Share

22. Cie... Ketemu!

Suara rintik hujan malam ini membuat Riswan semakin tak menentu dan tak sabar menanti esok. Layaknya air yang turun membasahi bumi ikut bersorak-sorai, bagai debaran jantung Riswan yang tidak menentu.

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul satu malam, namun ia tidak juga bisa menutup mata. Masih berbaring memeluk guling, sesekali mencium gemas ujung guling, mengeratkan pelukan pada guling, bahkan  tersenyum lebar pada guling besar itu. 

"Aku seperti orang gila karena kamu, Ros," bisik dengan wajah merona. Riswan teringat, ia belum mendapat alamat lengkap Ros, untuk itu ia mengirim pesan pada Oji untuk menanyakan alamat kedai 'Nasi Uduk Melati'. Sepuluh menit tak kunjung dibalas, Riswan pun akhirnya terlelap sangat nyenyak.

Pukul setengah lima pagi, Riswan sudah bangun. Bahkan lebih dahulu bangun dari Bik Momo. Bergegas ia menyikat gigi, lalu berwudhu, kemudian mengganti pakaian tidurnya dengan baju sholat. Ya, Riswan memutuskan untuk sholat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
zanthajaya
terharu bikin mewek ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status