Share

LEPASKAN SAYA!

Author: Ri Chi Rich
last update Last Updated: 2023-10-20 12:37:47

"Pak Rio, saya tahu ini rumah Anda. Tapi, riskan sekali kalau dilihat orang Anda masuk ke dalam kamar ini berdua dengan saya. Apa yang—“

“Kamu terlalu percaya diri, Dini.” Rio menoleh dan menatap dingin Dini dengan seringai tipis di bibirnya. “Aku sudah punya istri yang sempurna. Kamu pikir, aku akan tergoda denganmu seperti dulu?”

Mengingat kesempurnaan tubuh istrinya Rio kemarin, cantik, wangi, tubuhnya bersih dengan kulit terawat, dan pastinya kaya raya, Dini tak ragu menggelengkan kepalanya. Wanita itu sempurna. Hanya laki-laki bodoh yang mau mengganti Christa dengan wanita seperti Dini.

"Lagi pula aku tidak tertarik dengan wanita bekas laki-laki lain!"

Pedih, lagi-lagi Rio bicara melukai relung hati Dini. Memang Rio tidak melukai fisik Dini, tapi kata-katanya sangat kejam sekali. Ini lebih menyakitkan untuknya ketimbang dipukul, diusir, dan dimaki oleh Satrio.

"Kalau begitu, kenapa Bapak ingin berduaan dengan saya di sini?"

“Aku hanya ingin memastikan kamu tidak akan bertindak bodoh lagi.” Rio melirik ke arah kaki Dini. “Apa yang kamu lakukan semalam itu merugikanku.”

Dini menelengkan kepala, sebab dia tidak paham ke mana maksud Rio tetapi enggan bertanya lebih jauh.

"Pertama! Sikapmu membuat Christa mengeluh padaku, katanya kamu tak sopan. Apalagi kamu pergi begitu saja! Seperti tidak menghargai jamuan makan kami."

Dia memang tidak menunggu respons siapa pun semalam. Namun, dia merasa tidak salah, sebab sudah berpamitan dengan sopan.

Namun, Dini baru akan membela diri, Rio sudah kembali berbicara.

"Kedua.” Pria itu menunjuk ke arah kaki Dini. “Kamu membuat proses bayi tabung kami terhambat. Tahu kenapa?”

Dini menggelengkan kepalanya, "Aku Cuma—“

“Kamu melukai tubuhmu untuk menarik perhatianku?” tanya Rio dengan tatapan sinis.

Dini terhenyak di tempatnya.

Semalam, saat dia berjalan dari restoran ke rumah ... dia memang tidak mengenakan sandal, sebab sandalnya putus. Kerikil-kerikil kecil, lubang jalan yang tidak beraturan membuat langkah Dini goyah, hingga dia pun terkilir.

Seingatnya, dia tidak melihat Rio melewatinya semalam. Apa mungkin dia tidak fokus sebab tengah tenggelam dalam tangisnya?

“Saya tidak berusaha menarik perhatian siapa pun. Sandal saya putus, saya tidak bawa uang sepeser pun,” ujar Dini menelan ludahnya cepat.

Saat seperti ini, dia sedikit kesal berada di posisi yang serba kekurangan. Andai saja dia masih memiliki uang, kekayaan ... dia tidak akan mungkin memilih menangis sambil jalan kaki.

Dia mungkin akan lebih memilih menangis di bawah guyuran shower jet yang mahal itu.

“Kamu tidak kekurangan uang, Dini. Hanya saja, kamu begitu ceroboh.”

Dini akui, dia memang tidak kurang uang karena Rio mencukupi semua. Namun, semalam adalah hal lain.

Dia tidak membawa sepeser pun uang. Tidak juga membawa kartu ATM yang diberikan Rio, pun ponsel pintar barunya.

Namun, mau sekuat apa pun Dini menjelaskan pada Rio, rasanya percuma. Sebab pemikiran pria itu nyatanya memang sudah buruk sedari awal. Akhirnya, dia hanya mengembuskan napas panjangnya.

“Kenapa? Apa kamu mengakuinya sekarang?” sindir Rio.

“Baiklah, katakan aku ceroboh!” Dini berujar dengan nada melengking. Dia kehilangan kontrol menahan emosinya. “Tapi, apa hubungannya luka di kaki saya dengan proses bayi tabung Anda? Memang bayinya ditaruh di kaki saya? Sinting!”

Wajah Rio semakin memerah usai respons Dini yang lebih berani. Lalu, dengan menyeret tangan wanita itu, Rio menariknya semakin masuk ke dalam kamar dan mengempaskan tubuh Dini ke atas ranjang.

“Pak Rio!”

“Jangan meninggikan suara di depanku!” Pria itu menatap tajam pada Dini yang terlihat ketakutan.

Gerakan Rio yang tengah mengendurkan dasi yang membelit leher pria itu, juga jas yang dilepaskan ke lantai membuat Dini semakin ketakutan.

“Pak Rio, apa yang ingin Anda lakukan?” Dini semakin mundur, berusaha memberikan jarak sebisanya.

Pikirannya sudah negatif saja! Apalagi mata pria itu tidak lepas memindai netranya ketika Rio berjalan mendekat ke tempat tidur. Bulu kuduk Dini berdiri. Dia semakin takut.

“Pak Rio, bukankah saya tidak menarik?” kata Dini terbata-bata. Kala Rio menggulung lengan kemejanya, dia semakin dibuat panik. Apalagi, kala pria itu duduk di kaki ranjang. “Pak, menjauh dari saya!!”

Justru, seringai di bibir pria itu terlihat semakin menakutkan. Apalagi saat tangan Rio berhasil menyambar kakinya. Dini tak bisa menahan teriakannya.

"LEPASKAN SAYA!" 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Rio....Kendalikan emosimu.....jangan gegabah.....
goodnovel comment avatar
Yuli Yazid
apa yg akan terjadi???
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku    MUNGKINKAH?

    "Kamu nih--"UWEEEEEK! UWEEEEK!Siapa suruh Rio tadi tak mau menuruti Dini?Kan tadi sudah dibilang kalau Dini ingin ke kamar mandi tapi dikiranya hanya berpura-pura saja.Yang ada keluarlah semua yang membuat Dini merasa mual. Dan Rio tidak lagi bisa menghindar ketika muntahan itu mengenai roti sobek perutnya yang terpahat sempurna.Dia bahkan tidak bisa berkata-kata lagi ketika Dini masih terus memuntahkan semua yang membuatnya tak nyaman hingga wanita itu terlihat lemas."Sudah?""Hm. Maaf," dan sejujurnya Dini juga merasa tidak enak.Alhasil, Dini tak berani menatap Rio tapi dia juga tidak mau disalahkan. Apalagi Rio masih diam setelah tadi dia meminta maaf."Aku kan sudah mengingatkan dari awal kalau aku ingin muntah. Tapi kamu yang tidak mau menyingkir.""Kapan tanggal menstruasimu?""Eh, itu--"Dini juga tidak bisa menjawabnya dia diam karena tanggalnya sering sekali berubah-ubah."Sudahlah tak perlu menjawab!""Eh, turunkan aku!"Rio seperti frustasi sendiri menunggu Dini menj

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   KERAS KEPALA

    "Sudah. Tapi karena Om Rio-nya Anggia sudah besar dan bukan kakak Mama, jadi lebih baik Mama panggilnya Pak Rio. Karena kalau mama panggilnya Kak Rio, orang akan risih dan istrinya Om Rio akan terganggu, Anggia. Itu gak boleh." Dini yakin jawabannya sudah sangat diplomatis dan seharusnya tidak ada celah! Lagian dia masih ingat betul yang dikatakan Rio kalau pria itu risih dengan panggilan Dini dulu padanya. Tak ada alasan lagi untuk Dini membiarkan mulutnya memanggil dengan cara yang sama. Dini tahu putrinya pasti ingin bertanya lagi makanya jarinya sudah menunjuk ke arah kue ulang tahun. "Mama udah bikin kue ulang tahun loh buat Anggia. Jadi gimana nih? Mau tiup lilin dulu atau mau makan dulu?" Ada senyum yang kelewat manis diberikan Dini pada putrinya. Buat Dini Anggia adalah segalanya. Tanpa Anggia mungkin dia tidak punya harapan untuk hidup sekarang. Bisa saja dia khilaf dan bunuh diri. "Makan kue dulu, habis itu potong kuenya ya Ma!" "Oke sayang! Ayo kita nyanyi dulu y

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   PLAY VICTIM

    "Pak Rio, kumohon. Hari ini adalah hari ulang tahun putriku. Dan aku ingin merayakan dengannya dulu. Tolong, jangan buat aku kesakitan sekarang.""Tak ada yang bisa melarangku!""Tidak melarang. Hanya menunda. Saya mohon Pak, jika Anda masih punya hati maka Anda akan mengizinkan saya merayakan hari jadi putri saya dulu dan nanti saya akan lakukan apapun untuk Anda setelah acara ini."Masih dengan tangannya yang menahan tangan Rio supaya tidak mengganggu intinya, Dini lagi-lagi kembali merendahkan dirinya di hadapan Rio demi putrinya.Entah sudah keberapa kali dia mengalah dan berusaha untuk membuat pria itu sedikit saja mengerti tentang kondisinya.Tapi apakah permohonan tulus Dini yang sekarang bisa menahan Rio memenuhi keinginannya lebih lanjut? Apa pria itu bisa mengerti?"Lalu bagaimana dengan diriku? Apa pernah kamu memberikan waktu untuk mengerti alasanmu pergi?""Pak Rio, itu-""Tidak pernah. Kamu tidak memberikanku waktu dan penjelasan. Kamu pergi begitu saja meninggalkanku di

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   PLAN B

    Dini: Terima kasih Mas ucapannya. Nanti akan aku sampaikan pada Anggia dia pasti senang sekali dapat hadiah itu. Tapi saat Rio sedang mengenang apa yang dikatakan Darsa dalam ruangan Teddy, tiba-tiba pikirannya terdistraksi oleh suara Dini yang masih bicara dengan Darsa.Rio tak tahu apa yang ditawarkan oleh Darsa sebagai hadiah untuk Anggia tapi rasa di dalam hatinya tidak suka saja apalagi sudah melihat senyum di wajah Dini.Emosi dan pikiran Rio jadi ngelantur kemana-mana. Tapi untung saja matanya menatap ke sesuatu yang dikenakan Dini. Sebuah ide pun muncul di dalam benaknya. Dia tak akan membiarkan Dini enak-enakan bicara dengan seseorang yang menjadi orang nomor satu yang tak disukainya saat ini. Rio mendekat pada Dini dan tangannya menyingkap dress dengan bawahan bentuk A yang dikenakan Dini."Hentikan!"Darsa: Eh, ada apa Dini?Dini: Eh, enggak Mas, anu, aku lagi sambil nonton TV. Ada dramanya dan aku kaget saja waktu tadi tokoh prianya mengganggu tokoh wanita.Mata Dini aw

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   ANGKAT JANGAN?

    "Pak Rio, tidak puaskah Anda melecehkan saya tadi malam dan saat ini melakukannya lagi di hari ulang tahun putri saya?""Apa seorang suami menyentuh istrinya itu namanya pelecehan?"Rio membalikkan badan Dini dan menatap wajah wanita itu dengan posisi yang sangat dekat sekali. Jadi saja Dini yang tingginya cuma sebahu Rio jadi nervous.Apa lagi pas dirinya mendongak, tepat sekali mata Dini mengarah ke bibir Rio."Kenapa memperhatikan bibirku? Ingat kecupan semalam dan ingin lagi?"Ah, sial sekali. Dini sama sekali tidak menginginkan itu. Tapi ya kenapa juga dia malah mengarahkan matanya ke sana? Pandai saja Rio memanfaatkan keadaannya."Boleh juga, Anda mau melayani saya dengan kecupan itu lagi? Mumpung Anda belum menceraikan saya, kayaknya saya bisa menikmati itu dulu. Sebelum nanti, kalau saya sudah melahirkan anak itu kan saya tidak bisa lagi merasakan service plus-plus dari Bapak Rio Ravindra."Masa bodolah Rio mau suka atau tidak suka yang penting Dini sudah membalasnya. Enak saj

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   UNDANGAN

    "Iya Mama, tadi pagi juga aku yang mandiin Om Rio. Iya kan Suster Titi?""Iya, Kak Anggia."Sebenarnya yang salah itu telinga Dini atau memang dia masih ada di alam mimpikah?Diam-diam, Dini mencubit kecil punggung tangannya dan merasakan perihnya.Rasanya dia tidak mimpi. Jadi benar Rio menemani Anggia? Tapi Kenapa ini sulit diterima olehnya?Apalagi mengingat perlakuan Rio tadi malam. Wah, Dini yakin, pasti ada yang konslet dengan pikiran pria itu. Bahkan dia rela memberikan mainan-mainan mahal pada putrinya.Tapi ... kenapa Rio masih ada di rumah ini semalam? Lalu bagaimana nasib orang yang menghubunginya?Apa Rio berbohong pada Dini? Apa telepon itu palsu? Tapi kenapa dia harus berbohong? Iseng sekali bukan? Atau ... apa mungkin ini semua dilakukannya karena Rio merasa sangat bahagia setelah menyiksa Dini?Cuma semakin dipikirkan semakin pikiran Dini tidak mengerti apa yang diinginkan oleh pria itu. "Mama, Anggia nanti dapet kado apa dari Mama?"Dan sudahlah! Tidak perlu dipikirk

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   ULANG TAHUN

    "Terserah aku dong mau melakukan apa pada milikku!""Apa Anda tahu Anda sangat tidak punya hati?"Dini tidak tahu lagi harus mengatakan apa! Tubuhnya yang dikekang membuatnya tidak bisa melakukan apapun dan sekarang dia semakin khawatir karena Rio seperti ingin menjerumuskannya lebih dalam.Buat apa dia merekam Dini tanpa busana dan sedang dieksekusi olehnya kalau tidak untuk niat jahat?"Aku tidak punya hati? Lebih tidak punya hati mana daripada seorang wanita yang meninggalkan kekasih yang sangat mencintainya dan sangat berharap bersama dengannya tapi dia mematahkan harapannya itu hanya karena masalah kekasihnya miskin? Meninggalkannya tanpa kabar!""Pak Rio-""Itu impian dan harapan Dini! Itu masa depa, hidup dan mimpi seseorang! Tapi kamu menghancurkannya setelah membawa angan itu melayang tingga. Apa kamu pikir hanya wanita yang bisa patah hati?""Ya sudah terserah saja dengan Pak Rio ingin melakukan apa! Membalas dendam pada saya? Lakukan! Sampai Bapak puas!"Dini sudah lelah di

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   SAKIT JIWA!

    "Aaakh, lepaskan!"Dini, dia tadinya ingin memaksakan diri tetap keluar dari mobil tapi tangannya kembali ditarik oleh Rio.Cukup kuat hingga dirinya tersentak dan tubuhnya sampai menubruk Rio."Apa mau Anda?" protes Dini, dia tak bisa membiarkan Rio melukainya lagi tapi sayang Dini kalah kuat dengan Rio"Kenapa saya harus pakai jas Anda?"Dini tidak tahu apa niatan Rio yang lain. Tapi jas yang tadi dibuka oleh pria itu kini sudah dikenakan olehnya di tubuh Dini!Rio tidak menjelaskan apapun. Hanya menarik Dini ke atas pangkuannya dan dia membuka pintu, lalu kedua tangannya merengkuh tubuh Dini"Turunkan saya!""Diam! Atau jangan salahkan jika aku menggunakan Anggia sebagai balasan untukmu karena tidak patuh!"Dini tidak minta digendong. Dini juga tidak minta Rio untuk memberikan jas itu menutupi pakaian dalamnya. Tapi Rio sendiri yang memakaikannya dan kini kedua tangan itu juga mengangkat tubuh Dini masuk ke tempat tinggal mereka.Jangan tanya betapa kesalnya Dini saat itu. Tapi ber

  • Menjadi Istri Kedua Cinta Pertamaku   TIDAK BERPERASAAN

    "Pak Rio, hentikan!"Tapi percuma juga Dini memekik, berusaha melepaskan diri, atau memukul-mukul Rio. Pria itu sudah seperti kerasukan iblis entah dari mana datangnya dan tidak lagi memedulikan perasaan Dini.Pakaian Dini sudah compang-camping akibat ulah tarikan tangannya. Belum lagi bibirnya yang buas, bergerak menyusuri wajah Dini seperti sedang menikmati makanan enak. Tak cukup sampai di sana. leher jenjang Dini juga menjadi mangsanya dan Rio meninggalkan jejak-jejak merah dan biru lebam bukan hanya di satu spot. Rio dengan kasar memaksa Dini menerima setiap sentuhan yang tidak bisa dibilang nikmat. Itu sakit! Dini menjerit dan sekuat tenaga, meronta juga tidak bisa saat tubuh besar Rio menindih badannya yang kecil dan ringkih. Gigitan-gigitan dari giginya yang memberikan bekas di dua gunung Dini juga meninggalkan perih. Ada beberapa bahkan yang membuat luka berdarah. Tak ada guna Dini memekik karena kaca mobil Rio tidak tembus pandang. Ditambah lagi ada sekat antara driver de

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status