tania tahu, Reyhan sedang mengerang saat melihat pemandangan dari ponselnya, Reyhan sudah tidak tahan lagi, tubuh hourglass Tania tidak bisa, tidak membuat siapapun bereaksi saat melihatnya.

“Lebih cepat, Kim” perintah Reyhan pada sekretaris, Kim. tanpa menjawab, Kim menambah kecepatannya, sejenak pria itu melirik ke kaca sepion tengah, ia melihat Tuannya tengah gelisah di kursi belakang dengan ponsel di gengamannya.

Sampainya di depan lobi, Reyhan langsung masuk ke dalam apartemen, menutupi bagian depan tubuhnya telah tegak sempurna di balik celana dengan tas kerja nya.

Reyhan langung masuk ke apartemennya, dan mendapatkan Tania yang hilang di dalam selimut.

“Bersembunyi kau, ya.” gumam Reyhan dengan suara rendah, dan dengan satu tarikan selimut yang menutup tubuh Tania menghilang, menyisakan tubuh polos Tania, Gadis itu menutupi bagian sensitivenya dengan kedua tangan, walaupun itu percuma.

Reyhan masih bisa melihat dengan jelas bagian yang di tutupi Tania, Reyhan seperti hewan kelaparan saat melihat Tania, matanya tidak teralihkan sedetikpun dari tubuh mungil di bawah sana.

“Tania, kau sangat nakal, ya. Kau sengaja menggodaku dengan ini, ya.” seringai muncul di wajah Reyhan. wajah Tania telah berubah merah, malu.

Reyhan langsung membuka jas, juga kemejanya, memperlihatkan tubuh kekar dengan perut eigthpack miliknya. Tania menelan ludahnya, Reyhan benar- benar definisi tampan di usia yang sudah sangat matang. tubuh tingginya, otot besarnya, dan juga barangnya yang sangat besar. siapapun pasti akan gila jika melihat itu.

“Liurmu sudah menetes, Nia.” Tania langsung mengelap pipinya, dan ia merasa semakin malu, ternyata Reyhan hanya mengerjainya.

POV Tania.

Aku masih terkejut dengan kedatangan Reyhan yang tiba- tiba, padahal ia bilang akan datang saat makan malam, tapi ini bahkan masih terlalu sore untuk datang. Apalagi saat Reyhan membuang selimutku, tubuh polos ku terpampang jelas, ia memandang dengan mata tajam, membuatku salah tingkah. Aku pun berusaha menutupi area sensitif, tapi itu percuma, aku bisa melihat Mas Reyhan tengah memindai di gundukan juga segitigaku.

Kenapa Mas Reyhan bertindak seolah tau jika aku menunggunya dalam keadaan telanjang seperti ini. memalukan. Dia pasti sudah berpikir jauh padaku, padahal aku hanya memudahkannya, toh nanti juga akan dibuang lingerienya jika aku memakai pakaian itu.

Aaa, tetap saja ini memalukan.

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Menjadi Gadis Simpanan Tuan Reyhan   Bab 16 ♡

    Pagi hari… Tania selesai mandi dan sudah bersiap untuk berangkat kuliah, meskipun tubuhnya masih terasa lelah akibat sisa- sisa semalam. Tania tetap memaksakan diri untuk kuliah, seminggu lagi ujian semester akan di mulai. Tania harus menyelesaikan tugasnya di kampus. Tania keluar dari kamar, lalu menuju pintu luar. Tapi, Reyhan ada disana, dia sedang sibuk dengan laptopnya. Reyhan masih memakai bathrobe, rambutnya yang setengah basah jatuh menutupi keningnya. Dan, sejak kapan Reyhan memakai kaca mata? Saat mendengar Tania menutup pintu, Reyhan langsung mengalihkan pandangannya pada gadis yang tampak siap pergi dengan tas ransel di punggungnya. “Mau kemana?” Tanya Reyhan. Pria itu menyandarkan punggungnya, lalu melipat tanganya. Melihat Tania dengan pandangan tajam. “Nia, mau kuliah, Mas,” jawab Tania. Gadis itu berjalan mendekat ke Reyhan. Kacamatanya di lepas, lalu di letakan di atas keyboard laptop. “Siapa yang mengizinkan kamu pergi?” Nada rendah serta dingin yang keluar

  • Menjadi Gadis Simpanan Tuan Reyhan   Bab 15 ♡

    Reyhan menunggu Tania memakai baju, pandangan mata Reyhan tidak lepas dari gerakan tubuh Tania. Setelah Tania selesai, Tania langsung menghampiri Reyhan yang menunggunya di pinggir tempat tidur. Reyhan tampak memangku sebuah kotak. “Kemarilah,” panggil Reyhan pada Tania, ia menepuk kasur di sampingnya. Tania duduk di samping Reyhan, pandangan Tania menjadi fokus pada kotak yang di pangku Reyhan. “Apa itu, Mas?” Tanya Tania penasaran. Reyhan pun langsung membuka kotak itu, terlihat sebuah gelang dengan permata seperti batu, sedikit norak. Pikir Tania. Reyhan mengambil gelang itu, lalu memakaikannya pada Tania. Gadis itu kaget, karena dia bahkan belum setuju ataupun mau memakai gelang itu, tapi Reyhan telah memakaikannya. “Mas, apa ini.” Tania mencoba melepaskan nya, tapi tidak bisa. Bahkan Tania tidak melihat pengait di gelang itu. Bagaimana cara Reyhan memakaikannya, padahal ini bukan gelang sambungan, jelas Tania melihat jika tadi gelang ini memanjang, tidak terkait sama s

  • Menjadi Gadis Simpanan Tuan Reyhan   Bab 14 ♡

    Reyhan berdiri di samping Tania, memandang wajah yang belakangan ini sangat mengganggunya, setiap saat Reyhan terus memikirkan perasaannya pada Tania. Reyhan sendiri masih belum yakin dengan perasaannya, apa ini sebuah cinta, atau rasa penasaran semata, atau, ini hanya pelampiasannya karena Reyhan masih menunggu seseorang.Besok seseorang yang selama tiga tahun ini ia tunggu akan pulang dari luar negeri, Reyhan masih penasaran, apa perasaannya masih sama atau Reyhan memang benar- benar melupakannya.Pernikahan Reyhan dengan Kinan yang terjadi atas perjodohan pun belum mampu membuat Reyhan melupakan masa lalunya, lalu apakah kehadiran Tania benar- benar bisa membuat Reyhan melupakannya. Setelah puas memandangi Tania, Reyhan langsung membuka selimut yang menutupi tubuh Tania, Reyhan melihat tangan Tania yang sedang menggenggam sesuatu, kain kecil berwarna senada dengan dress yang ia kenakan. Reyhan tersenyum miring, saat menyadari apa yang ada di tangan Tania.Reyhan semakin mendekat

  • Menjadi Gadis Simpanan Tuan Reyhan   Bab 13 ♡

    Tiga jam berlalu, tapi Tania masih belum juga sadar, Dokter Alex belum beranjak dari apartemen Tania, karena Reyhan melarangnya, dan menyuruh Dokter Alex untuk tetap disini sampai Tania sadar. Reyhan tidak beranjak sesenti pun dari sisi Tania, Pria itu terus saja memandangi Tania yang masih terpejam. denyut Nadinya sudah terlihat stabil, hanya menunggu sadar saja, kata dokter Alex. “Rey, Tania sudah baik- baik saja, aku akan kembali ke rumah sakit, pagi ini aku ada operasi.” Alex mencoba berdiskusi dengan Reyhan, agar bisa kembali ke Rumah sakit. “Hem, kembalilah.” jawab Reyhan tanpa melihat ke Alex yang sedang tiduran di sofa. Dokter itu terbangun saat alarm di ponselnya berbunyi. “Benarkah, baiklah. Aku pamit dulu. Kabari aku jika perlu apapun.” Dokter Alex tersenyum sumringah, ia berdiri dan ingin beranjak dari sofa. “Sekalian beres kan dokumen pengundunduran dirimu, Lex.” ucap Reyhan, membuat langkah Alex terhenti. “Haha, aku hanya bercanda, Rey. Aku akan tetap disini sampai

  • Menjadi Gadis Simpanan Tuan Reyhan   Bab 12 ♡

    “Sekarang, terima hukumanmu, Nia.” Reyhan berdiri di depan Tania, gadis itu memalingkan wajahnya, mata Reyhan yang tajam menatap Tania membuat jantungnya berdegup kencang.Tania tidak tahu kapan tepatnya Reyhan berubah menjadi sangat mengerikan seperti ini, Tania suka dengan Reyhan yang cuek dan tidak peduli padanya. Tania merasa hidupnya semakin tertekan, setiap langkahnya seperti di awasi, dan ruang geraknya menjadi sempit.Padahal setahun lalu Reyhan hanya mendatanginya di apartemen beberapa kali dalam seminggu. Sekarang malah Reyhan senang sekali tinggal bersamanya di apartemen, Reyhan hanya tidak pulang sehari, lalu esoknya dia akan meniduri Tania seakan tidak bertemu setahun.Dan sekarang, Reyhan mulai mengancam akan menghukumnya, entahh hukuman apa yang akan di berikan Reyhan, yang pasti Tania tidak siap apapun itu.“Jangan palingkan wajahmu dariku, Nia.” ujar Reyhan dengan nada berat, dan dengan perlahan Tania menghadap Reyhan lagi. BIbirnya begetar, menahan tangis. Tania menc

  • Menjadi Gadis Simpanan Tuan Reyhan   Bab 11 ♡

    Kim terus mengamati Taxi di depan, ia tidak akan kehilangan jejak lagi, karena jika Tania kabur, Reyhan pasti akan sibuk mencarinya, itu semua akan menghambat semua pekerjaan Reyhan di kantor dan mengganggu konsentrasi Reyhan. Jadi, Kim akan menangkap Tania apapun yang terjadi.Sedangkan Reyhan, ia mengikuti GPS yang dikirimkan Kim, ia pacu mobil dengan kecepatan penuh, Reyhan tidak akan kehilangan Tania lagi.Saat sudah sampai di samping Taxi Kim, Reyhan membuka kaca mobilnya.“Dimana dia?” Tanya Reyhan.“Itu, taxi depan.” Kim menunjuk Taxi yang berada persis di depan mereka. Tanpa bertanya lagi, Reyhan langsung menambah kecepatannya, lalu menghadang mobil Taxi yang membawa Tania.Taxi yang dikendarai Tania berhenti mendadak, karena ada mobil yang terparkir di hadapannya. Tania tersentak kaget, ia melihat ke depan, sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan mobil yang ia tumpangi.Perasaan Tania mulai tidak enak, ia merasa jika itu Reyhan, Tania terus mengamati mobil di depannya, tap

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status