Share

Bab 281

Author: Camelia
Aura mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Jari-jarinya yang menggenggam ponsel pun perlahan menegang, buku-buku jarinya memutih karena terlalu kuat mencengkeram. Namun, dia sendiri tidak menyadarinya.

Lulu yang melihat Aura belum juga membalas, kembali mengirim pesan.

[ Kamu putus sama Jose? ]

Kening Aura mengerut sedikit. Jari-jarinya yang ramping menyentuh layar, lalu mengetik.

[ Hubungan kami cuma saling memanfaatkan, mana ada istilah putus. ]

Lulu langsung membalas.

[ Baguslah kalau begitu. Jose itu cowok berengsek, cukup buat disikat di ranjang saja. ]

Aura terdiam. Baru saat itulah, dia sadar ada satu hal penting yang terlewatkan. Dia pun bertanya.

[ Kenapa kamu bisa ketemu Jose? ]

Lingkungan sosial Lulu dan Jose berbeda jauh bak langit dan bumi. Nyaris mustahil mereka bisa berada di lingkungan yang sama. Melihat dari foto tadi, Lulu sepertinya juga ada di dalam ruang VIP itu.

Namun, pertanyaan Aura tidak langsung dijawab. Lulu hanya membalas singkat.

[ Nanti saja kita ngobrol kalau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dian Ratnasari
aaaahhhhh suka sekali sama karakter Jose
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
Aura jgn terperdaya sm laki2 seoerti Jaose. Dia bs mendpt kan wanita manapun. Bilang aja kamu bau alkohol dan bau wangi parfum wanita. itu aja. Biar jose merasa. Kamu , Aura jgn mau jd wanita murahan. Kamu hrs punya harga diri. Jgn mau di injak2 sm jose. Apa kamu ga bs kumpulin uang banyak dan perg
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 509

    "Banyak sekali .... Satu saja sudah buat aku kewalahan, sekarang ada begitu banyak." Aura mengangkat kepala, berusaha bangkit.Jose menunduk menatapnya, terkekeh-kekeh. "Kewalahan? Kenapa kewalahan?"Aura menarik pakaian Jose sambil bangkit. Di bawah pengaruh alkohol, dia merasa dunianya berputar. Pria di hadapannya ini sama sekali tidak terlihat nyata.Aura mengangkat tangan dan menotok dada Jose, lalu tertawa bodoh. "Oh, rupanya ini nyata."Semua orang mengatakan alkohol bisa membuat orang semakin berani. Kini, Aura pun tidak ketakutan seperti biasanya. Dia bahkan menjulurkan tangan dan menekan dagu serta wajah Jose."Tapi, kenapa jadi banyak sekali?" Ekspresi Aura tampak heran. Dia ingin melihat lebih saksama. Bibir merahnya yang mengeluarkan napas berbau alkohol mengenai leher Jose.Jakun Jose bergerak sedikit. Menatap Aura yang semakin dekat dengannya, dia mengangkat tangan dan merangkul pinggangnya.Detik berikutnya, sebuah ciuman mendarat di bibir Aura. Ciuman mendadak itu membu

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 508

    "Memang kebetulan banget." Aura akhirnya kembali fokus. Setelah itu, dia tersenyum sambil menolak dengan halus, "Tapi aku masih ada urusan. Nggak enak kalau mengganggu waktumu."Renald terkekeh-kekeh. "Kok ganggu? Kamu lupa ya, kita ini rekan kerja. Kita bisa bahas soal kerjaan di mobil."Aura mengernyit sedikit. Dia teringat kejadian terakhir saat bertemu Renald yang akhirnya diketahui oleh Jose. Konsekuensi waktu itu pun masih dia ingat dengan jelas.Dia mundur selangkah. "Nggak perlu, ada orang yang menjemputku."Sebenarnya Aura hanya mengarang. Namun, saat berikutnya, sebuah mobil Mercedes-Benz hitam berhenti tepat di samping mobil Renald.Tiano menurunkan kaca jendela dan berkata kepada Aura, "Nona Aura, Tuan Jose menyuruhku menjemputmu."Usai berbicara, Tiano melirik Renald dengan pandangan sedikit menantang. Pada dasarnya, wajah Tiano memang garang.Aura pun tidak menyangka orang yang datang menjemputnya adalah Tiano. Dia sempat bengong. Namun, akhirnya dia tersenyum kepada Rena

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 507

    Sudut bibir Aura terangkat dan membentuk senyuman dingin. "Waktu Ghea menyuruh orang menggilirku, aku juga nggak lihat kamu semarah ini. Jangan-jangan Ghea itu anak kandungmu ya?"Ucapannya bernada mengejek. Wajah Anrez langsung berubah. Tatapannya sempat menunjukkan kepanikan, tetapi dia segera membentak, "Kamu bicara omong kosong apa sih?""Omong kosong?" Aura balik bertanya sambil tersenyum, tetapi senyumannya makin lama makin dingin. "Kamu lihat dirimu sendiri sekarang. Kayak kucing yang ekornya diinjak, panik banget."Anrez kehabisan kata-kata setelah diserang balik seperti itu. Dia hanya bisa menggertakkan gigi sampai terdengar suara nyaring.Setelah cukup lama terdiam, seperti baru teringat sesuatu, nada bicaranya menjadi lebih lembut. "Aura, Ghea itu masih muda. Orang muda kalau berbuat salah, harus dikasih kesempatan untuk memperbaiki diri. Kalian sudah hidup bareng bertahun-tahun sebagai saudara, apa harus sampai seperti ini?"Ucapannya dipenuhi nada bijak. Dia tak menatap ma

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 506

    Dia kurang lebih tahu apa yang ingin Jose bicarakan dengannya. Paling-paling soal membiarkan Ghea begitu saja.Setelah merapikan diri sedikit dan turun, dia melihat Jose sedang duduk di sofa. Di tangannya ada secangkir kopi. Begitu mendengar suara, dia menoleh ke arah Ghea."Kamu sudah bangun. Ayo sarapan."Langkah Aura sedikit terhenti, lalu dia berjalan mendekat dan berkata, "Aku harus pulang sebentar. Ayahku menelepon, katanya ada hal yang ingin dibicarakan."Jose menatapnya sekilas, melihat raut wajahnya yang muram. Dia hanya mengangkat alis. "Hmm."Aura terdiam sejenak, lalu berbalik dan keluar rumah. Begitu dia pergi, Jose mengangkat tangannya dan memberi isyarat. Detik berikutnya, Tiano muncul di belakangnya.Sambil tetap meminum kopi, tatapan Jose jatuh pada majalah ekonomi di tangannya. "Ikuti dia."Tiano mengangguk, lalu berbalik mengikuti.Setengah jam kemudian, di rumah Keluarga Tanjung.Begitu masuk melewati gerbang rumah, Aura langsung merasakan suasana yang sangat suram.

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 505

    Tepat saat Aura mengira malam ini tidak akan bisa lolos lagi, Jose malah tiba-tiba tersenyum sinis. Setelah itu, dia bangkit dan pergi.Aura langsung tertegun, lalu membuka mata dan menatap Jose yang menjauh. Saat mengetahui Jose tersenyum sinis, dia langsung tahu tadi Jose hanya sedang mempermainkannya. Dia mendengus, lalu berkata, "Kamu mempermainkanku."Jose mengernyitkan alis. "Sepertinya kamu sangat kecewa. Mau lanjut?"Saat mengatakan itu, Jose kembali membungkuk.Aura segera membungkus dirinya dengan selimut dan menyerah, "Nggak nggak."Luka Aura masih belum sembuh dan Jose tidak akan menahan diri jika sudah mulai berhubungan. Dalam keadaan biasa saja pun dia sudah kewalahan, apalagi sekarang dia masih terluka. Oleh karena itu, dia langsung menyerah tanpa perlawanan.Jose mengernyitkan alisnya, lalu ekspresinya kembali serius. "Istirahatlah lebih awal."Setelah Aura menganggukkan kepala, Jose berbalik dan masuk ke kamar mandi. Namun, setelah keluar dari kamar mandi, dia tidak la

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 504

    Aura segera berjanji, "Nggak, aku nggak akan kabur lagi."Setelah sosok Jose benar-benar menghilang dari pandangannya, Aura baru menghela napas. Saat Jose sedang memasang ekspresi muram, Jose terlihat cukup menakutkan. Kini, setelah kembali ke tempat yang aman, seluruh tubuhnya terasa tenang.Saat Aura baru saja hendak berbaring di tempat tidur untuk memperbaiki kekurangan tidurnya, Marsel meneleponnya.Begitu telepon itu diangkat, terdengar suara Marsel dari ujung telepon. "Nona Aura, bagaimana dengan Ghea ini?"Aura langsung tertegun karena dia hampir saja melupakan hal begitu penting ini. "Tolong langsung antar dia ke kantor polisi."Saat itu, kasus penggelapan keuangan di perusahaan sudah dilaporkan. Polisi juga sudah membuka penyelidikan, hanya saja mereka belum berhasil menemukan Ghea. Oleh karena itu, langsung menyerahkan Ghea ke pihak berwajib sekarang juga adalah pilihan yang tepat.Marsel mengiakan, lalu menutup teleponnya.Setelah pergi, Jose baru kembali saat hari sudah gel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status