Share

Bab 451 setelah revisi

Author: Liazta
last update Last Updated: 2025-06-05 23:45:40
"Layanan resepsionis, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang wanita muda berseragam elegan di meja depan, senyumnya sopan namun penuh profesionalitas.

"Aku ingin bertemu Tuan Albert," jawab Sherly dingin, matanya menatap lurus, menyapu resepsionis itu dari atas ke bawah.

"Apakah Anda sudah memiliki janji, Nyonya?" tanyanya sopan.

Sherly mengerutkan kening. Nada suaranya langsung berubah tajam. "Janji? Siapa kamu berani menanyai aku seperti itu? Dan berhenti memanggilku nyonya, kau pikir wajahku ini setua itu?!"

Resepsionis itu menelan ludah. Wanita di hadapannya tampak meledak-ledak, dan sorot matanya mengancam.

"Saya minta maaf... tapi kami tidak bisa membiarkan siapa pun menemui Tuan Albert tanpa konfirmasi langsung darinya. Itu prosedur perusahaan."

Sherly mengangkat dagu, matanya menyala penuh emosi. "Kau pikir aku siapa? Aku calon istrinya! Jangan berani menghalangi aku atau—"

"Saya hanya menjalankan tugas saya," sela wanita di samping resepsionis, rambut pirangnya disang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (16)
goodnovel comment avatar
Neni Telkom
Kenalin sm Arum aja tp takut Albert nyakit Arum sprt Sherly KL berhubungan sex, kasihan Arum KL dpt suami yg galak ...
goodnovel comment avatar
Eity setyowati
buang ke kutub aja itu sherly
goodnovel comment avatar
Nur Wati
dan ternyata jodoh Albert ternyata Aruna, dan semoga ank2nya cocok dg Aruna.....kasihan Aruna mgkn dg jd istri Albert dn tinggal di luar negeri bisa menyembuhkan luka dan traumanya...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 696

    Leonard duduk di sudut ruangan sempit berwarna abu-abu kusam. Udara pengap bercampur aroma keringat, karbol, dan… entah apa lagi. Dindingnya lembap, dan lampu di langit-langit berkelap-kelip seperti ingin mati tapi tak jadi-jadi.Ia memijat pelipisnya, wajahnya masam. “Astaga… mengapa tahanan di Indonesia sangat jelek begini?” gerutunya dengan aksen Prancis yang kental. “Apakah mereka tidak pernah mendengar kata ventilasi udara?”Salah satu penghuni sel di sebelah hanya mendengus pelan, sementara dari sudut lain terdengar suara sendok jatuh di lantai. Leonard menatap lantai semen dengan ekspresi jijik.“Di Prancis, tahanannya punya sel bersih, ada tempat tidur empuk, televisi kecil, bahkan jendela dengan pemandangan taman!” katanya keras-keras, seolah sedang berpidato.“Di sini? Aku bahkan tidak yakin yang di lantai itu karpet atau lumut!”Seorang tahanan tua di sudut sel tertawa pelan. “Kalau nggak suka, jangan ditahan di sini, Tuan.”Leonard menoleh dengan tatapan kesal. “Kau pikir

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 694

    Rizky duduk di sofa. Tangannya sedikit gemetar saat meraih ponsel. Ia menatap layar beberapa detik sebelum akhirnya menekan satu nama yang sudah sangat akrab di matanya.Nathan.Panggilan tersambung cepat.Suara Nathan terdengar di seberang, tenang tapi terdengar tegang.“Halo Rizky? Bukankah disana sudah larut? Apa ada kabar tentang Yura?”Rizky menarik napas panjang, berusaha menahan emosi yang nyaris pecah.“Nathan… Yura sudah di sini. Michael dan Samuel baru saja membawanya pulang.”Terdengar jeda panjang di ujung sana, hanya napas Nathan yang terdengar, seperti seseorang yang baru saja menahan degup jantung terlalu lama.“Yura… selamat?”Rizky memandang keatas, lantai dua, seolah ingin memastikan sekali lagi sebelum menjawab. “Ya. Selamat. Tidak ada luka fisik yang serius, hanya kelelahan dan trauma ringan. Tapi dia butuh waktu untuk pulih. Secara mental, terutama.”Nathan terdiam lama. Suara hembusan napasnya terdengar lirih, hampir seperti doa syukur.“Syukurlah aku lega mende

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 694

    Drone berhenti dengan sangat pelan tepat di depan mobil hitam yang sudah terparkir di balik deretan pohon pinus, sekitar dua kilometer dari vila.Udara malam terasa menusuk tulang, tapi hanya satu orang yang tampak benar-benar kesal: Samuel.Ia memandang Michael dengan dahi berkerut. “Seharusnya drone tidak perlu terbang sejauh ini,” gerutunya. “Aku hampir kehilangan sinyal!”Michael hanya tersenyum lebar, turun dengan tenang. Setelah itu ia menundukkan tubuhnya, agar Yura bisa turun dengan mudah.“Alatmu ini masih dalam tahap uji coba, kan? Jadi anggap saja aku berbaik hati jadi kelinci percobaannya,” ucapnya santai sambil menepuk bahu Samuel.Samuel memutar bola matanya. “Kelinci percobaan tidak biasanya berciuman di udara, Michael.”Yura menunduk, wajahnya memerah. “Aku juga bilang begitu… tidak perlu sejauh ini,” katanya pelan, masih berusaha mengatur napas setelah udara dingin di ketinggian. Nafasnya naik-turun cepat, dan wajahnya tampak pucat.“Calon suamimu yang ingin terbang l

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 693

    Michael menegang. Leonard muncul dari pintu kamar Yura, berjalan tenang, tangan santai. Di belakangnya, dua figur tegap muncul, wajah mereka datar, senjata terjaga.Leonard tersenyum miring, menepuk bahu seorang anak buahnya. “Mereka berani itu yang membuatnya menarik.”Leonard memang terkenal rada gila dan suka bermain-main. Namun hal ini yang membuat Michael kesal.Michael melangkah menghalangi tubuh Yura. Matanya redup seperti bara. “Turunkan senjatamu, Leo. Kita bisa selesaikan ini tanpa darah.”Leonard mencondongkan badan, matanya menyapu ruangan. “Kau selalu optimis. Tapi begitu kau bergerak, kau kehilangan hal-hal yang paling kau sayangi.” Ia melambaikan tangan ke arah petugasnya. “Ambil mereka.”Michael tersenyum samar. Ia berbisik kepada Yura. "Naik ke atas punggung ku."Yura sangat takut, namun tetap saja menurut. Ia naik ke atas punggung Michael yang membungkuk. "Sialan, kau ingin pamer kemesraan?" Leonard berkata dengan kesal. Di saat seperti ini, Michael masih saja menge

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 692

    Kabut di sekitar villa semakin tebal. Meskipun sudah memakai jaket kulit, namun wajah serta telapak tangan tetap saja terasa sangat dingin. Michael dan Samuel bergerak cepat, tubuh mereka nyaris menyatu dengan bayangan pohon-pohon pinus.Setiap langkah terasa seperti perjudian antara hidup dan mati.Hanya suara gesekan sepatu dengan tanah dan hembusan napas mereka yang terdengar samar.Samuel menatap layar kecil di pergelangan tangannya. Garis-garis biru bergerak halus, peta hidup dari seluruh penjaga yang berpatroli di area vila.“Empat orang di sisi timur, dua di balkon atas, satu di dekat generator,” bisiknya pelan.“Kalau kita melangkah sepuluh meter lagi, mereka bisa mendengar detak jantungmu.”Michael menoleh singkat, ekspresinya dingin tapi tegang. “Aku tidak akan membiarkan mereka mendengarnya.”Dalam sekejap, ia mengeluarkan pisau hitam kecil dari dalam saku rompinya, senjata tanpa pantulan cahaya, tajam dan senyap.Langkah-langkah mereka berhenti tepat di balik pagar kawat.

  • Menjadi Ibu Susu untuk Anak Presdir   Bab 691

    Suara roda pesawat yang menyentuh landasan terdengar berat dan panjang. Lampu-lampu landasan memantul di jendela kabin, menandai bahwa pesawat baru saja mendarat di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka. Michael melepas sabuk pengamannya bahkan sebelum pesawat benar-benar berhenti. Sementara di kursi seberangnya, Samuel masih memantau layar hologram kecil di tangannya, menampilkan peta tiga dimensi kota Bandung, dengan beberapa titik berwarna merah yang berkedip. “Aku sudah aktifkan sistem pelacak dari jaringan lokal,” ucap Samuel cepat, suaranya rendah tapi tegas. “Sinyal dari alat pengaman di anting Yura masih stabil. Tapi tekanan nadinya meningkat hampir dua kali lipat dari normal. Dia tidak tidur.” Michael mengerutkan kening. Jemarinya mengepal kuat di atas lutut. “Sudah hampir tengah malam di sana… dia pasti ketakutan.” Tanpa menunggu instruksi apa pun, Michael berdiri dan mengambil jaket hitamnya. Langkahnya cepat, tajam, seperti pria yang tahu waktu tak b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status