Share

48. Minggat

"Kau selesaikan saja masalahmu sendiri. Masalahmu dengan mama, itu adalah urusanmu. Belajarlah dewasa!" Husein berlalu pergi.

Amira tersenyum penuh kemenangan melihat sikap acuh putranya.

"Tunggu apa lagi? Bereskan semua pecahan piring ini! Cuci semua piring! Setelah itu, sapu sekeliling halaman rumah!" titah Amira dengan lantang.

Perintah konyol. Semua pekerjaan itu jelas sudah ada petugasnya masing- masing.

Jika Habiba menyapu halaman sekeliling rumah yang sangat luas itu, tentu seharian pun dia tidak akan bisa menyelesaikannya sendiri. Ini benar- benar konyol.

Habiba balik badan, meninggalkan ruangan itu tanpa peduli pada perintah mertuanya.

"Hei, mau kemana kau? Kembali!" teriak Amira keras sekali.

Habiba setengah berlari, menaiki anak tangga. Sampai ke lantai dua. Masuk kamar. Menjemput barang- barang seperlunya, termasuk ponsel, tas dan apa saja yang dia butuhkan.

Saat keluar kamar, Amira sudah berdiri di depan pintu. Tatapan matanya nyalang.

"Mau kemana kau?" Amira melihat t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
astaga .......q benar-benar emosi jiwa melihat sikap amira ....... rasa-rasanya pengen q tampol itu mulutnya .......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
bagus biba.tinggalkan rumah yang seperti neraka itu.lebih baik hidup sederhana tapi bahagia dan tenang.daripada hidup dirumah mewah tapi tersiksa lahir dan batin
goodnovel comment avatar
Muhammad Shofa
awas kau, Mak Lampeeerrr.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status