Share

32. Mahar dan Rania

Hamdan tersenyum lebar. Sejak tadi ia tidak bisa berhenti tersenyum. Ali yang sedari tadi mengoceh tak dihiraukannya. Bahkan Hamdan tak marah saat Ali menghabiskan jatah kambing panggangnya. Sudah hari kelima dan hatinya sangat berbunga-bunga. Nanti sore ia akan bertolak dari Ajman dan kembali ke Dubai. Jantungnya berdetak kencang seiring dengan semakin dekat waktu pernikahannya dengan Rebecca. Namun sesungguhnya rasa gugup telah menghajar habis rasa percaya dirinya.

Hatinya selalu bergetar setiap mengingat jika sebentar lagi ia akan mengambil alih seluruh tanggung jawab atas Rebecca, wanita yang dicintainya. Wanita asing yang tiba-tiba muncul di hidupnya. Mengacaukan hidup sempurnanya dan sanggup menggetarkan jiwanya, bahkan berhasil memunculkan sisi konyol dirinya.

"Hei! Kau mendengarku tidak?" Ali menepuk pundak Hamdan dengan keras. Kemudian terkekeh saat Hamdan menatapnya kesal.

"Jangan melihatku seperti itu. Salah sendiri kau tidak mendengarkan aku dan justru melamun. Kenapa? Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adang Taofik
bagus sekali cerita nya lain dari kebanyakan, ceirita cinderela dari negeri dongeng aku amat2 suka.... semangat author...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status