Share

Bab 324

Author: Camelia
Tempat biasa ....

Aura mencemberutkan bibirnya. Sebenarnya dia tidak ingin pergi. Beberapa hari terakhir sejak masuk ke perusahaan baru, kesibukan yang bertubi-tubi nyaris membuat Aura melupakan keberadaan Jose.

Jadi, saat tiba-tiba menerima pesan darinya, Aura refleks merasa sedikit gentar. Terlebih lagi, setiap kali bertemu, sisi Jose yang gila dan tak terkendali selalu membuatnya merasa takut.

Saat dia masih melamun, ponselnya kembali bergetar. Kali ini sebuah panggilan masuk. Melihat nama Efendi di layar, Aura pun mengangkatnya.

"Hei, Bu Wakil Presdir. Sibuk sekali kamu sekarang ya?"

Aura memijat lehernya yang pegal dan malas menanggapi candaan itu. "Ada apa? Langsung saja."

"Dananya sudah masuk. Sudah mutar ke luar negeri dulu, nggak ninggalin jejak apa pun. Kirim nomor rekening, aku transfer sekarang."

Aura baru tersadar bahwa hampir lupa menyelesaikan urusan penting ini. "Oke, terima kasih. Langsung saja kirim ke lembaga amal, ya."

Sebenarnya, uang itu dia minta hanya untuk mema
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 331

    Aura mengepalkan bibirnya. Dengan suara pelan, dia berkata, "Kirim videonya ke aku. Kamu sudah boleh pulang."Mendengar itu, kepala satpam langsung bernapas lega. "Baik, baik!"Dia sempat khawatir hanya dengan bukti seperti itu, Aura akan menganggap kerjanya kurang becus dan langsung memecatnya. Namun, ternyata semuanya berlalu begitu saja. Dengan wajah lega, dia buru-buru pulang.Aura termenung sejenak, lalu turun seperti tidak ada yang terjadi. Hari ini kebetulan dia bisa pulang lebih awal.Begitu sampai di vila Keluarga Tanjung, dia malah disambut kejutan yang cukup besar. Serra tiba-tiba sudah di rumah.Saat Aura masuk, Serra sedang duduk santai di taman sambil menyeruput kopi. Begitu melihat Aura datang, seberkas kilatan dingin dan licik melintas di mata Serra. Namun, kemudian dia tersenyum. "Oh, Aura sudah pulang."Aura tersenyum, lalu mendekat. "Bibi Serra juga sudah pulang. Selamat ya." Dia terkekeh-kekeh dan bertanya, "Selama beberapa hari ini di luar, nyaman nggak?"Nada suar

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 330

    "Sok kuat begini buat dipertontonkan ke siapa sih? Nggak lihat-lihat dulu siapa bos terbesar di perusahaan ini." Ghea mencibir, bibirnya melengkung menampilkan senyuman sinis.Tak lama kemudian, kepala satpam datang dan langsung melapor ke Aura, "Bu Aura, CCTV lantai ini tiba-tiba rusak semua sejak semalam. Sepertinya ada yang menyabotase. Kami nggak bisa lihat siapa yang masuk ke ruang kantor Ibu."Keringat dingin mengucur di dahi kepala satpam. "Coba Ibu periksa dulu, apa ada barang-barang berharga yang hilang."Aura duduk di belakang meja kerjanya. Ujung jari yang ramping dan putih mengetuk permukaan meja berulang kali. Semakin Aura terlihat santai, semakin kepala satpam itu merasa gugup.Dengar-dengar, meskipun Aura terlihat seperti pajangan tak berguna saat baru masuk, nyatanya dia langsung memecat dua pegawai bermasalah dalam minggu pertama. Kepala satpam itu khawatir dirinya dipecat karena kejadian ini.Aura mengangkat alis sedikit. Belakangan ini, dia memang sedang menyelidiki

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 329

    Masa dipanggil ke sini hanya untuk melihat pria ini makan dengan elegan? Aura mengerutkan alis, dalam hati mulai menggerutu.Di sisi lain, Jose berucap dengan santai, "Kamu sudah di Grup Tanjung selama beberapa hari. Ada hal yang perlu disampaikan ke aku?""Hah?" Aura belum selesai mencerna sehingga refleks bertanya dengan bingung. Begitu mendongak, dia melihat Jose sedang menatapnya."Aku ingat waktu kamu membujukku untuk bantu ambil alih Grup Tanjung, kamu bilang investasiku akan menghasilkan keuntungan besar.""Sekarang kamu sudah masuk ke Grup Tanjung lebih dari seminggu. Soal transformasi perusahaan ke depannya, apa ada rencana atau langkah yang kamu pikirkan?"Aura menggeleng. "Untuk sekarang belum ada. Selama seminggu ini, fokus utamaku masih di SDM dan keuangan.""Selama bertahun-tahun, Grup Tanjung dipenuhi orang dalam yang korup. Kondisi keuangan sangat bermasalah. Kalau nggak dibereskan, kelak ...."Jose meletakkan peralatan makannya dan menatap Aura. "Itu semua masalahmu. Y

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 328

    Saat Aura terbangun, Jose sudah tidak ada di sampingnya. Dia membuka matanya yang masih berat, melirik ke sekeliling. Matahari di luar bersinar terik, cahayanya menyilaukan sampai membuat matanya perih.Aura bergerak sedikit dan langsung menyadari tubuhnya masih telanjang tanpa sehelai benang pun. Dia buru-buru menarik selimut, meringkuk lagi di dalamnya.Dengan hati-hati, dia menjulurkan kepala dan mengintip ke luar. Jose sepertinya tidak ada di kamar.Aura pun menghela napas lega. Ujung kakinya yang putih dan mulus menyentuh lantai perlahan. Seperti kucing kecil, dia melesat masuk ke ruang ganti.Kadang Jose memang terlihat tidak bisa diandalkan. Namun, ternyata dia cukup perhatian juga. Mungkin untuk memudahkan wanita yang datang, sekarang di ruang gantinya ada lebih banyak pakaian wanita dibanding sebelumnya.Entah kenapa, tiba-tiba aroma parfum manis menyengat yang dia cium di dalam mobil semalam kembali terlintas di benaknya. Aura merasa agak sesak.Dia menggigit bibir pelan, ber

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 327

    Karena tak tahan, Aura menarik napas dalam-dalam. "Sss ...."Dengan suara menyedihkan, dia mengeluh, "Pak Jose, sakit banget ...."Memang sakit. Namun, saat mengatakan itu, suaranya manja dan lembut, seperti sedang merengek atau mendesah.Tatapan Jose tampak suram. Akhirnya, dia melepaskan Aura. Namun, bibirnya perlahan bergerak ke atas, menutup bibir Aura yang sedikit bergetar.Aura telah berbohong. Dia tahu dirinya salah, jadi tidak berani melawan sedikit pun dan hanya bisa membiarkan Jose mempermainkannya sepuasnya.Bak mandi ini memang bak mandi kelas atas. Entah berapa lama kemudian, suhu airnya tetap hangat.Akhirnya, Aura bersandar di dada Jose dengan lemas. Dia memohon dengan suara lembut, "Pak Jose, cukup. Jangan lagi ...."Dia hampir kehilangan akal sehat. Jose jelas-jelas baru mengalami cedera, kenapa masih sekuat ini?Saat ini, bahkan aroma parfum yang tadi mengganggu sudah tidak dia pikirkan lagi. Yang dia inginkan hanya Jose segera mengakhiri "hukuman" ini.Sayangnya, Jos

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 326

    Tampak Jose telah berbaring di dalam bak mandi. Sepertinya cederanya sudah pulih.Badan Jose memang bagus. Dada yang terlihat di permukaan air pun sangat kekar, seolah-olah ingin menggoda orang.Aura memutar bola matanya dalam hati. Namun, dia tetap menyunggingkan senyuman menyanjung."Pak Jose, apa ada yang bisa kubantu?""Ambilkan handukku." Jose menoleh sambil melirik handuk di samping Aura.Aura termangu sejenak, lalu mengambil handuk itu dan menyerahkannya kepada Jose. Jelas-jelas sudah bercinta berkali-kali, tetapi Aura masih terpesona setiap kali melihat wajah dan tubuh Jose.Jika bukan karena aroma parfum yang pekat di dalam mobil, mungkin sekarang Aura sudah tergoda. Sayangnya ....Aura sedang memikirkan cara untuk melarikan diri dari Jose malam ini. Sambil berpikir, dia sudah sampai di depan bak mandi."Ini handuknya." Aura mengulurkan tangannya. Alhasil, tangannya sontak ditarik oleh Jose. Karena kehilangan keseimbangan, Aura pun terjatuh ke dalam bak mandi.Bak mandi ini cu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status