Singgih meraih undangan yang berada di meja kerjanya. Betapa terkejutnya pria yang berprofesi sebagai pengacara itu saat membaca nama kedua calon pengantin yang tersemat di sana. “Apa ini? Benar-benar tidak pantas, bujang lapuk itu tidak sadar siapa dirinya, dia lebih pantas menjadi bapaknya daripa
Entah kegundahan seperti apa yang membuat Singgih sekalap ini. Pengacara kondang itu mendatangi Dania untuk mendengar penjelasan dari gadis muda yang akan menikah dengan om-om yang usianya mendekati setengah abad. Singgih menduga ada paksaan dan niat jahat di balik pernikahan itu. Seolah ada pengha
Hari pernikahan hanya tinggal menghitung hari, tetapi tanpa ada alasan yang jelas dengan tiba-tiba Dania meminta pernikahaan mereka ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan. Sebagai pewaris tungga sebuah peruahaan konstruksi, biaya bukanlah masalah besar yang membuatnya meradang, tetapi ini masala
Bagi Sangga, pernyataan Dania yang bersedia menikah dengannya sudah cukup sebagai modal untuk terus melangkah. Tidak peduli dengan Singgih, Ari ataupun Dion yang terus berusaha untuk menggagalkan pernikahannya. Sangga dan Dania akan terus bersama menyongsong masa depan dalam ikatan pernikahan. Hari
Saat masih berada di genggaman ingin rasanya mencari yang lain, tapi saat sudah lepas baru merasa ingin memiliki. Itulah yang dirasakan Dion saat ini. Bukan hanya kehilangan Dania, tetapi wajah Dion menjadi penuh lebam karena menjadi sasaran kekecewaan Ari. “Kak Dion tidak masuk?” tanya Reisa yang
Berulang kali terdengar bunyi notifikasi dari ponsel Dania. Tampak berderet pesan masuk dan juga beberapa panggilan yang tidak sempat terjawab. Sebenarnya baik Dania maupun Sangga mendengar suara ponsel yang sedari tadi meraung-raung layaknya alarm, tetapi karena masih merasakan lelah yang sangat s
“Mas Sangga suka teh jahe, apalagi kalau dia sedang lelah atau banyak pekerjaan,” ucap Kemala sambil meracik teh jahe yang akan dia suguhkan untuk Sangga. “Harus dibakar dulu ya, Mbak?” “Ya, biar lebih wangi,” terang Kemala dengan seulas senyum di bibirnya. “Sini, aku ajari! Biar nanti kamu bisa m
Semilir angin menerpa wajah Dania, tetapi tetap saja tidak mampu untuk menerbangkan gundah yang di hatinya. Percakapan antara Santi dan Kemala membuatnya tidak bisa memejamkan matanya lagi. Hingga akhirnya membuat Dania terdampar dalam dinginnya malam di balkon kamar tidurnya. Ingatan Dania lari pa