Home / Romansa / Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan / Bab. 350: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

Share

Bab. 350: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

Author: Faoo pey
last update Last Updated: 2025-10-20 21:34:31

“Tidak apa-apa, kami berdiri di sini terlalu lama. Jalan-jalan sebentar saja,” kata Adnan sambil tersenyum, lalu duduk di kursi penumpang. Kepala desa dan putrinya naik ke kursi belakang. Ardan dan seorang petugas polisi lain berjalan pelan mengikuti dari belakang.

Di gerbang halaman, si bodoh dan ibunya masih berdiri menonton mobil polisi berlalu. Ardan menoleh menatap rumah reot itu—pintu kayunya yang penuh celah, halaman berantakan—mencari-cari bayangan Laras. Namun tak satupun terlihat. Hatinya mencelos. Ia tahu—jika perempuan itu masih berada di sana, pasti sudah ada tanda-tanda.

Ibu si bodoh memperhatikan tatapan Ardan. Dengan suara dingin, ia mencecar, “Kau lihat apa?” Lalu ia menarik anaknya, menutup pintu berderit itu dengan Bunyi keras. Melalui celah, terlihat halaman yang kumuh; tampilan itu membuat napas siapa pun mengeras.

Di dalam mobil, Adnan menaruh dua kantong besar berisi hadiah di pangkuannya. “Ini untuk Tuan,” katanya sambil tersenyum. “Ada juga anggur—apa Tuan suk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 351: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Begitu sampai di rumah paman keduanya, Meita langsung disambut oleh pemandangan yang membuat darahnya mendidih.Pria itu menampar istrinya tanpa ampun hanya karena ia memanggilnya makan. Suara tamparan itu menggema keras di udara yang dingin. Wajah wanita itu memerah, tubuhnya terjatuh ke lantai tanah, sementara suaminya berdiri dengan napas tersengal penuh amarah.Meita menatap pemandangan itu dengan jijik. Sudah sejak lama ia tidak menyukai pamannya ini, tapi kali ini… rasa bencinya benar-benar memuncak. Ia menatap wanita muda yang ditampar itu — bibinya, yang ternyata hanya sedikit lebih tua darinya.Begini, ya, nasib para menantu perempuan yang dibeli…Ia menggigit bibirnya dengan getir. Hampir semua perempuan yang diperdagangkan ke desa ini mengalami hal serupa. Dipukuli, dihina, dipaksa tunduk dengan kekerasan agar tak berani melarikan diri.Ia bahkan masih ingat — bertahun-tahun lalu — bagaimana menantu perempuan si idiot itu dipukuli hingga mati, lalu dilempar ke dalam sumur.

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 350: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    “Tidak apa-apa, kami berdiri di sini terlalu lama. Jalan-jalan sebentar saja,” kata Adnan sambil tersenyum, lalu duduk di kursi penumpang. Kepala desa dan putrinya naik ke kursi belakang. Ardan dan seorang petugas polisi lain berjalan pelan mengikuti dari belakang.Di gerbang halaman, si bodoh dan ibunya masih berdiri menonton mobil polisi berlalu. Ardan menoleh menatap rumah reot itu—pintu kayunya yang penuh celah, halaman berantakan—mencari-cari bayangan Laras. Namun tak satupun terlihat. Hatinya mencelos. Ia tahu—jika perempuan itu masih berada di sana, pasti sudah ada tanda-tanda.Ibu si bodoh memperhatikan tatapan Ardan. Dengan suara dingin, ia mencecar, “Kau lihat apa?” Lalu ia menarik anaknya, menutup pintu berderit itu dengan Bunyi keras. Melalui celah, terlihat halaman yang kumuh; tampilan itu membuat napas siapa pun mengeras.Di dalam mobil, Adnan menaruh dua kantong besar berisi hadiah di pangkuannya. “Ini untuk Tuan,” katanya sambil tersenyum. “Ada juga anggur—apa Tuan suk

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 349: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Tiba-tiba, suaminya—si pria berwajah tolol yang selama ini dipaksa hidup bersamanya—menerjang keluar dari kerumunan seperti hewan yang terpojok. Matanya bengkok, rahangnya tegang; dari bibirnya keluar klaim yang memekakkan: “Istriku milikku! Kalian jangan sentuh dia! Dia milikku, dan kalau kalian berani, aku hancurkan mobil kalian!”Suara itu mengambang di udara dingin pagi seperti ejekan. Semua yang melihatnya terpaku sejenak — Adnan bahkan tak mampu menahan perih di dada. Benarkah pria bobrok itu suami dari Laras, ibu mertuanya? Ardan yang berdiri di sampingnya menatap dengan ngeri; rasa pengkhianatan menggerayangi hatinya. Betapa ironi hidup: cinta yang pernah diliputi cahaya bulan, kini diperdagangkan ke orang yang tak lebih dari komedi nasib.Pria tolol itu, yang setengah gila karena kebodohan dan dibiarkan, mengambil batu besar dari tanah dan melesat ke arah mobil. Dua petugas polisi berdiri di hadapan kendaraan, langkah mereka cepat menutup ruang gerak. Tapi si bodoh itu tak ra

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab 348: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Kali ini ia mencoba melarikan diri lagi—sebuah keberanian yang sudah melekat pada benaknya seperti napas. Namun takdir kejam belum mengizinkannya. Begitu tertangkap, ia dianiaya sampai setengah pingsan. Ibu mertuanya berdiri di sana dengan tatapan dingin, ancaman terpatri di bibirnya: jika kakinya patah, kesempatan lari itu akan lenyap selamanya.Bayangkan, satu patah tulang, dan harapan akan terbaring pula.Dalam setengah sadar ia berlutut, memohon pada wanita yang selama ini menjadi penindasnya. Suaranya serak, janji dipaksa keluar dari bibir yang retak: tak akan lari lagi, tak akan memberontak, ia akan menuruti kehendak suaminya yang bego, menjalani hidup rendah dan patuh sebagaimana keinginan rumah itu.Ibu mertuanya tak butuh merusak tubuhnya; seorang yang lumpuh akan menjadi beban. Ancaman itu hanya alat untuk menundukkan. Melihat wanita itu menyerah, ia melepaskan sedikit amarahnya—memberi satu kesempatan terakhir, seolah membuat kemurahan hati dari kekejamannya sendiri.Lagi-l

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 347: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Kepala desa itu memasukkan anak kecil ke dalam kereta bambu, lalu berteriak dari luar rumah,“Putriku, keluar dan jagalah cucuku sebentar. Ayah harus pergi.”Seorang wanita muda segera muncul dari dalam rumah.“Ayah, ini sudah hampir waktunya makan siang. Mau ke mana?”Pria itu mendengus sambil mengikat tali keretanya.“Pamanmu yang idiot di ujung timur desa itu, kan, baru membeli seorang istri sebulan lalu? Sekarang polisi sudah tahu. Mereka datang beberapa hari yang lalu untuk menanyakannya.”Nada suaranya meninggi, penuh ketidaksabaran. “Dengar, keluarga mereka itu miskin setengah mati. Untuk membeli perempuan itu saja, mereka harus berhutang ke seluruh desa! Kalau sekarang perempuan itu dibawa pergi, siapa yang akan mengurus ladang dan anak-anak mereka? Tidak bisa, pokoknya tidak boleh!”Wanita muda itu memeluk anak kecil di pelukannya erat-erat. Dahinya berkerut.“Tapi Ayah, memperdagangkan manusia itu kejahatan. Polisi sudah turun tangan. Kalau Ayah mencoba menghalangi, itu mela

  • Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan   Bab. 346: Menjadi Istri Kesayangan Kapten Adnan

    Wanita itu menatap lembut anak dalam gendongannya dan tersenyum cerah.“Sayang, ingatlah! Paman yang menyelamatkanmu itu bernama Adnan.”Adnan dan rekan-rekannya kembali ke gerbong tidur. Ardan segera menghampiri, matanya memantau dengan rasa ingin tahu.“Sepertinya kalian menangkap seseorang,” ucapnya, menatap ke arah pria yang sedang diborgol.Kantor polisi kereta tidak jauh dari gerbong tidur, bahkan bisa terlihat dari lorong. Ardan mencondongkan tubuh sedikit. “Ceritakan, bagaimana bisa kalian menangkapnya secepat itu?”Adnan tersenyum tipis. “Aku baru saja memperhatikan tanda lahir di tangannya. Kalau tidak, mungkin dia sudah berhasil lolos.”Ardan mengangguk pelan, wajahnya menunjukkan rasa kagum.“Syukurlah kamu punya mata setajam elang. Kalau tidak, dengan perubahan penampilannya itu, kita pasti sudah tertipu mentah-mentah.”Keesokan harinya, tepat pukul tujuh pagi, kereta berhenti di Kota S.Adnan dan timnya turun dari gerbong, udara pagi yang dingin langsung menyapa wajah me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status