공유

03

작가: Eselitaa
last update 최신 업데이트: 2024-11-09 23:30:57

Tentu saja Alisha Fairuzah merasa dibohongi oleh mertuanya. Mereka bilang Shaka Yar Nigar tidak terbiasa dengannya karena dia belum pernah menjalin hbungan dengan perempuan manapun. Kenyataannya itu cuma untuk menutupi sifat asli anaknya. Dan sepertinya orang tuanya sendiri tidak tahu sifat asli Shaka Yar Nigar.

Alisha Fairuzah ingin sekali berteriak pada Shaka Yar Nigar tetapi dia menahan diri karena ada para pelayan.

”Mas Shaka, ayo bicara sebentar berdua saja!”

Alisha Fairuzah berusaha meraih tangan suaminya.

”Tarik tanganmu sebelum aku berbuat lebih jauh padamu! Dan jangan pernah memanggilku mas! Kau lebih tua dariku, wanita nggak tahu diri!” ancam Shaka Yar Nigar.

”Ibuku bilang meskipun kamu lebih muda dariku tetapi karena kamu suamiku dan untuk menghormatimu, aku memanggilmu mas. Katakan padaku mas, kamu mau dipanggil apa?”

”Kau pikir aku punya waktu untuk berbicara omong kosong denganmu?”

Kedua mata Alisha Fairuzah berkaca-kaca. Ini pertama kalinya mereka bertatapan cukup lama. Alisha Fairuzah berharap hati SHaka Yar Nigar melunak dan mau menuruti permintaannya tetapi Shaka Yar Nigar segera menjauh. Alisha Fairuzah mengejarnya.

”Mas Shaka mau kemana? Mas bisa hargai aku sebentar sebagai istri kamu nggak mas? Mas Shaka, aku mencoba beradaptasi denganmu yang nggak pernah deket sama perempuan sebelumnya, kamu mungkin malu, apa aku salah besar mas? Aku menyadari posisiku sebagai istrimu jadi aku melakukan apa yang harus kulakukan. Karena kamu tampak nggak mau dekat denganku, jadi kupikir aku yang perlu mendekatimu. Kuharap kamu mau membuka hatimu buat aku mas. Kita menikah karena perjodohabn dan kita nggak kenal sama sekali tetapi kita suami istri sekarang. Aku bersedia belajar mencintaimu mas.”

Shaka Yar Nigar berhenti dan menoleh ke istrinya. “Masa depan kita berdua hanyalah perceraian dan jangan pernah mengatakan apapun pada semua orang!”

Toko pakaiannya sudah tidak bisa diselamatkan, suaminya ingin bercerai dengannya, dan hutangnya ada dimana-mana. Alisha Fairuzah tidak dapat menahan diri untuk tidak menangis.

***

Beberapa jam kemudian, mobil hitam mewah Shaka Yar Nigar memasuki jalan masuk kompleks apartemen mewah di seberang kota. Dia mememarkir mobilnya di tempat yang telah disediakan dan melangkah keluar, sambil membetulkan manset kemeja rancangannya. Rahangnya mengatup, pikirannya dipenuhi rasa frustrasi. Ia benci diikat, benci dengan gagasan tentang pernikahan, dan yang terpenting, benci dengan pikiran Alisha Fairuzah yang mencoba "memperbaikinya". Ia tidak butuh perbaikan. Ia butuh pelarian dan kesembuhan.

Ia mengetuk pintu apartemen 304 dengan keras, dan pintu itu terbuka hampir seketika. Di sana berdiri sepupunya, Mutiara Narti, seorang gadis cantik dengan raut wajah tegas. Ia bersandar di kusen pintu, matanya mengamati Shaka Yar Nigar.

"Kau terlambat.”

"Ada yang harus kuurus," jawab Shaka Yar Nigar singkat, melangkah masuk.

Mutiara mengangkat sebelah alis, menutup pintu di belakangnya. "Ada yang harus kuurus, atau istri barumu?"

Shaka Yar Nigar menatap Mutiara dengan tatapan memperingatkan, tetapi Mutiara hanya tertawa, sambil menyilangkan tangan.

“Kau luar biasa, kau tahu itu? Menikahi wanita malang hanya untuk membungkam keluargamu, lalu berlari kepadaku begitu ada kesempatan.”

“Kau masih belum paham?” gerutu Shaka Yar Nigar. “Ini bukan tentang dia. Ini tentang apa yang aku butuhkan.”

“Dan apa yang kau butuhkan, tuan muda Shaka?” suara Mutiara merendah, nadanya menggoda saat ia melangkah mendekat.

***

Curhat pada ibunya juga tidak akan membuat dia dan Shaka Yar Nigar bercerai sekarang juga. Masalah menjadi lebih serius.

Setelah kepergian Shaka Yar Nigar, Alisha Fairuzah membantu para pelayan beres-beres dan bersih-bersih.

“Mbak Alisha Fairuzah nggak perlu melakukan ini. Biarkan kami saja yang membersihkan. Makanan di dapur masih tersisa kan mbak? Saya bawakan buat mbak sarapan ya?” tawar Sena.

Alisha Fairuzah menggelengkan kepalanya. “Nggak mbak. Aku ingin membantu.”

“Mbak Alisha Fairuzah jangan sedih ya! Tuan muda Shaka memang terkadang emosian di pagi hari,” kata Riana.

“Nggak sedih sama sekali kok,” jawab Alisha Fairuzah.

“Syukurlah Mbak Alisha wanita yang kuat,” kata Maya.

Riana dan Maya tadinya tidak suka dengan Alisha Fairuzah tetapi Sena menasehati mereka.

Alisha Fairuzah tersenyum ramah. “Kalian sarapan saja dulu! Biarkan aku yang membereskan ini. Lagi pula ini cuma masalah kecil. Kalian nggak perlu sungkan.”

“Nggak mbak! Kita akan menyelesaikannya bersama,” kata Sena.

Alisha Fairuzah membereskan ruangan makan itu bersama ketiga pelayan rumah itu sembari mengobrol hal lain. Alisha Fairuzah merasa bersyukur. Meskipun suaminya menyakitinya tetapi masih ada orang-orang baik di sekitarnya. Dia semakin percaya diri dia bisa melewati semuanya.

Selesai beres-beres dan sarapan, Alisha Fairuzah bersantai di taman. Dia memeriksa ponselnya dan terkejut mendapati pesan dari salah satu temannya.

Aido Eishiro: Alisha Fairuzah, apa kabar? Aku baru saja pulang.Aku sudah selesai membaca buku yang kamu sarankan terakhir kali. Aku berencana membelinya lagi. Ada rekomendasi?

Bagaimana Alisha Fairuzah dan Aido Eishiro kenal? Mereka sempat berada di kampus yang sama. Salah satu dosen menyarankan Aido Eishiro untuk meminta bantuan Alisha Fairuzah terkait penelitiannya. Alisha Fairuzah dengan senang hati membantu. Dia pikir hubungannya dengan Aido Eishiro usai setelah dia membantunya mengenai penelitiannya. Namun ternyata pria itu kerap mendekatinya.

Alisha Fairuzah akhirnya menegaskan pada Aido Eishiro kalau dia harus menjaga batasan karena mereka bukan muhrim. Ternyata penegasannya itu membuat Aido Eishiro tertarik dengan islam. Pria itu meminta pada Alisha Fairuzah untuk mengajarinya tentang islam. Namun Alisha Fairuzah menyuruhnya untuk mencari orang lain karena dia merasa tidak pantas untuk mengajarinya. Dia menjauhi Aido Eishiro dan pulang ke kampung halamannya setelah lulus kuliah.

Alisha Fairuzah mendapatkan kabar dari teman-temannya kalau Aido Eishiro terus mencarinya. Namun dia kekeh tidak mau berhubungan dengannya lagi.

Ketika awal-awal membangun toko di kota, Alisha Fairuzah bertemu dengan Aido Eishiro. Dia curiga pria itu mengikutinya selama ini tetapi Aido Eishiro ternyata memang tinggal di dekat dia membangun toko dan dia juga bekerja disana.

Padahal Alisha Fairuzah masih ingat dengan jelas bahwa Aido Eishiro pernah bilang harus kembali ke Jepang setelah kuliahnya usai. Tetapi dia malah bertahan disini selama beberapa tahun.

Alisha Fairuzah paham bahwa dia tidak diperbolehkan berkomunikasi dengan pria lain kecuali atas izin suaminya apalagi kalau topiknya tidak begitu penting.

Tetapi Alisha Fairuzah tetap meminta nomor telepon suaminya pada Sena untuk meminta izin ke tokonya.

Pesan tidak dibalas. Telepon tidak tersambung.

“Kira-kira Mas Shaka kemana ya?” tanya Alisha Fairuzah pada Sena.

“Sepertinya kerja mbak.”

“Begitu. Aku mau ke tokoku dulu ya! Nanti kalau Mas Shaka pulang tolong kasih tahu dia. Aku cuma sebentar.”

“Baik mbak. Hati-hati di jalan mbak!”

Tidak sulit mendapatkan kendaraan umum. Alisha Fairuzah sampai di toko pakaiannya. Namun sebelum dia sempat masuk, sebuah suara memanggilnya. Itu adalah Aido Eishiro.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   31

    Mobil siapa itu? Aido Eishiro bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Mungkin mobil milik pelanggan. Tidak jarang ada mobil disana. "Pujaan hatimu tadi datang bersama pria lain," celetuk salah satu anggota keluarganya. "Huh?" Aido Eishiro menjadi gelisah. Dia berusaha mengenyahkan pikiran Alisha Fairuzah bersama pria lain. Tak lama kemudin, dia mendapatkan pesan dari Alisha Fairuzah yang menyuruh dia datang ke toko pakaian. Aido Eishiro ingin bertanya alasannya tetapi dia khawatir membuat Alisha Fairuzah merasa tidak nyaman karena terkesan memaksa dia untuk datang ke toko pakaiannya. Alhasil dia mengurungkan niatnya. Dia pun berpamitan pada keluarganya karena ingin mengunjungi toko pakaian Alisha Fairuzah lebih dulu. "Kamu yakin?" "Aido, sebaiknya jangan kesana karena dia tampaknya sedang bersama prianya." "Justru dia sendiri yang memintaku kesana." "Apa?" "Apa alasan dia ya?" "Aku juga nggak tahu. Aku ingin kesana dulu." Aido Eishiro pun mengunjungi tok

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   30

    "Mas Shaka," panggil Alisha Fairuzah lirih dan pelan. "Hm?" Meskipun singkat, padat, dan jelas, tetapi nada bicaranya pelan dan lembut. Alisha Fairuzah merasa nyaman. Mengingat bagaimana suaminya pada Mutiara, dia merasa tidak nyaman, sekarang dia menyadari kalau mungkin saja perasaan itu adalah perasaan cemburu. "Bagaimana hubunganmu dengan Mutiara?" Alisha Fairuzah memberanikan diri bertanya. Dia menatap ke jalanan depan. Shaka Yar Nigar tidak langsung menjawab. Dia diam dulu sejenak. "Semalam setelah kita melakukannya, aku menghubunginya untuk memutuskan hubungan kami. Kamu mengerti bukan? Bagaimanapun dia adalah saudara sepupuku jadi aku nggak bisa bersikap kurang ajar padanya," kata Shaka Yar Nigar. "AKu juga nggak memintamu untuk bersikap kurang ajar padanya mas. Cukup akhiri hubungan kalian," kata Alisha Fairuzah. "Ya. Kamu tenang saja, nggak usah mengkhawatirkan hal itu," kata Shaka Yar Nigar. Kelembutan Shaka Yar Nigar tampak sedikit kaku. Atau mungki

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   29

    Ini pertama kalinya mereka seranjang. Alisha Fairuzah tidak menyuruh Shaka Yar Nigar untuk tidur di luar karena kalau ketahuan ibunya, bia membuat masalah. Dan dia ingin menghindari masalah yang berkaitan dengan Shaka Yar Nigar. Shaka yar Nigar juga tidak semena-mena, seperti menyuruhnya untuk tidur di luar, di karpet, ataupun di kursi. Pria itu tidur di ranjangnya setelah melepas kemejanya. Tersisa kaos dalamnya. Alisha Fairuzah pikir, Shaka Yar Nigar suka tidur dengan tidak mengenakan pakaian luarnya. Tidak seperti dirinya yang meskipun tidur, masih mengenakan gamis dan kerudungnya meski terkadang dia melepaskan kerudungnya kalau itu membuatnya lebih nyaman. Namun karena sekarang dia tidur bersama Shaka yar Nigar, dia tetap mengenakan kerudungnya. Meskipun Shaka yar Nigar adalah suaminya, tetap saja dia merasa enggan lantaran perselisihan mereka. Saat mereka mulai terlelap, Alisha Fairuzah tiba-tiba merasakan tangan hangat melingkari perutnya. Dia masih belum begitu ny

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   28

    Shaka Yar Nigar benar-benar datang ke rumahnya Alisha Faiuzah. Orang tua Alisha Fairuzah sudah pulang dari kondangan. Mereka sangat senang melihat kedatangan menantu kesayangan mereka. "Senyuman palsunya sungguh mengerikan," ujar Yumna melihat dari jendela. Alisha Fairuzah menghela nafas panjang. Dia memijat pelipisnya. Dia tidak merasa pening tetapi mengetahui kehadiran Shaka Yar Nigar, entah bagaiimana, dia merasa kepalanya berat seperti ditusuk-tusuk. Sudah tidak ada rahasia lagi antara Alisha Fairuzah dan adiknya mengenai sikap asli Shaka Yar Nigar. Lagi pula, Yumna adalah gadis yang sulit untuk dibohongi dan cukup peka terhadap kakaknya. Karena Alisha Fairuzah tidak pintar dalam mengelola raut wajahnya. Kalau ada masalah, ketara sekali. Itu sebabnya ketika dia mencoba berbohong di hadapan mertuanya, selalu tidak berhasil. Shaka Yar Nigar diajak masuk oleh orang tua Alisha Fairuzah. Begitu masuk, pandangannya langsung mencari seseorang. Alisha Fairuzah yang begit

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   27

    "Alisha!" teriak Aido Eishiro seraya berlari menghampiri ALisha Fairuzah. Kedua mata Alisha Fairuzah bengkak. Ketara sekali kalau dia habis menangis cukup lama. Aido Eishiro sampai tercengang. Setahu dia, ALisha Fairuzah itu bukan wannita yang gampang menangis. Kecuali kalau dia benar-benar sakit hati. Namun, kenapa dia bisa sampai sakit hati? "Kamu kenapa?" tanya Aido Eishiro. Aido Eishiro tahu Alisha Fairuzah tidak akan menjawab pertanyaannya. Wanita cuma menggelengkan kepalanya berkali-kali. "Alisha, akhir-akhir ini kamu nggak kelihatan ya? Para karyawan tokomu mencari kamu tahu. Aku juga nggak tahu rumahmu diumana," kata Aido Eishiro. "Aku nggak bisa menghubungimu juga." Alisha Fairuzah meneteskan air matanya yang langsung membuat Aido Eishiro membeku. "Kamu menangis?" kaget Aido Eishiro seraya langsung memberikan sapu tangan padanya. Alisha fairuzah mendorong sapu tangan Aido Eishiro. "Aku cuma kelilipan. AKu nggak apa-apa." "Nggak mungkin nggak apa-apa. Mata

  • Menjadi Istri Tuan Muda Arogan   26

    "Apa yang sudah terjadi?" tanya Nida pada Sena. Sena dan dua temannya telah diancam lagi oleh tuan muda mereka untuk tidak berbicara apapun pada ibunya tetapi mereka terdiam dan ragu-ragu untuk mengatakannya. Mereka terdiam saja Nida sudah curiga. Shaka Yar Nigar memantau dari jauh. Shaka Yar NIgar masuk ke dalam kamar Alisha Fairuzah. Alisha Fairuzah yang sangat marah pada Shaka Yar Nigar, mencoba menahan tangisannya lagi. Dia akan melewati ibu mertuanya jadi dia tidak bisa menunjukkan kesedihannya. Alisha Fairuzah sudah tidak kaget menyadari kehadiran Shaka yAr Nigar karena pria itu memang selalu mengganggunya. Dia mulai muak. Dia cepat-cepat bersiap-siap. "Aku akan mengantarmu," kata Shaka Yar Nigar datar seraya bersandar ke pintu. "Nggak perlu. Aku bisa sendiri," kata ALisha Fairuzah. "Lagi pula kau pergi menggunakan salah satu mobilku kan?" tanya Shaka Yar Nigar. "Aku bisa saja menyuruh supir untuk membuangmu di tengah jalan." "Lakukan saja! Ancamanmu sudah ng

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status