Home / Romansa / Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif / Bab 164. Pesona Reyvan Memakai Apron

Share

Bab 164. Pesona Reyvan Memakai Apron

Author: Angsa Kecil
last update Last Updated: 2025-09-18 23:27:23
Prama menghela napas. “Anda tenang dulu. Sekarang mereka sudah mau buka mulut dan siap menjadi pion balik kita. Kita harus membuat rencana sempurna nantinya, Pak.”

Reyvan tertawa menyeramkan. “Bagaimana kalau aku sendiri yang melakukannya? Akan aku habisi mereka dengan tanganku sendiri.” Dia meremas kuat kepalan tangannya di depan, rahangnya menekan, otot lehernya menyembul.

Prama menelan ludahnya. “Saya tidak setuju, Pak. Tangan Anda terlalu berharga untuk dikotori dosa mereka. Kita hanya perlu menggunakan tangan orang lain untuk menarik pelatuk.”

Reyvan meninju udara. “Arggghh! Sial!” Dia memukul udara.

“Saya akan mengatur sisanya. Lebih baik Anda kembali dan istirahat. Apalagi Amber sangat memerlukan dampingan Anda. Bagaimana kalau dia mendapati Anda tidak ada di rumah?”

Reyvan langsung kepikiran bagaimana wajah takut istrinya saat tadi tidur. Dan tiba-tiba juga membayangkan kalau istrinya tiba-tiba terbangun karena mimpi buruk.

Reyvan menghembus napasnya berat. “Aku aka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rina Damayanti
bersambung gpp....manisnya Tom Jerry kesayangan "Apa ini suamiku?"
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 173. Tergantung Usahamu

    Reyvan menatap tajam dan mencebik. "Siapa yang mau diskusi kerjaan. Ya soal produksi anak!""Permisi, Pak." Prama langsung balik kanan. Menyesal bertanya.'Memang bos nggak ada akhlak! Sedikit saja paham perasaan orang!' gerutu Prama dalam hati.Lalu, Reyvan menatap arah balkon.-----'Dia mau kemari?' batin Amber dengan jantung berdegup kencang. Buru-buru dia mundur dan duduk bersandar di kursi rotan panjang, berpose seolah tampak natural, mata terpejam seperti sedang menikmati angin laut.Reyvan berjalan cepat ke balkon, langkahnya penuh percaya diri. Senyum lebarnya melengkung, memancarkan aura cool yang selalu dia bawa ke mana pun.Begitu melihat istrinya, dia bak mendapat semilir angin setelah terkena panas harian. “Ehem! Sorry. Ada pekerjaan penting yang harus aku bahas dengan Prama. Kamu nggak marah, kan?” Dia menarik kursi dan langsung duduk di dekat istrinya.Amber masih menutup matanya, tidak menanggapi. “Hem ….”Dalam hatinya, gelombang resah menyesak. 'Bahas Deandra di be

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 172. Bisik-bisik

    “Kamarmu di sebelah kamar Deandra?” Reyvan terheran kaget. Dia bicara pakai volume lirih. Takut istrinya mendengar apa yang mereka bicarakan.Prama mengangguk kecil. Dia juga memperkecil volumenya. “Benar, Pak. Saya mengambil kamar di lorong yang sama dengan kamar Nona Deandra. Dari sana, saya bisa mengawasi semua gerak-geriknya. Bukannya itu yang Anda mau?”Dari sana, Amber sengaja mencuri dengar. Tapi jangkauan telinganya tidak bisa mendengar jelas. Kini matanya menegang. 'Apa yang sedang mereka bicarakan? Apa Reyvan masih membahas soal semalam dengan Prama? Apa Reyvan tidak punya privasi? Kenapa dari tadi malah seperti pamer dengan percaya dirinya soal efek semalam?' batinnya. Yang mengira suaminya senang bercerita soal malam panasnya dengan Prama.Reyvan mengetuk meja dengan jemarinya. “Hemm, bagus. Sekarang, apa rencanamu untuknya? Aku sedang tidak bisa berpikir. Kamu tahu sendiri kalau sejak datang di tempat ini, aku sangat sibuk menjaga istriku.”Menjaga? Prama bertanya pada di

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 171. Ya Ampun Reyvan ....

    Amber duduk bersandar headboard di sisi suaminya. Dia penasaran apa yang akan dikatakan mertuanya, lebih penasaran lagi dengan apa yang akan dikatakan Reyvan. Apa akan jujur kalau mereka sudah- “Kenapa kemarin tidak menemui Mama? Mama sudah menunggumu saat di kediaman, dan sekarang pun Mama sedang ada di rumahmu, tapi kamu di mana?!” teriak Tania melengking. Amber menegang, tangannya mencengkeram selimut. Dadanya sedikit sesak. Hidup dengan Reyvan tanpa restu, apakah mungkin? Bagaimana jika keluarga besar Kalingga akan selamanya menolaknya? Akh, tidak bisa. Pasti ada caranya. 'Pesona apa yang tidak bisa mereka tolak?' batin Amber. Mulai berpikir keras. Reyvan malah tenang, suaranya pun datar. “Oh, lagi ngadon ....” Mata Amber membelalak tegang. Enteng banget suaminya bilang. Di sana, mata Tania melotot. “Ngadon apaan? Ngomong yang benar! Cepat temui Mama sekarang!” teriaknya. Tawa pendek keluar dari Reyvan. “Bulan madu, Ma. Sekalian bikin adonan cicit, sesuai pesanan Opa.” Ambe

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 170. Unboxing Juga

    Amber berdiri gugup di tengah kamar dengan lingerie tipis yang melekat di tubuhnya. Cahaya temaram lilin menyorot lekuk siluetnya, membuat wajahnya semakin memerah. Jantungnya berdebar hebat, hampir tak sanggup menahan gelombang rasa malu bercampur gugup.Tatapan Reyvan membeku. Matanya menyapu setiap inci tubuh istrinya dengan gejolak yang ditahan. Nafasnya tercekat. Lingerie itu … entah bagaimana Amber bisa mau memakainya, tapi kini sosok istrinya begitu mempesona dan menggoda di depan mata.Tak bisa mengendalikan diri lagi, Reyvan pelan mendekat. Dalam satu gerakan, bibirnya menyambar bibir Amber.Ciuman itu begitu dalam, membuat Amber terbelalak sesaat, lalu matanya terpejam mengikuti arus. Tubuhnya bergetar, tangannya refleks menempel pada dada bidang suaminya.Dengan gerakan pelan, Reyvan meraih pinggang Amber dan mengangkat tubuh istrinya.Amber terperanjat, kedua tangannya mencengkeram bahu Reyvan erat. Lalu, pria itu membaringkannya perlahan di atas ranjang. Sorot mata Reyva

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 169. Lingerie itu, Dipakai Juga

    Amber menutup mulutnya yang ternganga, matanya membelalak tak percaya saat pintu kamar resort terbuka.Honeymoon suite itu seakan membuat napasnya berhenti sejenak. Ruangan luas dengan jendela kaca menampilkan laut biru yang berkilau di bawah sinar matahari senja. Ranjang king-size, di atasnya tertabur kelopak mawar merah yang membentuk hati. Balkon terbuka langsung menghadap pantai dengan suara debur ombak yang menenangkan. Amber tercengang, hatinya bergetar haru, matanya berkaca-kaca, dan senyum lebarnya tak mampu dia sembunyikan.Reyvan menatap puas wajah istrinya yang bersinar. Senyum samar melintas di bibir pria itu.Lalu, Reyvan mendekat, kedua lengannya melingkari pinggang Amber dari belakang. “Kamu suka?”Amber menoleh sedikit, menatap wajah tampan suaminya yang kini bertumpu di atas pundaknya. Dia mengangguk. “Makasih, aku suka.”Pelukan itu terurai perlahan, berganti dengan tatapan dalam. “Istirahatlah sebentar. Nanti akan kuajak keliling tempat ini.”Amber mengangguk. Tubu

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   Bab 168. Mohon Bantuanmu, Membuat Cicit

    “Honeymoon. Kita akan berangkat sekarang ke luar negeri.”Dada Amber langsung mendesir tak karuan. Rasanya bak tersengat energi yang menciptakan gelenyar-gelenyar rasa berbunga-bunga, tapi gugup tak karuan. Sedang Reyvan menghela napas panjang dengan wajah tenang, aura cool tetap dia jaga. Tatapannya datar, seolah biasa saja. Padahal di dalam kantong celana, tangannya meremas-remas gugup tak terkendali.Belum ada jawaban. Istrinya itu malah mematung, membuat pria itu semakin gelisah.“Jangan kecewakan Opa. Di usianya itu, harusnya beliau sudah punya cicit minimal lima. Tapi satu pun belum ada. Aku sebagai cucunya merasa bersalah. Dan aku .…” Napas Reyvan tersendat, sorot matanya menatap lurus pada Amber, dengan segudang perasaan tak karuan. “Mohon bantuanmu. Karena aku tidak bisa mengabulkan keinginan Opa sendirian.”Ya jelaslah, Reyvan tidak bisa membuat adonan cicit seorang diri. Itu bukan pekerjaan yang bisa dilakukan solo. Harus ada pasangannya. Harus ada Amber.“Bu-bulan madu?”

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status