Share

Bab 8

Penulis: Bening Cinta
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-25 11:17:03

Karena lelah menangis akhirnya Alea tertidur.

Radit meninggalkan Alea di rumah bersama ART nya.

"Bik saya mau ke kantor, nanti kalo Lea nanyain saya bilang saya keluar sebentar. Suruh dia makan karena dari siang belum makan."

"Siap den."

Radit mengendarai mobilnya sendiri.

Radit datang ke kantor dan langsung mendapatkan ucapan selamat dari para karyawannya.

Jika pernikahannya kemarin gagal. Mungkin saat ini Radit tidak akan berani menampakkan wajahnya. Alea sudah menyelamatkan dirinya dari rasa malu.

Saat sampai di lantai atas dimana ruangannya berada asisten Radit terkejut melihat kedatangan bosnya.

"Pak Radit kenapa ke kantor. Bukannya seharusnya hari ini masih cuti sampai 1 Minggu kedepan ya." Tanya asisten pribadinya.

"Saya tidak boleh datang ke kantor saya sendiri begitu?"

"Bu-bukanya begitu pak. Ada yang bisa saya bantu pak?"

"Berikan laporan hasil penjualan bulan ini."

"Tapi pak, bulan ini masih kurang 2 Minggu lagi. Jadi belum di kerjakan."

"Kalau begitu yang bulan kemarin."

"Bukanya bulan kemarin bapak sudah menandatangani nya ya!"

Radit terdiam karena bingung akan mengerjakan apa.

Memang dirinya izin cuti selama seminggu karena ingin mengajak Maura bulan madu setelah menikah. Tapi rencana tinggal rencana.

"Pak, sebaiknya bapak ajak istri bapak bulan madu sesuai rencana Anda."

"Istriku bukan Maura. Tapi Alea!"

"Saya tau pak, tapi Nona Alea tetap istri anda kan. Nona Alea yang telah menyelamatkan pernikahan Anda agar tetap terjadi. Sebaiknya Anda memperlakukan Nona Alea selayaknya istri Anda." Sura memang mengetahui tragedi yang terjadi pada pernikahan Radit. Karena saat itu ia yang mencari tau kemana dan bersama siapa Maura kabur.

"Kau tidak mengerti bagaimana aku harus menikah dengan wanita yang seharusnya menjadi adik iparku."

"Saya tau pak. Perlakukan Nona Alea sebagaimana Anda memperlakukan Maura, mereka memang kakak adik, tapi mereka sudah sama-sama dewasa. Anda berhak atas dirinya begitupun Nona Alea juga berhak mendapatkan perhatian dari Anda."

"Baiklah, saya pulang dulu."

"Bagaimana tiket honeymoon nya pak? Apakah jadi saya pesankan?"

"Kemana?" Tanya Radit singkat.

"Ke Bali mungkin?"

"Tidak dulu, Alea sedang sibuk dengan skripsinya."

"Baiklah pak."

Radit meninggalkan kantor dan berencana ke mall untuk membelikan ponsel untuk Alea, karena ponsel Alea hancur setelah dibanting.

Radit memilih ponsel terbaru dan dengan harga yang mahal.

Ia membelikan Alea ponsel yang sama seperti miliknya. Ia juga membelikan beberapa potong pakaian untuk Alea.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Radit langsung memutuskan untuk pulang.

"Alea belum bangun bik?" Tanya Radit yang tak melihat Alea di lantai bawah.

"Sepertinya belum den, dari tadi bibik tungguin nggak turun-turun."

Radit menganggukkan kepalanya dan langsung naik ke lantai atas.

Ia mendatangi kamar Alea dan langsung membukanya.

Saat ia membuka pintu kamar Alea ternyata Alea baru selesai mandi dan akan mengganti pakaiannya.

Radit dan Alea sama-sama terkejut.

Radit terpaku melihat tubuh putih mulus Alea yang hanya memakai bra dan celana dalam dengan warna senada.

Tubuh Alea juga terkunci menatap Radit yang tiba-tiba muncul.

Radit masuk dan menutup pintunya mendekati Alea dan berdiri tepat didepannya ia meneguk ludahnya karena mulai tergoda dengan tubuh istrinya.

Radit menyodorkan paperbag ke hadapan Alea.

"Ini, aku belikan ponsel baru dan pakaian."

Alea menerima paperbag dari Radit.

"Te-terima kasih." Ujarnya dengan suara tercekat.

Radit membalikkan badannya hendak keluar.

Sebelum membuka pintu ia mengatakan sesuatu.

"Aku tunggu dibawah, kita makan bersama." Setelah mengatakan itu ia membuka pintu dan keluar.

Setelah Radit keluar baru lah tubuh Alea bisa di gerakkan. Ia duduk di tepi ranjang dan mengusap dadanya yang masih berdetak kencang.

Alea membuka satu persatu paperbag yang diberikan Radit.

Matanya berbinar melihat ponsel yang di belikan Radit.

"Inikan mahal banget harganya." Gumamnya dan lanjut membuka paperbag lainnya dan melihat beberapa potong pakaian yang semuanya adalah dress.

Alea memilih 1 dress yang akan ia pakai.

"Langsung pake nggak papa kali ya, lagian ini dari butik ternama." Alea bermonolog.

Ia memakai dress diatas lutut berwarna krem dengan model neck-v hingga terlihat belahan dadanya.

Setelah itu menyisir rambutnya dan memoles lipstick warna peach dan menyemprotkan parfum ke tubuhnya.

Ia turun ke bawah dan melihat Radit duduk di meja makan menunggunya di meja makan.

Mendengar langkah kaki dari tangga Radit mengarahkan pandangannya ke tangga.

Ia menatap Alea menggunakan dress mini yang tadi ia belikan.

Kesan seksi langsung mencuat kala melihat Alea.

Alea yang di tatap Radit seperti itu merasa rikuh.

"Kenapa mas? Nggak pantas ya Lea pakai ini?"

Tanya Alea ketika sudah didepan Radit.

"Egheem." Radit berdehem untuk menetralkan degub jantungnya.

"Nggak kok, kamu cantik. Kita makan sekarang."

Alea langsung duduk disebelah Radit dan mengisi piring Radit dengan nasi, sayur dan ayam goreng.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 24

    Susi terperangah mendengar Radit membentaknya terlebih di hadapan banyak orang. ia seperti di lempari kotoran di wajah nya. "Pak Radit memecat saya?" tanya Susi tak percaya. "Apa kurang jelas kata saya tadi, saya nggak bisa mentolerir perbuatan mu hari ini, pertama kamu mengintip saya dan istri saya yang sedang bercinta. kedua sekarang kamu melawan istri saya dan berbicara dengan tidak sopan. Sekarang kamu pergi dari hadapan saya dan jangan pernah kembali lagi ke kafe ini." mata radit menatap kearah citra yang berdiri di tangga. "Citra, berikan pesangon pada Susi sekarang." kata Radit lalu melambaikan tangannya memanggil pelayan lainnya. Radit tidak memperdulikan Susi yang berdiri dengan air mata berlinang. "Mau pesan apa pak Radit?" tanya pelayan pria bernama Fery. "Sayang mau pesan apa?" tanya Radit pada Alea. Alea menatap Radit datar. "Pesen yang bikin kenyang mas. apa aja, aku beneran laper." kata Alea. Radit tersenyum dan mengangguk. "Pesan nasi rawon, dan SOP kambing

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 23

    Mereka berdua turun ke bawah karena sangat lapar, tenaga mereka terkuras habis karena mereka bermain sangat lama. saat sampai di lantai bawah, mereka langsung di berikan tatapan tak biasa oleh karyawan Radit di bagian office, mereka tersenyum penuh arti menatap Radit. "Mau makan ya pak." kata Adit dengan senyum menggoda. "Kalian ngapain disini? sana kerja lagi, ini kenapa meja di giniin, nanti kalo ada pelanggan mau makan gimana? bereskan sekalian, setelah itu kembali bekerja." "Siap pak Radit." jawab mereka semua serentak. para karyawan yang perempuan tersebut menggoda Alea yang wajahnya sudah memerah. "Jangan menggoda istriku seperti itu ya kalian, kalau tidak mau aku potong gaji kalian, karena santai saat jam kerja." kata Radit bercanda. "Yaaah pak Radit, kan pak Radit yang nyuruh kita semua turun ke bawah, makanya pak, ruangannya di pasangin peredam dong." kata citra dan mereka semua tertawa. Alea menyembunyikan wajahnya di belakang bahu Radit karena malu. "Oh iya, Adit to

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 22

    Semakin lama desahan Alea semakin intens, semenjak Radit memberikan kenikmatan yang orang bilang surga dunia ini, Alea menjadi ketagihan. meskipun lelah ia ingin terus mengulanginya lagi dan lagi. Radit menggertakkan rahangnya karena menahan rudalnya yang sejak tadi sudah ingin memuntahkan cairannya. ia tidak ingin egois dan ingin membuat Alea puas terlebih dahulu. saat merasakan milik Alea semakin menjepit miliknya Radit memompa tubuhnya semakin cepat karena ia tau jika Alea akan segera mendapatkan pelepasan yang pertama. "ssshhh aaaahh masss Radit." Alea mencengkeram kuat bahu Radit hingga kukunya menancap dan membuat bahu Radit terluka.saat mendengar desahan panjang Alea dan merasakan milik Alea menjepit kuat dengan tubuh Alea yang menegang barulah Radit menyemburkan benihnya."Aaah aaah." Radit menghentakkan miliknya lebih dalam dan memuntahkan semua cairan miliknya. ia memeluk erat tubuh Alea yang sudah lemas dan berkeringat. "I love you." bisik Radit tepat di telinga Alea.

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 21

    Sesampainya di kafe, mereka langsung naik menuju ruangan Radit berada. "kamu mau pesen makan dulu nggak?" tanya Radit saat akan menaiki tangga. "nggak mas, masih kenyang." jawab Alea, saat akan menaiki tangga, Alea dan Radit bertemu dengan Susi yang baru mengantar pesanan pelanggan. "Siang pak Radit." sapa Susi dengan senyuman manisnya, tapi Radit hanya mengangguk dan tersenyum. Alea merasa tak suka dengan keramahan Susi langsung menggandeng tangan Radit. melihat hal itu Susi mencebikkan bibirnya seperti mengejek Alea. dan membuat Alea semakin geram. "sudah sayang, ayo naik." Radit merangkul bahu Alea dan mengajaknya naik keatas karena tau jika Alea sedang cemburu pada Susi. Alea mengikuti Radit menuju lantai atas. suasana hati Alea menjadi tidak baik setelah bertemu dengan Susi. Radit yang melihat bibir Alea manyun, tersenyum dan menarik kedua pipi Alea. "Kenapa manyun kaya gitu hemm, cemburu sama Susi ya." tanya Radit lalu menarik Alea masuk ke dalam ruangannya d

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 20

    Hari ini Alea sangat bosan, ia hanya bolak-balik naik turun ke lantai satu dan kembali lagi ke kamarnya di lantai 2. Alea merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan menatap jam dinding yang bertengger di atas tv menunjukan pukul 11 siang. Alea menghela nafas pelan karena tak tau harus melakukan apa untuk mengusir kebosanannya. Saat sedang menscroll sosial media nya, tiba-tiba ponselnya berdering dan tertera nama Radit di layar. Alea tersenyum senang dan langsung menekan tombol hijau. "Halo." sapa Alea. "Halo, lagi ngapain?" tanya Radit dari seberang telepon. Alea menghela nafas dan mengubah posisinya yang semula tiduran menjadi duduk. "Lea bosan dirumah mas." ucap Alea pelan. terdengar suara kekehan dari Radit. Alea menebak jika saat ini Radit sedang tertawa. "Mau aku jemput?" kata Radit. "Jemput kemana?" tanya Alea penasaran. "Ke kafe, aku baru selesai di urusan di kampus dan mau langsung ke kafe, kalo kamu mau aku jemput sekarang." "Emm, mau!" kata Alea sambil mengangguk. ia

  • Menjadi Pengantin Calon Kakak IparKu   Bab 19

    Pagi ini Alea terbangun dengan kondisi yang mengenaskan, tubuhnya begitu pegal-pegal karena semalam Radit meminta berkali-kali. Ia menatap Radit yang tertidur pulas dengan memeluknya. Alea tersenyum dan mengusap rahang tegas Radit. ia benar-benar tak menyangka jika bisa menjadi istri dari pria yang selama ini ia anggap kakak. Alea memutuskan untuk turun dari ranjang karena sudah risih dengan tubuhnya. ia menyingkirkan lengan kekar Radit yang memeluk perutnya secara perlahan lalu turun dari ranjang dan menuju kamar mandi dengan keadaan polos. Setelah mandi Alea memutuskan untuk turun ke bawah untuk membuat sarapan. Alea di pandu oleh art memasak nasi goreng. Ia ingin belajar bagaimana mengenyangkan perut suami melalui masakan yang ia buat dengan tangannya sendiri. Bibik tersenyum ketika melihat Radit memandang Alea dari pintu yang menghubungkan dapur dan ruang tengah. "Nona muda memasak nasi goreng spesial untuk anda Tuan." Bisik bibik pelan lalu meninggalkan pasangan pengantin bar

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status