Bab 76Gayatri terdiam untuk sesaat. Perasaannya sulit untuk ia jabarkan. Dia hanya bisa menatap bayi yang baru saja bisa duduk itu. Memang, Bilqis terlihat sangat cantik. Wajahnya pun sangat mirip dengan Albert. Tak diragukan lagi jika Bilqis memang darah daging Albert, putra mereka. Namun, entah kenapa rasanya dia tidak bisa menerima kenyataan, kenapa putranya harus menanamkan benih di dalam rahim seorang wanita rendahan seperti ini?Bagaimana tanggapan keluarga besarnya kelak jika dia mengangkat seorang menantu dari kalangan rendahan, dari rakyat jelata, kasta terendah. Gayatri yang memiliki nama lengkap Dewi Ajeng Gayatri adalah wanita berdarah bangsawan. Silsilah keluarganya tersambung dengan keluarga kerajaan di masa lalu. Adat dan tradisi masih melekat dalam keluarganya, sehingga dia tidak bisa memilih orang sembarangan sebagai menantu.Seperti halnya dia sendiri yang akhirnya menikah dengan pria yang masih kerabat kerajaan Inggris, namun memilih menjadi mualaf dan tinggal di
Bab 75"Akhirnya Mama sudah tahu, kan, gimana menantu kesayangan Mama itu? Makanya, Ma. Jangan memandang sesuatu itu hanya dari bebet, bibit dan bobot saja. Keturunan yang baik tidak menjamin, contohnya Cherry. Mungkin Mama menganggap jika dia itu anak sahabat mama, cucunya orang terkenal di negeri ini, artis terkenal. Tapi kenyataannya?""Iya, Mama mengerti. Mama akan pikirkan semuanya," sahut Gayatri. Sebenarnya dia sudah muak dengan bujukan suaminya. Namun sepertinya kali ini Edward pantang menyerah, dan Gayatri terpaksa meladeni.Entah apa yang dilihat Edward dari Naina. Perempuan itu cuma perempuan kampung yang tidak punya keluarga dan hidupnya pun pas-pasan. Bahkan untuk bertahan hidup saja, harus menjadi ibu susu anak dari mantan kekasihnya sendiri. Betapa mirisnya."Jangan cuma dipikirkan, Ma, tetapi dilakukan. Papa ingin sekali menjemput cucu papa agar tinggal di sini. Rumahnya di sini, di rumah utama keluarga kita.""Tapi Mama nggak suka dengan ibunya.""Nyatanya cucu kita
Bab 74"Aku pikir kamu bisa diajak kerjasama, Cher, mengingat di antara kita tidak ada hubungan apapun. Pernikahan kita murni karena bisnis. Aku bisa menerimamu sebagai wanita pilihan Mama, tapi sayangnya kamu tidak bisa menjaga harga dirimu sendiri. Bukan aku yang mempermalukan keluargamu, tetapi justru kalian mempermalukan diri kalian sendiri. Kalian yang tidak bisa menjaga diri dan nama baik." Dadanya turun naik. Namun tangannya tanpa sadar menggenggam tangan Naina. Tidak ada penolakan dari perempuan itu. Rasa hangat menjalari tubuh Albert. Tangan lembut dan rapuh yang sudah lama tidak ia sentuh. Genggaman yang selanjutnya ia tarik perlahan. Albert mencium tangan itu dengan lembut dan penuh perasaan cinta di hadapan semua yang ada di sini. Seketika Cherry dan Jelita membuang muka."Aku pastikan tidak akan mundur sedikitpun, walaupun kamu dan kedua orang tuamu melakukan segala cara untuk menggagalkan perceraian kita. Aku tidak akan pernah mau rujuk kepadamu!""Dan ingat...." Alber
Bab 73Namun Albert tidak terlihat terkejut, berbeda dengan Naina dan Novia. Bahkan keduanya saling bertukar pandangan dalam durasi beberapa menit."Kurasa itu tidak masalah buatku. Setelah perceraian kita, kamu bisa minta tanggung jawab kepada bapak biologisnya," ujar Albert santai."Al!" pekik Cherry tertahan. Dia menatap semua orang di sini secara bergantian. Malunya luar biasa. Dia yang membuat pengakuan, tapi dia sendiri yang malu. Dia tidak menyangka reaksi Albert begini."Tidak usah sok bikin drama, Cher. Aku nggak kuat buat bayar kamu menjadi tokoh utama di dalam sinetron. Kamu cukup hubungi para produser atau sutradara, lakukan cara yang biasa kamu lakukan agar kamu menjadi bintang utama sinetron yang akan mereka buat." Albert kembali berujar sinis. Dari Yolanda dia berhasil mengetahui semua seluk beluk tentang perempuan itu. Ini bukan cuma soal Erka, bahkan Albert jadi ragu siapa sebenarnya ayah biologis Queen. Bagaimana kalau dia bukan anak Erka, tetapi anak dari seseorang
Bab 72Novia merasa ragu, takut, dan sedikit cemas. Namun, perempuan muda yang tengah berdiri tepat berada di depan pintu itu masih tampak sabar menunggu. Dia memencet tombol berkali-kali dan suara denting lonceng berbunyi berulang-ulang, memecah keheningan suasana rumah ini.Akhirnya Novia memutuskan untuk berani. Dia memutar kunci, lalu kenop pintu. Pintu pun terbuka. Dan, sosok perempuan itu kini terlihat jelas berdiri di depannya."Halo Mbak, selamat siang. Apa benar ini rumah Naina?" tanyanya sopan.Novia seketika mematung. Ternyata benar, perempuan ini memang mencari Naina. Lalu apa hubungannya perempuan yang tak ia kenal ini mencari Naina? Tidak mungkin perempuan ini adalah Revi. Soalnya Naina pernah bilang, jika Revi dalam keadaan hamil. Sementara perempuan di hadapannya ini tampak langsing. Tapi apakah Revi sudah melahirkan? Tanpa sadar Novia langsung menunjukkan pandangannya pada perut perempuan itu, perut yang rata, langsing dan kencang. Tidak ada tanda-tanda perempuan i
Bab 71Tanpa menunggu jawaban Naina, Albert langsung memindahkan Bilqis dan Queen ke dalam stroller."Ayo kita piknik, anak-anak!" serunya antusias seraya mendorong stroller menuju ke halaman belakang.Melihat Albert yang begitu antusias, akhirnya Naina terpaksa berjalan mengiringi mereka, walaupun hatinya merasa tak nyaman. Dia sangat takut melihat pria itu begitu bersemangat. Lalu apa yang bisa ia lakukan untuk meredam semua ini?Diam-diam dia kembali merenungkan ucapan Novia. Tidak ada yang mudah dari sebuah pilihan yang diambil. Mau pergi jauh ataupun menghadapi semua ini, semuanya sama saja. Pergi jauh pun, Albert akan selalu bisa mendeteksi di mana keberadaannya. Jadi percuma saja. Naina sudah membuktikan itu. Walaupun Roy begitu rapat menyembunyikannya, tetap saja Albert akan mencari cara agar bisa bertemu dengannya dan keluar dari syarat yang diajukan oleh Roy.Tidak ada gunanya main petak umpet. Berujung Naina yang kalah.Pria itu sangat cerdik, bahkan mungkin setengah licik