Share

Bab 125

Author: Camelia
Tak ada yang bisa menahan godaan dari Jose, tetapi Aura masih punya akal sehat. Dia mendorong Jose sambil berkata, "Jangan ... Kaley ada di bawah ...."

Mendengar itu, Jose menurunkan pandangannya dan menatap Aura. Tatapannya penuh hasrat yang menyesakkan. "Kamu takut?"

"Kalau begitu, nanti teriaknya lebih pelan." Suara Jose rendah, tetapi ada nada menggoda yang serak-serak memabukkan.

Detik berikutnya, Aura merasa tubuhnya terangkat. Gila! Jose benar-benar gila! Dia sama sekali tidak diberi kesempatan untuk memaki. Jose langsung menunduk dan menciumnya dengan liar!

Dalam hal ini, Jose memang seorang ahli. Hanya dalam waktu singkat, tubuh Aura sudah lemas, tidak punya tenaga untuk melawan lagi.

....

Saat turun lagi ke lantai bawah, wajah Aura merah padam seperti udang rebus. Ruang tamu kosong. Kaley dan yang lainnya sedang barbeku di taman. Dari ruang tamu, Aura bisa mendengar obrolan mereka.

Dia berdiri diam di tempat, tak tahu harus bagaimana. Sementara itu, Jose terlihat santai, seol
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Golda Youwe
toh akhirnya jadi simpanan kelas atas, menyala pak jose ...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 489

    Aura menggigit pelan bibirnya, berdecak dengan tak sabar. Dia berbalik dan mencari pintu belakang kelab malam untuk keluar. Saat pria itu mengejarnya, dia sudah naik taksi dan pergi.Setelah kembali ke hotel, Aura langsung mengganti hotel lain agar merasa lebih aman.Sementara itu, di lantai dua kelab malam, bartender berjalan ke ujung lorong, mengetuk pintu dengan pelan, lalu mendorong pintu dan masuk.Di dalam ruang VIP, duduk beberapa pria. Pria yang duduk di tengah dengan janggut lebat itu tampaknya berusia sekitar 40 tahun. Di pangkuannya ada seorang wanita yang memakai tank top.Tangan wanita yang ramping dan putih itu bergerak di tubuh pria itu, menyusup ke dalam kerah kemejanya. Gerakannya seperti sedang mengundang dosa, seolah-olah tak peduli ada banyak orang yang melihat.Pria itu tampak sangat menikmati, tetapi saat bartender masuk, wajahnya menunjukkan sedikit kekesalan karena diganggu. "Ada apa?"Bartender mengangguk. "Ada orang cari Bu Ghea."Gerakan wanita di pangkuan pr

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 488

    Sejujurnya, seorang diri di tempat yang asing membuatnya merasa agak takut. Makanya, Aura berpakaian dengan sangat sederhana, mengenakan topi bisbol dan mantel panjang.Di satu sisi, dia khawatir kalau benar-benar bertemu Ghea, kehadirannya malah akan menimbulkan kecurigaan. Di sisi lain, dia tidak ingin ada masalah baru yang muncul.Bagaimanapun, jalan ini pernah terkenal sebagai "jalan cinta satu malam". Kalau ada orang iseng yang datang mengganggu, itu pasti akan menjadi masalah baru.Tempat dia menginap tak jauh dari kelab malam yang diyakini ada Ghea. Jaraknya hanya beberapa ratus meter. Keluar dari hotel, belok sekali, lalu lurus saja sudah sampai.Suasana kelab malam sangat bising. Saat ini memang waktunya kehidupan malam baru dimulai. Di dalam kelab, para pria dan wanita menari mengikuti musik. Sesekali ada beberapa pasangan yang tidak sabar, lalu berciuman di sudut, tetapi orang-orang di sekitar jelas sudah terbiasa dengan pemandangan seperti itu.Aura duduk di bar dan berkata

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 487

    "Kamu sudah dapat informasi?"Efendi mengangguk. "Benar sekali."Wajah Aura langsung berseri-seri. Dia bangkit dari ranjang, tanpa sengaja menarik lukanya. Namun, dia menahan rasa sakit itu dan berkata, "Serius? Cepat kasih aku alamatnya."Efendi menghela napas. "Tempatnya memang sudah ketemu, tapi orangku nggak melihat ada jejak Ghea di sana. Aku akhir-akhir ini cukup sibuk, nggak sempat bantu kamu mengawasi. Kamu harus kirim orangmu sendiri ke sana.""Kamu sudah sangat berjasa karena ketemu lokasi kelabnya. Kirimkan alamatnya, sisanya biar aku urus."Efendi mengiakan, lalu ponsel Aura menerima sebuah pesan."Terima kasih ya. Kapan-kapan aku traktir."Tanpa menunggu jawaban Efendi, dia langsung menutup telepon. Setelah melihat alamatnya, Aura agak bingung.Efendi tidak salah, Ghea memang ada di wilayah selatan. Kalau biasanya, perjalanan sejauh ini tidak masalah. Namun sekarang ....Aura menunduk melihat lukanya sendiri. Dia masih belum pulih. Namun, Ghea akhirnya ditemukan. Kalau ter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 486

    Aura memiringkan kepala. Dia bisa menangkap sedikit rasa puas di mata Santika, tetapi dia tidak menjawab.Sementara itu, Santika malah terkekeh-kekeh dan menjawab sendiri, "Demi seorang wanita. Wanita yang sangat penting bagi Jose."Aura secara alami teringat pada tatapan Jose saat berdiri di depan ranjang sebelum pergi hari ini. Ekspresinya membeku sedikit, lalu dia tersenyum tipis. "Sepertinya kamu punya banyak waktu luang ya?"Kalimat itu benar-benar tidak menjaga harga diri Santika. Meskipun Santika berusaha menjaga sikap, ekspresinya sempat runtuh sejenak.Namun, Aura seakan-akan tidak melihatnya. Dia tersenyum kecil. "Kalau bicara begini dengan niat ingin mengadu domba aku dengan Jose, sepertinya nggak perlu. Sering kali, semakin banyak bicara justru terlihat semakin bodoh."Dia kembali tersenyum tipis. "Kalau sudah selesai bicara, silakan pergi."Suara Aura lembut dan pelan. Meskipun demikian, kata-kata yang diucapkannya membuat ekspresi Santika berubah.Melihat Aura tetap tenan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 485

    "Kali ini Jose pergi cukup lama, jadi aku datang untuk merawatmu." Nada suaranya terdengar sangat tulus.Kalau saja Aura tadi tidak sempat menangkap tatapan tajam dan penuh penilaian dari Santika kepadanya, mungkin dia akan mengira gadis di depannya ini adalah orang baik.Aura hanya tersenyum tipis. "Terima kasih sudah repot-repot datang. Tapi aku bisa sendiri. Tolong sampaikan kepada Pak Jose, bilang saja aku nggak perlu dirawat."Melihat penolakan Aura yang cepat, Santika menggigit sedikit ujung bibirnya. Selama bertahun-tahun, dia sudah melihat berbagai macam wanita di sekitar Jose, tetapi tak ada satu pun yang bisa bertahan di sisi Jose selama ini seperti Aura. Bahkan, sampai disembunyikan di vila mewah.Dia menoleh sesaat ke arah vila di belakang. Matanya berkilat aneh, tetapi segera normal kembali."Sepertinya percuma. Kamu juga tahu, perintah Jose nggak bisa ditentang." Santika tersenyum tipis, nada bicaranya terdengar seolah-olah dia sangat akrab dengan Jose.Naluri seorang wan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 484

    "Halo." Suara Jose terdengar dingin, terutama di tengah malam seperti ini, terasa semakin tajam."Dia nggak mau kembali?""Aku nggak bisa pergi sekarang."Aura merasa saat Jose mengatakan itu, pria itu melirik ke arahnya. Dia pun buru-buru memejamkan kembali mata yang sedikit terbuka tadi.Bukan dia sengaja ingin mendengar, tetapi kenapa jadi terasa seperti ketahuan menguping telepon orang lain?Dalam kegelapan, Jose menggertakkan giginya. Garis rahangnya yang tegas tampak semakin jelas.Setelah diam beberapa saat, Jose berkata, "Awasi dia baik-baik.""Hmm." Telepon ditutup, Jose kembali masuk ke selimut. Namun, Aura bisa merasakan kali ini Jose tidak ada niat untuk tidur.Entah berapa lama, pria itu bangun lagi, lalu keluar dari kamar. Ketika pintu kamar tertutup, Aura perlahan membuka mata. Sepertinya ini memang masalah penting.Bagaimanapun, Jose yang biasanya tak mudah menunjukkan emosi jarang terlihat begitu tertekan karena suatu masalah.Namun, ini jelas bukan urusan Aura. Tanpa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status