Share

47. Harapan Habiba Pada Husein

"Semua orang sudah bangun, bahkan suamimu juga sudah bersiap mau kerja, tapi kamu malah enak- enakan molor. Memalukan!" Amira kesal sekali.

"Aku sakit. Demam." Habiba menjelaskan kondisinya. Siapa tau Amira akan memahami, tapi ternyata tidak. Alasan itu tidak cukup untuk membuat kemarahan Amira menurun.

"Itu deritamu. Jangan kau kaitkan dengan kemalasanmu itu. Cepat bekerja! Bereskan kamar ini! Bersihkan seluruh ruangan. Jangan malas!" titah Amira berusaha membuat Habiba tidak betah di rumah itu.

"Jika pekerjaanmu tidak beres dalam satu jam ke depan, maka kamu akan kuhukum." Amira melenggang pergi.

Tubuh Habiba terasa ngilu, hawa pun terasa dingin olehnya. Dia bersin beberapa kali. Tapi semua itu tidak menyurutkan tekadnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

Ia dengan tergesa- gesa menyapu, mengepel dan merapikan semua ruangan.

"Wah, upik abu jadi Cinderella, sayangnya cinderellanya tidak diakui. Ternyata menjadi istri tuan muda tidak seindah yang kamu harapkan," celetuk Fara saat me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
husein dimana tanggung jawab dirimu sebagai suami biba.jika dirimu tidak menyukai biba, kembalikan saja biba kepada keluarganya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
amira benar-benar jahat .......biba sedang sakit begitu disuruh mengerjakan pekerjaan rumah tangga.......itu fara juga nyebelin banget....... rasanya q pengen ngulek-ngulek itu mulut mereka berdua
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status