Accueil / Romansa / Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif / Bab 44. Kalah Cepat, tapi Main Hajar

Share

Bab 44. Kalah Cepat, tapi Main Hajar

Auteur: Angsa Kecil
last update Dernière mise à jour: 2025-07-23 13:08:49

Reyvan dan Prama berlari cepat menuju rumah reyot seperti yang dia dapatkan dari informasi. Nafasnya memburu berat, tidak beraturan seiring detak jantung yang kian menghantam dadanya.

"Di mana rumah itu, Pram! Kenapa belum sampai juga?! Jangan-jangan informasi itu nggak benar?!" Sentaknya dengan suara tajam, matanya menatap lurus ke depan.

"Kita hampir sampai, Pak! Saya jamin informasinya tepat. Mungkin masih di depan sana!" Prama tetap berlari, suaranya tersengal oleh napas yang terengah.

Reyvan menggeram, rahangnya mengeras. “Argghh! Sial! Jangan sampai kita terlambat menemukan Amber!”

Sekitar sepuluh menit kemudian, mereka baru sampai di depan rumah reyot yang dimaksud.

Begitu masuk, mata Reyvan membeliak tegang. Napasnya tertahan. Kosong!

"Mana Amber?!" teriaknya lantang.

Dia mengedar pandangan ke setiap sudut ruangan. Matanya liar, begitu takut dan gelisah. Tangan kanannya mengepal kuat.

Rumah itu tampak porak-poranda. Kursi terbalik, pecahan kaca berserakan, dan tali yang masih
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV--58.

    Irish melirik arah swing door, karyawannya pasti sedang menanti suami romantis pamit. Dan tidak ada yang namanya suami romantis pamitnya main nyelonong.'Jatuh harga diriku sebagai bos kalau David nggak bisa aku ajak kerja sama!' batin Irish.Lalu,"HEM!" Irish melotot dan sedikit menghentak dahinya saat kembali mendorongnya.David memicing tajam menatap dahi Irish. "Masih sakit? Sudah kubilang kalau harus tetap kompres dan berikan salep. Lalu, makan obat yang aku berikan. Cuma bukannya kemarin yang sakit pipi, bukan kening?"Irish terdiam cemberut.'Hah, dasar korban patah hati. Begini saja nggak paham. Terpaksa aku harus turun tangan, jadi Translator,' batin Boy.Lalu, Boy bergeser pelan pada bosnya dan berbisik sesuatu. Dia memberikan terjemahan dari bahasa 'Hem' Irish.Seketika mata David melebar tegang, lalu matanya berkedip-kedip sambil berpikir, disusul laju ludah di tenggorokannya. "Ehem!" Lalu, Boy berdeham, dilanjut memutar arah tubuhnya membelakangi pasangan itu. Ya, cerit

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-57

    Victor tidak terima dengan status level yang diberikan David. "Apa kamu bilang? Level menengah? Hey, jangan sembarangan bicara. Aku juga CEO. Tapi masih CEO. Sedang kamu? Mantan CEO. Ya, memang masuk dokter. Tapi hartaku nggak akan habis untuk membeli rumah sakitmu. "Vid! Vic! Kalian-" Irish jadi serba salah. Dia ingin membela David karena gengsi, tapi juga ingin memarahi David karena datang datang langsung buat ulah. Dia ingin Victor pergi, tapi juga ingin tahu, David marah karena cemburu atau karena gengsinya. "David!" Sorot matanya Irish menajam sambil mengangguk kecil, berharap suaminya itu paham. Jangan buat situasi makin rumit. David menatap sorot mata yang malah tampak menggemaskan itu. Apalagi rahang Irish yang ditekan malah membuat dua pipi wanita itu menggembung. "Kamu sedang merayuku? Kebiasaan. Lihat, masih ada orang. Nanti saja kalau kita di kamar berdua." Langsung saja, wajah Irish jadi lemas. Percuma! Pokoknya percuma membuat bahasa mimik muka dengan suaminya itu. D

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-56

    "Aku tidak memintamu menjawabku hari ini. Cuma ingin kamu tahu. Aku tidak akan pernah menyerah pada keinginan hatiku. Dan aku akan selalu menunggumu di pelabuhan cinta kita. Tolong kamu simpan cincin ini, Irish." Lalu, Victor meletakkan cincin itu tepat di dekat Irish. Irish menatap kotak itu, hatinya mencelos. Dia sangat menyesalkan momen ini. Dia sangat menyukai Victor, tapi sebagai sahabat. Lalu, Irish mendorong kotak cincin itu. "Aku sungguh minta maaf, Victor. Aku nggak bisa. Cincin ini lebih pantas dipakai oleh wanita lain yang bisa memberimu seluruh hatinya. Bukan aku." Victor menatapnya lekat. "Irish, entah kenapa aku sangat meragukan pernikahanmu dengan David. Aku melihat foto-foto pertunangannya di media sosial. Dia tidak terlihat mencintaimu, Irish. Apa kamu yakin dia peduli padamu?" Irish terdiam. Rasanya sakit mendengar keraguan Victor, karena dia sendiri meragukannya. Tapi tiba-tiba, dia teringat sesuatu. Dia mengambil ponselnya, membuka pesan terakhir dari David, da

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-55

    'Hah?' batinnya. Mata Irish melebar tegang. Tak ada hujan tak ada badai, tapi tiba-tiba saja mendapat pesan yang isinya emoji LOVE besar. Seketika dia malah merinding. 'Apa maksudnya? Dia nggak salah pencet, kan? Atau lagi salah makan obat? Atau udah sadar? Menakutkan,' batin Irish lagi.Saat menerima pesan itu, Irish juga sudah duduk bersama Victor.Lalu, pria yang duduk di depannya itu mengetuk-ngetuk meja. "Irish? Hay, Irish? Kamu baik-baik saja?" Dia mengerutkan dahi karena sedari tadi bicara panjang lebar tapi wanita di depannya itu malah tersenyum-senyum sendiri menata ponsel. "Hah?" Mulut Irish terbuka melongo dan buru-buru out dari aplikasi obrolan hijau itu."O-oh, maaf, Victor. Tadi, apa yang kamu katakan?" Irish mengusap lehernya dengan ringisan kaku.Victor tersenyum lebar kaku. Lalu, mereka kembali berbincang.Hingga, sekian saat. Tanpa Irish tahu di depan sana sudah ada mobil suaminya.Irish duduk gelisah dan Victor menatap ragu Irish. "Jadi, sekarang kamu sudah tahu,

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-54

    "Katakan dengan jelas siapa saja yang menyuruhmu, atau kupatahkan semua rusukmu di hadapan mereka?" sentak David. Supir itu tidak tahan lagi. Rasa takut pada David jauh lebih besar daripada kesetiaan pada bosnya. "Ampun. Bos saya ... dia yang menyuruh. Dan karena pesanan dari pria itu!" Mata supir itu melirik pada sekretaris Henry. Henry menatap sekretarisnya heran. Dia memang membenci istrinya David, tapi dia sungguh belum menyuruh sejauh penculikan itu. Hanya sedang terlintas dalam benaknya. Semua anggota keluarga terbengong ngeri, menatap David yang kini dianggap benar-benar kejam dan tak berperasaan. David kembali menatap semua orang, dan tatapannya berhenti pada Sekretaris itu. "Sekarang kalian dengar baik-baik. Kalau kakinya tidak Papa berikan padaku, maka aku akan pulang, hanya membawa kepalanya." Deg! Ancaman itu meresap sampai tulang sektretaris itu. Ancaman David terasa menakutkan. Semua orang tersentak. "Kamu memang monster, David. Kamu benar-benar nggak punya hati!

  • Menjadi Istri Dadakan CEO Posesif   DV-53

    David menunjuk ke arah sekretaris Henry, dengan sorot mata merah tajam. "Berikan aku kakinya!"Deg!Ruangan hening seketika. Semua tercengang, tatapan mereka bergerak lambat dari David yang tampak seperti malaikat pencabut nyawa, dan beralih pada sekretaris Henry. Lalu, pandangan mereka bergulir ngeri menatap mantan supir yang terkapar berlumur darah di lantai.'Akh, sial! Kenapa semua jadi begini? Semua gara-gara Irish, wanita rendahan itu malah masih hidup! Tapi, bagaimana dia bisa selamat? Bahkan ketua gangster itu saja tapi bisa aku hubungi lagi,' batinnya. Sekretaris Henry berkeringat dingin, tangan kanannya refleks mengusap lehernya. Jantungnya berdetak kencang seperti genderang perang. Dia juga berusaha menyembunyikan getaran di kakinya."Kenapa masih diam saja? Heran, kenapa aku bisa menangkap kaki tanganmu?" David tertawa sinis."Maaf, Tuan. Saya sungguh tidak paham dengan ucapan Tuan David." Sekretaris itu pura-pura tidak memahami maksud dari kata-kata David.Henry mendecih

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status