Share

Bab 2.

Bab 2.

“Kamu suka?” tanya Mas Azzam saat dia menunjukkan setiap sudut rumah miliknya ini. Kami berdua sekarang tengah berdiri di salah satu balkon kamar yang dia tempati.

“Bagus, indah dan pastinya ... mewah. Apa aku layak tinggal di rumah sebesar ini? Mas kan tahu, aku ini hanya seorang pelayan warung makan dan penjual gorengan pinggir jalan. Bukan seperti wanita-wanita kelas atas yang terbiasanya tampil glamor dan berkelas. Mas pikirkan lagi untuk menjadikanku istri,” gumamku lirih.

Sejujurnya, hati kecilku memang merasa tak layak untuk menjadi istri seorang pria sempurna seperti Mas Azzam. Meski usianya sudah hampir kepala lima, tetapi dia masih tampan dan terlihat bugar. Jika sepintas, orang pasti berpikirnya kekasihku ini masih berusia tiga puluhan ke atas.

Dia bisa mendapatkan wanita kaya yang jauh lebih segalanya dariku. Bahkan, mustahil tak ada yang mau dengannya. Anak SMA sekali pun pasti akan bersedia untuk menjadi kekasih Mas Azzam.

“Kenapa bicara seperti itu? Mas sudah b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status