Share

Bab 246

Author: Camelia
Aura menggeleng. "Kalau begitu, aku lebih memilih untuk nggak tahu."

Melihat Aura yang keras kepala, wajah Fendro sempat terlihat kaku untuk sesaat. Kemudian, dia mencebik, tampak seperti anak kecil yang sedang sedih.

Usia Fendro memang masih muda, gaya berpakaiannya pun sangat manis. Jadi, saat dia bersikap seperti itu, bukannya terlihat menjijikkan, malah sedikit menggemaskan.

Aura meliriknya sekilas, lalu memalingkan pandangan. Jelas sekali bahwa dia sama sekali tidak tertarik dengan semua itu.

Fendro terlihat agak kecewa. Setelah berpikir sejenak, dia berkata lagi, "Begini, kalau kamu mau bantu aku, biaya desainnya aku gratiskan."

Aura akhirnya menatapnya dengan mata berbinar-binar. "Janji ya."

Biaya desain Fendro bukan main-main, kalau ditotal semuanya bisa mencapai ratusan juta. Namun, yang membuat dia penasaran, dengan latar belakang Keluarga Pranata, jangankan ratusan juta, miliaran sekalipun tidak ada apa-apanya.

Sebagai anak kedua Keluarga Pranata, Fendro masih rela turun ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 255

    Jose menatap jalan dengan serius, tapi hal itu tidak menghalanginya untuk langsung memutus panggilan dari Fendro, lalu melemparkan ponsel kembali ke Aura. Melihat aksinya yang begitu cepat dan mulus, membuat Aura tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan alis."Kenapa kamu matikan teleponnya?" Begitu kata-kata Aura keluar, dia baru sadar Jose sudah membawanya sampai ke depan hotel.Aura kebingungan.Menyadari apa yang mungkin terjadi selanjutnya, hati Aura mulai merasa tidak tenang. Dia menoleh ke arah Jose dan berkata, "Sebenarnya hari ini, aku sedang nggak bisa.""Oh ya?" Jose menoleh padanya sambil tersenyum memesona.Aura mengangguk cepat, "Iya, iya."Beberapa hari tidak bertemu, sekarang tiba-tiba diajak ke ranjang? Dalam hati, Aura sebenarnya menolak. Namun siapa sangka di detik berikutnya, Jose malah mendekat padanya dan matanya turun perlahan hingga akhirnya berhenti pada area di bawah perutnyaAroma khas tubuh pria itu menguar ke hidungnya, membuat jantung Aura berdebar kencan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 254

    Tiba-tiba dipeluk erat oleh Jose di depan banyak orang seperti ini, Aura langsung merasa seluruh tubuhnya kaku. Sebelum dia sempat bereaksi, Jose sudah mendekat ke telinganya dan berbisik dengan suara pelan sambil tertawa, "Bukankah begitu?"Aura terdiam.Boleh tidak dia melarikan diri saat ini juga?Aura merasa, tatapan gadis di depannya itu hampir saja menembus tubuhnya. Gadis ini pernah dia lihat sebelumnya. Dia adalah sepupu Kaley yang berasal dari keluarga terpandang dan terkenal dengan temperamennya yang buruk.Aura memang tidak takut padanya, tapi dia juga tahu gadis ini tipe yang sulit dihadapi. Hari ini Jose menolak gadis itu gara-gara dirinya, entah apakah gadis itu akan membalas dendam padanya atau tidak.Aura mengatupkan bibir dan diam-diam memutar bola matanya. Ternyata setelah beberapa hari tidak bertemu, Jose memang merasa hidupnya terlalu mulus dan harus cari masalah.Namun, Jose hanya tersenyum santai, lalu mengangkat kepala dan menatap gadis itu sambil berkata dengan

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 253

    Aura kebingungan."Aku ...." Aura ingin menjelaskan, tapi begitu membuka mulut, dia merasa tidak ada gunanya menjelaskan. Akhirnya dia hanya diam saja. Dia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Jose.Jose menyunggingkan senyum dan berkata, "Kelihatannya beberapa hari nggak ketemu bikin kamu nggak puas, ya? Sampai-sampai kamu mulai membangkang lagi." Nada bicaranya menggoda, membuat wajah Aura merah padam.Detik berikutnya, dia langsung ditarik Jose menuju ke luar. Melihat orang-orang yang lalu-lalang, Aura berusaha melepaskan diri sambil bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Jose menoleh padanya dan berkata, "Coba tebak."Melihat ekspresinya, Aura langsung merasakan firasat buruk. Dengan setengah memohon, dia berkata, "Hari ini aku datang sama Fendro, setidaknya tunggu sampai pesta selesai, ya?"Semakin berbicara, Aura melihat sorot mata Jose yang kian menggelap. Akhirnya, suaranya semakin mengecil hingga nyaris tidak terdengar."Sepertinya kamu peduli sekali sama dia?" Jose berhe

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 252

    Matanya melirik ke arah Jose, tapi dia malah melihat seorang gadis mengenakan gaun putih kecil sedang menyodorkan minuman padanya. Keduanya tampak akrab dan bercakap-cakap dengan santai. Aura mengatupkan bibirnya, memutuskan untuk mengalihkan pandangan dan pergi ke arah lain. Saat keluar, dia kebetulan bertemu dengan Kaley.Bagaimanapun, mereka sudah pernah bertemu beberapa kali sebelumnya. Aura merasa tidak enak untuk berpura-pura tidak melihatnya. Oleh karena itulah, dia tersenyum dan menyapa."Kaley, selamat ya." Dia mengangkat gelas anggurnya.Kaley awalnya tidak menunjukkan sikap angkuh, dia berjalan mendekat sambil menoleh ke belakang dan bertanya, "Datang sama Jose?"Aura tertegun, lalu menggeleng, "Nggak, hari ini aku datang sebagai pendamping Fendro.""Fendro?" Kaley mengangkat alis, pandangannya pada Aura jadi sedikit aneh. "Kamu dan Jose sudah putus?" Dia bertanya dengan terus terang.Mendengar pertanyaan ini, Aura merasa agak getir. Namun, dia tetap mengangguk, "Iya."Kaley

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 251

    Bagaimanapun juga, setelah sebelumnya Ghea dipaksa menggugurkan kandungan oleh Daffa, penilaian Serra terhadap Daffa juga sudah sangat buruk. Jadi, Ghea tidak berani mengungkitnya lagi.Akhirnya dia hanya mengalihkan topik, "Nanti kalau waktunya sudah pas, aku akan bawa dia pulang untuk Ibu lihat." Dia berbalik menaiki mobilnya sendiri, meninggalkan Serra seorang diri di tempat.....Di sisi lain.Aura menoleh memandang Fendro, sambil tersenyum menggoda, "Biasanya juga kamu nggak begini ya? Ada gadis yang mengajak ngobrol, kamu malah langsung cuek?"Fendro tertawa ringan, lalu menoleh ke arahnya dan mengangkat alis, "Sikap gentleman juga tergantung ke siapa. Kalau ke orang yang aku nggak suka, rasanya nggak perlu buang waktu pakai sikap gentleman segala."Aura mengangkat alis, merasa ucapan ini sangat sesuai dengan hatinya. Andai saja dulu Daffa dan Ghea bisa menjaga jarak seperti ini, mungkin sekarang dia dan Daffa sudah menikah. Namun mengingat soal itu, dia justru harus berterima ka

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 250

    Waktu berlalu cukup cepat. Tanpa terasa, sudah tiba waktunya janji temu dengan Fendro.Selama waktu itu, Jose tidak pernah lagi menghubunginya, baik lewat pesan maupun telepon. Aura merasa Jose memang sudah bosan dengannya.Namun, saat membayangkan bahwa ke depannya Jose tidak akan lagi menjaganya, hati Aura sedikit merasa kehilangan.Malam itu, dia hampir tidak bisa tidur. Pagi-pagi sekali, dia sudah bangun dan bersiap-siap, lalu turun ke lantai bawah.Anrez, Serra, dan Ghea, sedang duduk bersama menikmati sarapan. Begitu menoleh dan melihat Aura tampil anggun dengan gaun, mereka sempat terkejut."Pagi-pagi begini, kamu mau ke mana?" tanya Anrez lebih dulu.Aura menjawab dengan malas, "Ada urusan."Dia duduk di sofa, mengambil sebuah majalah, dan mulai membacanya sambil menunggu telepon dari Fendro. Fendro bilang mengemudi sendiri tidak aman, jadi dia ingin menjemput langsung. Aura pun tidak keberatan. Kenapa menolak sopir gratis?Tak lama kemudian, telepon dari Fendro pun masuk. Aura

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status