Share

Bab 7

Author: Tinta Hitam
last update Last Updated: 2023-07-20 17:19:44

"Kok bisa sih lo nikah sama kakak ipar lo sendiri?" Zahra berkata dengan mata yang masih membulat kaget. "Lo sama Calista kan adek kakak?"

"Bukan kandung," jawab Jihan dengan wajah sendunya.

"Oke ... oke, gue tau. Tapi kenapa bisa dia minta lo nikahin suaminya? Gila sih menurut gue, macam novel yang gue baca aja." Zahra mengusap wajahnya dengan kasar.

Kemudian Jihan pun menjelaskan kepada Zahra kenapa sampai Calista memintanya untuk menikah dengan Fadli, sebab wanita itu kecelakaan, sementara mertuanya tidak mengetahui tentang kecelakaan tersebut, dan rahim Calista harus diangkat dan dia sudah tidak bisa mengandung lagi.

Dia hanya bisa pasrah, terlebih saat ini yang membiayai kuliahnya dan juga pengobatan ibunya adalah Calista dan Fadli, sementara biaya itu sangat mahal.

"Tunggu deh! Jadi lo melakukan ini demi Ibu loh, begitu?"

"Iya, mau bagaimana lagi? gue nggak punya pilihan lain," jawab Jihan sambil menundukkan kepalanya.

Zahra langsung memeluk tubuh sahabatnya, dia tidak bisa membayangkan bagaimana berada di posisi Jihan yang tertindas dan terjepit dalam sebuah masalah, sehingga tidak ada jalan keluar selain menikah dengan kakak iparnya sendiri.

"Terus nanti kalau semisalnya Ibu lo udah sadar, apa lo juga akan memberitahunya?" Zahra menatap lekat ke arah Jihan, dan wanita itu menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Mana mungkin aku bercerita kepada Ibu bisa-bisa dia sangat terkejut dan mungkin akan marah kepadaku dan juga Kak Calista. Baginya pernikahan itu sakral, bukan sebuah main-main," jelas Jihan.

Kemudian mereka pun turun untuk menuju ruangan rawat inap di mana Ibu Kulsum dirawat, dan Jihan langsung melakukan tugasnya yaitu mengelap tubuh sang ibu sementara Zahra memesankan makanan untuk mereka.

Setelah dari rumah sakit, Jihan diantar oleh Zahra untuk pulang ke rumah. "Jadi ini tempat tinggal lo sekarang?" tanya Zahra.

"Iya, ini tempat tinggal aku bersama dengan mas Fadli. Ayo masuk!" ajak Jihan, kemudian mereka turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah.

Akan tetapi saat Jihan masuk dia mendapati Fadli yang baru saja mengambil air dingin di dapur, Zahra yang melihat itu pun merasa tak enak. "Han, kayaknya gue pulang aja. Besok gue jemput lo buat ke kampus ya."

"Ya udah, makasih ya kamu udah nganterin aku." Kemudian Zahra pun berpamitan.

Dia menatap tak suka ke arah Fadli, karena pria itu sangat dingin dan terkesan arogan. Namun Zahra juga tidak ingin ikut campur dengan urusan rumah tangga Jihan, selagi wanita itu tidak meminta bantuan kepadanya.

"Dari mana kamu? Dudah malam kamu baru pulang? Apakah wanita berhijab sepertimu itu, memang suka keluyuran." sindir Fadli sambil duduk di kursi yang ada di ruang tamu.

"Aku baru dari rumah sakit menengok keadaan ibu," jawab Jihan.

Dia tidak menyangka jika Fadli akan berada di sana, tadinya Jihan pikir pria itu akan tinggal di rumah kedua orang tuanya dan malam ini tidak ke rumah.

"Aku ke sini untuk meminta jatahku, karena setiap hari aku harus menanam benih. Jika tidak, bagaimana akan cepat jadi," ujar Fadli dengan nada yang dingin. "Sebaiknya kau bersihkan dirimu dulu! Baru kau persiapkan untuk memuaskanku." Pria itu berkata tanpa menoleh ke arah Jihan sedikit.

"Iya Mas," jawab Jihan sambil beranjak dan masuk ke dalam kamar. Dia meremas dadanya yang terasa begitu sakit saat mendapatkan perlakuan yang menurutnya seperti wanita rendah.

Setelah selesai membersihkan diri, Jihan keluar dari kamar mandi dan ternyata Fadli sudah berada di kamar. Wanita itu pun mendekat dan dia masih menggunakan handuk sebatas dada, membuat Fadli menekuk ludahnya dengan kasar.

'Dia memang lebih cantik, bahkan tubuhnya lebih berisi. Apalagi di bagian tertentu.' batin Fadli yang sudah tergiur, kemudian dia menarik tangan Jihan dan mulai merebahkannya di atas ranjang.

Satu tangannya membuka handuk, lalu dia mulai menyatukan bibir mereka. Jihan hanya bisa menikmati dan memejamkan matanya, sementara Fadli seperti sudah dikuasai setan, dia melakukan aksinya sebagai seorang suami.

Tidak Fadli pungkiri jika tubuh Jihan memang sangat nikmat. 'Aku bahkan ingin lagi dan lagi melakukannya, tapi harus terbatas dengan waktu, karena kalau pulang kemaleman bisa-bisa Papa curiga sama aku.' batin Fadli.

Setelah selesai dia masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, lalu keluar dengan pakaian yang sudah rapi.

Tanpa memperdulikan Jihan, Fadli pergi begitu saja. Sementara Jihan meneteskan air mata, dia seperti wanita yang tak pernah dianggap dan tak pernah dihargai sedikitpun oleh Fadli.

"Aku memang seorang alat untuk mencetak anak, tapi aku juga ingin dihargai." batin Jihan.

Saat dia akan beranjak dari ranjang untuk membersihkan sisa-sisa pertempuran mereka, tiba-tiba ponselnya berdenting, dan ternyata sebuah pesan masuk ke dalamnya. Setelah membaca pesan itu, hati Jihan semakin teriris sakit.

BERSAMBUNG.....

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nagisa Gisa
ceritanya bagus aku suka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   END

    Hari ini Fadli sudah di izinkan pulang oleh dokter, dan dia akan rawat jalan di rumah. Jihan sengaja menjemputnya bersama dengan Dixon."Boleh aku menggendongnya?" pinta Fadli saat berada di dalam mobil."Tentu saja. Tapi apa perut kamu sudah enakan? Nanti takutnya lukanya malah basah kembali karena tekanan yang cukup berat," khawatir Jihan."Tidak. Sudah lebih baik kok." Kemudian Jihan pun memberikan Dixon kepada Fadli dengan hati-hati.Pertama yang dilakukan Fadli adalah mencium seluruh wajah Dixon. Air matanya tidak bisa terbendung lagi, dia amat sangat bahagia karena akhirnya bisa memiliki seorang anak darah dagingnya sendiri.'Terima kasih ya Allah, Engkau sudah memberikanku seorang keturunan. Dia amat sangat tampan. Terima kasih juga telah memberikanku istri yang begitu sabar, semoga Engkau tidak memisahkanku dengan Jihan untuk kedua kalinya.' batin Fadli sambil menatap hangat ke arah putranya."Dia sangat tampan ya," ucap Fadli sambil melirik ke arah Jihan.Wanita itu menganggu

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Undangan

    Haikal tersenyum melihat wajah Zahra yang terlihat begitu lucu di matanya. Kemudian dia membantu wanita itu untuk membereskan bekas acara tahlilan.'Jika dilihat-lihat, dia sangat cantik.' batin Haikal saat dia sedang membereskan botol Aqua di samping Zahra, dan diam-diam pria itu mengamati wajah cantik milik wanita tersebut. 'Ya ... walaupun sedikit barbar, tapi dia benar-benar wanita yang baik.'..Satu minggu telah berlalu, Jihan saat ini sedang ditelepon oleh Mama Kirana karena Fadli sudah siuman, dia pun segera bergegas ke rumah sakit.Sesampainya di sana, Jihan langsung memeluk tubuh Fadli. "Akhirnya kamu sadar juga Mas. Aku senang sekali," ucapnya dengan haru."Ini juga karena berkat doa kamu, sayang," jawab Fadli dengan lembut.Pipi Jihan merona malu saat Fadli tiba-tiba saja menyebutnya dengan kata sayang. Karena baru pertama kali pria itu berkata semanis dan seromantis itu kepada dirinya."Boleh kan, jika aku memanggil kamu dengan sebutan sayang?" ucap Fadli dengan tatapan

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Malu

    "Kami akan menceritakannya, tapi nanti. Sekarang kamu mandi lalu makan!" titah Mama Kirana.Akan tetapi, Nuha menolak. Dia tetap ngotot ingin mengetahui semuanya. Melihat kekeras kepalaan putrinya, mama Kirana menatap ke arah papa Zahid, meminta persetujuan suaminya. Akhirnya mau tidak mau, papa Zahid pun menganggukkan kepala."Calista sudah mencelakai kakakmu. Dia menusuk Fadli," ungkap mama Kirana.Nuha menggelengkan kepalanya, dia seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sang Mama. "Tidak. Tidak mungkin jika Kak Calista mencelakai Kak Fadli, Mah, Pah. Mama dan Papa kan tahu, bahwa Kak Calista itu sangat mencintai kak Fadil. Jadi tidak mungkin!" Nuha terus membantah.Baginya hal itu sangatlah mustahil, di mana seorang Istri yang sangat mencintai suaminya mencelakai begitu saja."Tapi itulah faktanya. Sebenarnya memang Calista tidak ingin mencelakai Fadli, tapi yang ia tuju adalah Jihan." Mama Kirana menatap ke arah menantu keduanya.Mendengar hal itu Nuha mengikuti tatapa

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Salah Paham

    "Eekhm!" Zahra berdehem, membuat kedua orang itu seketika melepaskan pelukannya dan menatap ke arah pintu."Eh, kamu Ra. Ada apa?" tanya Haikal.'Dia bertanya dengan begitu entengnya. Ada apa? Sama sekali tidak merasa bersalah atau canggung dengan kehadiranku, begitu? Menyebalkan!' gerutu Zahra di dalam hati.Dia pikir Haikal akan merasa gugup atau gelisah saat melihat kedatangannya, tapi terlihat wajah pria itu datar saja tidak ada ekspresi rasa bersalah sedikitpun, dan itu semakin membuat Zahra merasa kesal.Dia menatap ke arah wanita cantik yang saat ini tengah berdiri di samping Haikal. "Ini ... aku mau anterin berkas untuk kamu tanda tangani." Wanita tersebut menaruh berkas di atas meja Haikal, kemudian dia menatap sinis ke arah wanita yang tak lain adalah Nuha."Hey, kamu! Kamu adalah mantannya Haikal, ya? Wow! Ternyata kamu tidak mempunyai satu mantan saja, Haikal, tapi ternyata banyak," sindir Zahra sambil tersenyum miring."Maksudmu?" Haikal melihat dengan tatapan memicing ke

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Siapa Wanita Itu?

    Haikal mencoba untuk menetralkan sikapnya, kemudian dia menatap ke arah Zahra. "Lo kenapa?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.Zahra yang tadinya sedang malu-malu seketika menjadi tegang saat mendengar pertanyaan Haikal. Dia bimbang, apakah harus mengatakan tentang pesan itu atau tidak kepada pria yang saat ini berada di hadapannya."Tidak apa- apa," bohong Zahra. Akan tetapi, Haikal tidak bisa dibohongi , sebab ia bisa melihat dari raut wajah Zahra yang dilanda kegugupan serta kecemasan."Jangan bohong! Udah yuk masuk dulu ke mobil!" ajaknya.Zahra pun menurut, hingga mereka memasuki mobil. Akan tetapi, wanita itu masih diam memikirkan siapa dalang dibalik pesan tersebut."Sekarang katakan! Ada apa?" Haikal lagi-lagi bertanya, karena entah kenapa melihat wajah Zahra yang seperti itu membuatnya tak tega.Wanita tersebut membuang nafasnya dengan kasar, kemudian dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, mengutak-atik sebentar lalu memberikannya kepada Haikal."Bacalah!" titahnya.Haikal

  • Menjadi Istri Pengganti Untuk Suami Kakakku   Terong Peyot

    "Begini ... apa kau mau terbebas dari, Sean?"Zahra menautkan kedua alisnya, "iya maulah. Tapi bagaimana caranya?""Begini ... karena kak Fadli masih berada di rumah sakit dan dia belum sadarkan diri, sementara aku yang menghandle perusahaan sampai dia sehat. Aku tidak mempunyai partner, jadi aku mau menawarkan mu untuk bekerja di perusahaan ku, membantuku dalam segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan," tawar Haikal."Lalu, apa hubungannya dengan Sean?"Kemudian Haikal pun menjelaskan bahwa penawarannya ada hubungan dengan Sean, di mana pria itu akan menanamkan saham di perusahaan orang tua Zahra, dan sebagai imbalannya Zahra harus membantunya untuk bekerja sebagai sekretarisnya di kantor.Mendengar penjelasan dari Haikal, Zahra pun menimbangnya. Dia bingung apakah jawabannya harus ia atau tidak. Tapi Sean juga sudah memberi modal untuk perusahaan orang tuanya."Tenang saja. Tentang modal dari pria itu, biar dikembalikan saja. Jadi tidak usah merasa tidak enak. Daripada kau harus

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status