Share

Bab 15 Es Krim

"Antar saja saya ke kafe." Adam tertegun mendengarnya.

"Mau ngapain di sana? Meluapkan emosi? Nggak! Nanti kamu malah minum-minum nggak jelas. Udah pulang aja ke kos."

"Pak Adam nggak ngerti perasaan saya. Saya bilang antar ke kafe. Kalau nggak mau, saya turun saja."

Senja mencoba membuka pintu mobil tapi terkunci otomatis. Ia menggedor-gedor sambil marah-marah. Adam lalu menepikan mobilnya.

"Bilang dulu kamu mau ngapain di sana? Baru saya antar. Saya nggak mau hal buruk terjadi menimpa kamu."

Senja menoleh ke samping menatap lelaki yang baru saja mengucapkan kalimat perhatian.

"Pak Adam nggak usah pura-pura perhatian sama saya. Itu nggak masuk dalam skenario tahu, nggak?" sungut Senja.

Adam pun tergelak melihat raut wajah lucu Senja yang tidak pernah ia duga.

"Kenapa tertawa? Meledek, ya?"

"Habisnya kamu lucu persis kayak anak kecil yang nggak dibelikan es krim ibunya."

"Ckkk, menyebalkan." Semakin Senja marah, Adam justru semakin terhibur. Tawa lepasnya tak terbendung me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Jhoenk Jelek
senang bacanya nggak bosan,, singkat jelas dan nggak bertele-tele
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status