Lein saat ini telah berdiri di depan pintu Restoran Keluarga Linden. Namun, berbeda dengan sebelumnya, dia merasa jauh lebih percaya diri sehingga dia mendorong pintu hingga terbuka dengan gerakan yang lebih santai dan kasual, seolah sering melakukannya.
Melihatnya masuk, beberapa pelayan mengalihkan pandangan mereka kepadanya, tapi segera berpindah ke arah yang lain saat menyadari penampilannya yang kumuh. Dia pasti datang bukan untuk makan. Apakah itu melamar pekerjaan, atau mengemis? Mereka lebih memilih mengabaikannya sehingga tidak menerima pekerjaan tambahan yang tidak penting.Namun, apa yang mereka lihat selanjutnya di luar dugaan. Lein duduk di salah satu meja sembari melihat daftar makanan yang tersedia dengan ekspresi acuh tak acuh.Pada titik ini, mereka semua penasaran dengan responnya begitu melihat harga yang tertulis di sana."Setelah melihat harga yang sebenarnya, dia pasti pergi dengan wajah merah karena malu, hahaha.""Benar, aku berpikiran sama denganmu. Saat dia pergi, aku akan menahannya di pintu dan memberikannya banyak pertanyaan untuk menyudutkannya. Itu pasti akan menjadi tontonan yang seru.""Baiklah, aku akan menunggu itu."Namun, tepat ketika mereka menyelesaikan percakapan itu, Lein memanggil salah satu dari mereka dengan lambaian tangan.Melihatnya, semua dari mereka saling memandang dengan ekspresi terkejut. Apakah dia tahu harga dari semua makanan itu? Apakah dia mampu?!"Aku tidak ingin menemuinya. Kalian saja yang melakukan itu.""Aku juga tidak mau.""Aku juga."Semuanya juga menyampaikan kalimat yang sama. Tidak ada yang mau menemui seseorang dengan penampilan kumuh sepertinya."Aku benar-benar tidak ingin melayani seorang pembuat onar. Biarkan saja dia, sampai akhirnya dia pergi dengan sendirinya."Sementara itu, di sisi yang agak jauh dari mereka, Lein bingung kenapa tidak ada satu pun pelayan yang menghampirinya. Bukankah mereka telah melihat lambaian tangannya? Apakah mereka mengabaikanku? Bukankah aku hadir di sini untuk makan dan membayar? Kenapa semua orang berpikiran bahwa aku adalah orang yang rendah dan miskin?Lein sebenarnya ingin pergi. Dia sangat membenci tempat di mana dia tidak dihargai. Namun, sangat disayangkan mengabaikan misi mudah dengan hadiah yang luar biasa ini. Untuk itu, Lein menahan diri dan melambaikan tangan sekali lagi.Pada titik ini, semua pelayan di sana mengabaikan Lein sekali lagi, kecuali seorang gadis berusia antara 17-18 tahun yang baru saja keluar dari toilet. Melihat Lein, dia buru-buru datang sembari menampilkan senyum yang menunjukkan tanda hormat."Sudahkah Anda melihat daftar menu kami, Tuan? Apa yang ingin Anda pesan?" tanya gadis itu sembari memegang sebuah pulpen dan buku kecil. Tidak seperti pelayan lainnya, gadis ini tidak memiliki pemikiran seperti mereka. Dia memperlakukan Lein sama seperti tamu lainnya. Lagipula, tidak mungkin ada orang bodoh yang mau datang ke salah satu restoran paling terkenal di Kota Cernel, hanya untuk menimbulkan masalah, 'kan?"Baiklah, aku ingin kaviar albino 400 gram, Craftsteak's Wagyu RebEye, Bombay Brassiere's Samundari Khazana Curry, Italian White Alba Truffle, Yubari King Melon...." Lein menyebutkan makanan super mahal lainnya yang bahkan tidak pernah muncul dalam pikiran terliarnya. Ini semua terlalu mahal! Hanya saja, dia benci ketika pribadinya direndahkan. Jadi, dia memesan semua makanan secara acak yang bahkan tidak dia ketahui bentuknya, sehingga itu secara alami mencapai nilai 2 juta dollar.Sementara itu, ketika gadis itu menuliskan semua menu tersebut, tangannya secara alami mulai kehilangan kendali. Apakah orang ini gila, atau terlalu kaya? Dia memesan semua makanan super mahal di restoran ini! Apakah Anda yakin tidak datang untuk membuat masalah?Ketika itu selesai ditulis, gadis itu berjalan dengan terhuyung. Pada titik ini, dia segera mengambil kesimpulan bahwa tamu ini sedang mencoba menimbulkan masalah. Karenanya, dia pergi menuju ruangan manajer untuk melaporkan masalah ini.Sementara itu, di sisi yang agak jauh dari Lein, para pelayan yang melihat kejadian itu segera menyadari bahwa keputusan mereka sangat tepat. Gadis yang baru memulai bekerja kemarin itu bahkan memilih menuju ke ruangan manajer daripada dapur setelah menuliskan pesanannya."Aku jadi penasaran pesanan apa yang dia minta.""Sepertinya pelayan baru itu menuliskan banyak hal tadi. Aku benar-benar penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya."Seorang pria gemuk dengan setelan kemeja hitam dan dasi kupu-kupu sedang duduk di atas kursi santai sembari merokok. Sesekali dia bersiul, untuk menunjukkan bahwa dia dalam kondisi mood yang baik. Bagaimana tidak? Tamu yang datang selama seminggu terakhir meningkat cukup signifikan. Menghitung untung bersih dari itu, dia dipastikan menerima bonus sebesar 100 ribu dollar. "Aku akan membeli mobil baru dengan uang itu."Pada waktu ini, dia mengambil rokok baru setelah rokok sebelumnya habis. Namun, sebelum dia dapat menyalakan itu, sebuah ketukan pintu menghentikan tindakannya."Silakan masuk."Pintu didorong terbuka dan seorang pelayan perempuan masuk dengan wajah pucat."Ada apa denganmu, Shopia? Kenapa kau tampak pucat? Apakah kau sakit?" Dia dalam mood yang baik. Bahkan jika gadis ini meminta cuti selama tiga hari walaupun baru masuk kemarin, dia dengan senang hati mengizinkannya."Ti-tidak, Tuan Robert. Seorang tamu memesan hal ini barusan." Dengan langkah sempoyongan, Shopia me
Robert mengucek-ngucek matanya setelah melihat tampilan di komputer. Apakah ini nyata?! Dia kemudian mengecek lagi melalui data yang terkait di komputer, dan menerima kepastian bahwa itu adalah benar! 2 juta dollar baru saja diterima! Pandangan Robert kemudian berpindah ke arah Lein yang menatapnya dengan ekspresi acuh tak acuh. Pada titik ini, Robert merasa kehilangan seluruh tulangnya; terhuyung dan hampir terjatuh."Siapa sebenarnya orang yang telah kusinggung ini?!"Robert merasa bahwa karirnya telah berakhir di sini. Namun, itu masih kemungkinan yang terbaik. Ada kemungkinan lainnya bahwa dia akan terbunuh setelah ini! Menyadari kesalahannya, Robert hanya punya satu pilihan. Dia segera berlari ke arah Lein, berlutut, lalu berkata dengan mata berair, "Maafkan saya, Tuan! Maafkan saya yang kasar ini! Tolong tunjukkan belas kasihan Anda kepada saya." Robert menangis di bawah kaki Lein. Pada titik ini, Lein bingung harus menunjukkan reaksi apa. Orang ini tiba-tiba berlutut di kaki
Melihat kepuasan di wajah Lein, Robert juga tidak bisa menahan diri untuk tidak menjilatnya. Ini sudah menjadi kebiasaannya; mendekati orang-orang yang kuat dan berpengaruh, sehingga ketika mereka mulai berbicara atau mengambil keputusan, dia menerima cipratan ludah mereka. Robert kemudian menghampiri Lein yang masih duduk di tempatnya. "Bagaimana dengan makanan di restoran ini, Tuan? Apakah Anda menyukainya?" kata Robert sembari mengelus-ngelus kedua telapak tangannya dan menampilkan senyum yang menjijikkan. Pada waktu ini, semua pelayan yang melihat itu tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, "Lihat! Dia mulai lagi!""Aku menyukai semua makanan ini," balas Lein dengan senyum cerah. Sebenarnya, itu tidak ditujukan untuk semua makanan, tapi karena dia dalam kondisi mood yang baik, dia pada akhirnya merangkum semuanya pada kesimpulan itu."Senang mendengar Anda menyukai makanan di restoran kami. Semua bahan yang kami gunakan adalah yang terbaik di kelasnya. Anda tentu tidak akan
"Lalu, keterampilan tambahan hanya bisa diisi menggunakan 10 poin atau 10 milliar dollar? Namun, keterampilan seperti apa itu? Apakah itu artinya aku bisa menguasai suatu keterampilan apa pun secara instan hanya dengan 10 poin?" Pada titik ini, Lein mulai merasakan dilema. Dia ingin mencoba opsi ini, tapi 10 poin terlalu banyak untuk dihabiskan begitu saja, mengingat ada begitu banyak kekurangan lainnya yang harus ditingkatkan. Terlebih, menghabiskan 10 milliar dollar untuk memiliki suatu keterampilan tertentu hanya karena rasa penasaran adalah keborosan! Itu sama seperti menjual mobil sport super mahalmu hanya untuk mendapatkan sebuah SIM ilegal. Sungguh pertukaran yang tidak masuk akal!Namun, di satu sisi Lein menyadari bahwa sistem tidak mungkin sesederhana itu. Keterampilan yang dimaksud mungkin sesuatu yang benar-benar luar biasa. Lein tidak bisa menebak apa itu sebelum mencobanya langsung. Tapi, membayangkan kehilangan 10 poin apalagi 10 milliar dollar untuk sesuatu yang belum
Saat ini, keduanya berdiri di depan tiga rak pakaian yang masing-masing memiliki panjang sekitar empat meter. Dari sini, Lein bisa melihat ratusan pakaian dengan warna dan ukuran yang berbeda berbaris dengan rapi.Lein mengambil salah satunya dan menanyakan pendapat Rylie tentang itu. Tentu saja, komentarnya selalu positif, sehingga Lein yang tidak memiliki pengetahuan tentang style dan fashion, pada akhirnya membeli sebagian besar dari itu dan menghabiskan sekitar 30 ribu dollar.Lagipula, Lein senang bisa menghabiskan waktu bersama Rylie, walaupun mereka sebenarnya menggunakan bahasa formal yang terasa sangat kaku.Setelahnya, Lein keluar dari toko dan kembali ke rumahnya untuk menyimpan semua pakaian barunya. Selanjutnya, sekitar pukul 2 pagi, Lein membuka misi menengah untuk pertama kalinya.[Misi Menengah: Dibuka][Dibalik tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat!Saat ini, Tuan Rumah membutuhkan latihan fisik untuk meningkatkan kesehatan, kekuatan, dan kebugaran tubuhnya. Melih
Tiba di rumah sakit sekitar pukul 2 siang, Lein disambut dengan hangat oleh para karyawan rumah sakit. Mereka membungkuk dengan sangat sopan dan hormat, seolah menganggapnya sebagai pemimpin yang berkunjung karena suatu tugas penting."Selamat siang, Tuan Lein.""Selamat siang, Tuan Lein.""Selamat siang, Tuan Lein."Ini merupakan perintah langsung dari Bill Wilson. Mengingat bagaimana Lein menjanjikan untuk memberikan bantuan kepada rumah sakit ini, tentu saja dia harus diperlakukan secara istimewa. Di masa depan, Lein mungkin akan menjadi salah satu pemegang saham terbesar, sehingga ini bisa melatih para karyawannya untuk lebih menghormatinya sejak dini.Sementara itu, Lein merasa canggung dengan sambutan yang tidak biasa itu, tapi masih berusaha mempertahankan ketenangannya seolah hal tersebut biasa terjadi padanya. Namun, hal yang tidak disadari oleh Lein adalah, karena dia telah menambahkan 5 poin ke wibawa, membuatnya secara alami terlihat lebih percaya diri dan bermartabat.Beb
"Ada masalah apa, Tuan Dean dan Tuan Leo?" Wanita itu menyela percakapan ketiganya.Ketika dia mendengar keributan di gerbang, dia penasaran tentang apa yang terjadi. Apakah seseorang mencoba mencari masalah di GreatCar Gallery; salah satu showroom mobil terbaik dan terkenal di Kota Cernel yang makmur?"Ah, Nona Amber. Orang ini ingin membuat keributan di tempat ini," kata salah satu satpam sembari menunjuk ke arah Lein."Membuat keributan? Aku tentu saja ingin membeli mobil!" Lein segera menyela. Mengapa mereka mengambil kesimpulan sepihak yang tidak masuk akal seperti itu? Apakah sekedar membeli mobil sesulit itu untukku?Mendengar itu, Amber mengalihkan pandangannya ke arah Lein dan menilainya. Jika mengabaikan sepeda rongsoknya dan hanya melihat pakaiannya, Amber bisa menilai bahwa harga semuanya sekitar 5000 dollar. Walaupun itu bukan harga yang mahal untuk masyarakat kelas atas, tapi harga itu juga tidak terbilang murah bahkan untuk Amber sendiri."Adakah yang bisa saya bantu, T
Keduanya kemudian sampai di sebuah ruangan besar yang di dalamnya terdapat 20 mobil sport; masing-masing memiliki harga di atas 1 juta dollar.Lein bisa melihat semua koleksi mobil yang hanya pernah dia temukan di internet. Di antaranya, Lein bahkan menemukan mobil yang sama yang digunakan Fillen sebelumnya. Pada titik ini, Lein benar-benar takjub dengan pemandangan itu, tapi berusaha mempertahankan sikap tenangnya. Akan memalukan jika orang kaya sepertinya harus takjub hanya dengan mobil-mobil ini."Apakah ini semua adalah mobil yang paling mahal di tempat ini?" tanya Lein dengan nada acuh tak acuh."Jadi, Anda benar-benar ingin membeli yang paling mahal? Apakah Anda yakin, Tuan Lein?" tanya Lexi penasaran. Apakah mobil-mobil ini belum cukup menarik minatnya? Selera pria ini sangat tinggi!"Ya, aku ingin yang paling mahal."Lein ingin keluar dari tempat ini sembari membawa mobil yang paling mahal, dan menunjukkan itu kepada dua satpam tersebut. Lein benar-benar penasaran dengan reaks