Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 390.  Saat Segalanya Retak

Share

390.  Saat Segalanya Retak

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-05-31 22:38:23

Hujan turun perlahan sejak sore, membasahi jendela kaca ruang tamu dengan irama yang lembut namun terus-menerus. Jasmine berdiri di balik tirai tipis, memandangi luar, tak benar-benar melihat apa-apa. Pandangannya kosong, seolah pikirannya mengembara entah ke mana. Di balik punggungnya, suara jam dinding terdengar nyaring, tiap detiknya seperti menekan dadanya yang sudah sesak sejak tadi pagi.

Di belakangnya, Noah melangkah masuk, suaranya tertahan. “Kamu belum makan dari tadi pagi.”

Jasmine tak menjawab. Ia masih memandangi kaca, lalu perlahan mengangkat bahu. “Aku nggak lapar.”

“Noah menghela napas dan duduk di ujung sofa. “Aku bisa minta mereka masak sesuatu yang kamu suka. Atau mungkin kamu mau aku masak?”

Jasmine memejamkan mata. Suara Noah, yang biasanya bisa menenangkan, sekarang justru membuat dadanya semakin sesak. Bukan karena benci, bukan karena marah—justru karena perasaan lain yang jauh lebih rumit.

“Noah…” katanya akhirnya, dengan suara yang hampir tak terdengar. “Kita b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   396. Bayang yang Menyempit

    Noah mencium pucuk kepala Jasmine dengan lembut. “Aku nggak janji bakal jadi sempurna. Tapi aku janji, aku akan tetap ada.”Dalam dekapan yang tak banyak kata itu, Jasmine menutup matanya. Ia tahu, badai belum selesai. Tapi untuk malam ini, ia ingin percaya bahwa cinta bisa menjadi pelindung sementara dari dunia yang terlalu keras.Dan Noah, dengan semua luka dan ketidaksempurnaannya, berjanji dalam hati untuk menjaga satu hal yang paling berharga dalam hidupnya: wanita yang kini bersandar di bahunya.Angin malam membawa aroma tanah basah ke halaman belakang, tempat Jasmine berdiri diam, memeluk dirinya sendiri. Ranting-ranting pohon berdesir pelan, seolah ingin membisikkan sesuatu yang tak bisa dipahami. Di dalam rumah, lampu-lampu sudah meredup, tapi pikirannya justru semakin terang, penuh bayangan-bayangan dari masa lalu dan kekhawatiran masa depan.Langkah Noah mendekat pelan. Ia sempat ragu—apakah Jasmine ingin sendiri atau sedang m

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   395. Titik Lelah

    "Apa yang dia bilang?" tanya Jasmine akhirnya. Suaranya terdengar datar, tapi sorot matanya tajam—ia ingin tahu, tapi ia juga takut akan jawabannya.Noah menatap Jasmine lama sebelum menjawab. "Dia diutus Oma."Jasmine menegang. Ia sudah menduganya, tapi mendengarnya langsung dari mulut Noah membuatnya merasa ada gempa kecil di dalam dadanya."Untuk apa?"Noah menarik napas panjang, lalu mengusap wajahnya. "Untuk meragukan kamu. Untuk memisahkan kita. Dia bicara seolah tahu segalanya, Jas. Tentang masa lalu kamu, tentang... status kamu di keluarga ini."Jasmine mengepal tangannya di pangkuan. "Dan kamu... kamu percaya?"Noah menatapnya. “Aku sempat goyah. Tapi saat dia bicara seolah kamu itu musuh, aku sadar… dia nggak tahu siapa kamu sebenarnya. Aku yang tahu.”Jasmine mengalihkan pandangan, menatap hujan di luar. "Lucu ya. Setelah semua yang kita lewati... orang-orang masih saja menganggap aku ancaman. Bahka

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   394. Bukan Karena Aku Benci

    Siang itu, Jasmine berdiri di ruang kerja, menata beberapa dokumen yang terbengkalai. Buku catatan, kertas laporan medis, dan surat-surat yang menumpuk sejak beberapa bulan lalu. Salah satu laci terkunci. Ia mengeluarkan kunci kecil dari dalam dompet dan membukanya.Di dalamnya ada buku harian. Bukan miliknya, bukan juga milik Noah. Tapi milik mereka berdua—buku yang dulu mereka isi saat merencanakan rumah tangga, impian, bahkan nama-nama calon bayi.Tangannya gemetar saat membukanya. Di halaman pertama, ada tulisan tangan Noah:"Untuk hari-hari ketika kita lupa bahwa kita saling memilih, semoga kata-kata ini mengingatkan kita: cinta adalah kerja yang tak pernah selesai."Air mata jatuh tanpa Jasmine sadari. Ia menutup buku itu perlahan dan mendekapnya. Luka-luka itu belum sembuh, tapi hari ini... ia merasakan sesuatu yang pelan-pelan menyentuh hatinya: keberanian untuk berharap.Sore harinya, hujan kembali turun. Bukan hujan deras,

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   393. Tak Semua Luka Perlu Disembuhkan

    Noah mendekat sedikit, mencoba membaca nada dalam suaranya.“Aku juga capek hidup dalam penyesalan, Jas.”Mereka terdiam lama. Hujan seperti menegaskan kebekuan di antara mereka. Tapi, di balik keheningan itu, ada gerak kecil—seperti akar yang perlahan tumbuh di tanah yang sebelumnya tandus.“Kamu masih tidur di kamar tamu?” tanya Jasmine tiba-tiba, tanpa menoleh.Noah mengangguk. “Kecuali kalau kamu...”“Enggak. Tetap di sana.” Jasmine menghembuskan napas pelan. “Tapi kalau kamu bangun lebih pagi, tolong jangan bikin kopi terlalu kuat. Aku nggak suka aromanya memenuhi dapur.”Noah tersenyum kecil. “Baik. Aku akan ingat.”Lalu ia melangkah pelan ke pintu, namun sebelum keluar, ia menoleh. “Selamat malam, Jasmine.”Jasmine memejamkan mata. “Selamat malam, Noah.”Pintu tertutup perlahan. Jasmine berdiri di sana, memeluk tubuhnya sendiri. Di luar, hujan masih turun. Tapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, rasa hampa di hatinya sedikit berkurang.Di kamar tamu, Noah duduk di tep

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   392. Ketika Kata Tak Lagi Cukup

    “Noah,” panggilnya, suara nyaris berbisik.Noah mendekat. Di hadapan mereka, ada foto yang nyaris sama dengan foto dalam amplop putih itu. Wanita yang sama. Bayi yang sama. Tapi kali ini, ada tulisan kecil di bawah foto:“Dahlia Kartika dan anaknya, 1999.”Noah membaca pelan. “Dahlia Kartika... D. K. Jadi itu maksudnya.”“Nama tengahku... juga Kartika,” bisik Jasmine. “Dan tahun itu... itu tahun aku lahir.”Noah menatap istrinya. “Kamu... pikir kamu anak dari wanita ini?”“Aku nggak tahu, Noah. Tapi... Mama angkatku dulu bilang aku diadopsi dari keluarga jauh. Tapi nggak pernah bilang siapa.” Jasmine menyentuh foto itu. “Dan wajah ini... entah kenapa terasa familiar. Kayak... kayak bagian dari aku.”Noah terdiam. Seolah dunia mendadak membeku di sekeliling mereka. Jika benar Jasmine adalah anak dari Dahlia Kartika... lalu siapa ayahnya? Kenapa foto itu bisa sampai ke tangan Noah? Dan apa hubungan semua ini dengan Oma Dursila?Langit di luar mulai gelap, dan petir bergemuruh di kejauha

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   391. Foto Lama

    Jasmine ikut tertawa. Tawanya kecil, tapi tulus. Hujan masih turun di luar, tapi di dalam ruangan itu, ada kehangatan yang perlahan muncul dari celah-celah retakan.“Kita mulai dari situ lagi, ya?” kata Jasmine. “Dari hal-hal kecil. Dari tawa, dari saling mengejek tanpa menyakiti. Dari duduk bareng tanpa harus bicara.”Noah mengangguk. “Dari rasa asin yang keterlaluan dan kamu yang tetap manis meski panik.”Jasmine menatapnya, kali ini dengan senyum yang lebih nyata. “Tapi kamu jangan berharap aku masak lagi malam ini. Aku capek banget.”“Kita pesan makanan aja. Yang nggak asin.” Noah menggoda.“Kecuali kamu yang pesen, nanti salah alamat.” Jasmine menyikut pelan.Tawa mereka pelan, masih ragu, tapi itu adalah tawa yang nyata. Meski ringan, tawa itu membawa napas baru ke antara mereka. Sebuah langkah kecil yang terasa seperti awal.Namun, saat Noah menuju dapur untuk mengambil ponsel, matanya menangkap sesuatu di lantai dekat pintu masuk. Sebuah amplop putih. Ia membungkuk dan mengamb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status