Share

13

Banyu Himawan tidak akan menjadi manusia munafik namun juga tidak mau berpusing ria perihal dosa. Pikirnya, biarkan Tuhan yang menilainya. Manusia yang sama-sama makan nasi dan masih memiliki napsu seperti dirinya, tidak perlu berkomentar panjang lebar. Banyu mencintai apa yang ada di dalam dirinya dan menikmati setiap perjalanan dari proses kehidupannya. Yang saat ini sedang terjadi, maka biarkan saja seperti itu. Banyu tidak ingin merubah apa lagi menghentikan takdir yang sedang dilakoninya.

“Sudah aku kirim ke rekening kamu, ya.”

Ucapan Ivana Wijaya usai kegiatan panas keduanya di siang hari yang lumayan panas mengembangkan senyum di bibir Banyu. Lagi pula siapa yang tidak akan bahagia mendapat nominal uang berjuta-juta tanpa perlu menunggu gaji dari tempatnya bekerja turun.

“Makasih, Sayang.” Banyu peluk Ivana dari belakang. Sebentar kemudian melepaskannya. “Kamu yang paling mengerti aku.” Itu adalah kalimat yang biasa Banyu katakan kepada setiap wanita yang selalu memberikannya p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status