Share

Bab 342

Penulis: Camelia
Padahal gadis ini jelas-jelas sangat takut padanya, tapi setiap kali tetap saja nekat mencoba menantang batas kesabarannya. Jose terkekeh pelan, lalu mengangkat dagu Aura dengan ujung jarinya. "Oh, ya? Tapi dari yang kulihat, kamu tampak cukup berani."

Aura langsung paham bahwa Jose sedang menyindir soal kebohongannya di telepon tadi. Setelah berpikir sejenak, dia mengangkat tangan meraih leher Jose, lalu berkata dengan manja, "Aku cuma takut Pak Jose marah makanya begitu ...."

"Kalau begitu, harusnya aku kasih kamu hadiah?" Suara Jose terdengar malas dan santai. Di balik uap yang hangat itu, suaranya menyusup ke telinga Aura sehingga membuat hatinya bergetar.

Aura semakin menjadi-jadi. Dia menggelengkan kepala sambil berkata, "Nggak perlu hadiah, cukup Pak Jose tahu perasaanku saja."

Ucapannya ini malah membuat Jose tertawa. Dia terkekeh pelan, lalu memicingkan matanya. Gerakan tangannya tiba-tiba menjadi kuat.

Pinggang Aura sangat ramping. Di bawah cengkeraman Jose, tubuhnya terkesan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 606

    Aura ditinggalkan sendirian di tempat, wajahnya penuh kebingungan. Apa maksud pria ini? Namun, Jose sudah pergi.Aura tertegun sejenak, hendak melangkah menyusul. Namun, begitu teringat sesuatu, dia malah berhenti lagi, sengaja menunggu sebentar sebelum membuka pintu.Dia kira Jose sudah pergi, jadi ada kesempatan untuk kabur. Siapa sangka, begitu pintu terbuka, wajah Tiano langsung terlihat di depan.Dengan ekspresi datar, Tiano menatapnya. "Bu Aura, Pak Jose ada urusan yang harus ditangani. Jadi, aku yang akan mengantar Ibu pulang."Aura benar-benar tak tahu harus berkata apa. Namun, sangat jelas bahwa dirinya bukanlah lawan Tiano. Dia hanya bisa melangkah ke luar rumah sakit dengan patuh.Sampai di pintu keluar, benar saja, Jose sudah tidak ada. Aura menoleh sekilas ke arah Tiano yang mengikutinya begitu ketat. Tanpa sepatah kata pun, dia naik ke mobil.Begitu Tiano menyalakan mesin, Aura yang duduk di kursi belakang membuka mulut. "Tiano, dulu aku pernah menyelamatkan nyawamu. Bisa

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 605

    Semalam dan pagi ini, Aura malah sempat merasa sedikit terharu hanya karena Jose masih ingat makanan yang dia suka. Kelihatannya, dia terlalu cepat merasa tersentuh.Namun, bukankah ini memang yang dia harapkan sejak awal? Aura menekan bibir merahnya, merasa dirinya begitu manja dan konyol.Ting! Pintu lift terbuka. Direktur rumah sakit mengangkat tangan menahan pintu, berucap dengan sikap rendah hati, "Pak Jose, silakan."Jose melangkah keluar, berjalan dua langkah, lalu melihat Aura tidak segera mengikutinya. Alisnya sedikit berkerut. "Kenapa bengong? Cepat."Aura baru sadar, buru-buru mengiakan, lalu mengikuti. Awalnya Aura mengira direktur ini akan membawa mereka ke ruang operasi yang dingin. Tak disangka, dia malah dibawa masuk ke ruang USG."Bu Aura, silakan berbaring.""Hah?" Aura agak bingung. Namun, melihat wajah Jose yang tegas dan dingin di samping, dia tetap menurut. Lagi pula, dia sudah pernah menjalani USG, jadi cukup familier dengan prosesnya.Saat probe dingin menyentuh

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 604

    Dalam cahaya redup, Jose meliriknya sekilas. "Kalau masih banyak bicara, itu artinya bohong."Aura langsung terdiam. Dia menoleh sedikit melihat Jose. Dari sudut pandangnya, dia hanya bisa melihat wajah samping Jose. Namun, pria ini memang tampan. Bahkan hanya wajah sampingnya pun terlihat sempurna.Sebenarnya penampilan Jose benar-benar sesuai dengan selera Aura. Selama berada di sisi Jose, kalau dibilang tidak pernah punya keinginan untuk benar-benar bersama Jose, itu bohong. Akan tetapi, dia juga sadar kesenjangan antara dirinya dan Jose terlalu besar.Apalagi, di sisi Jose masih ada Sherly. Aura benar-benar tidak sanggup berbagi pria dengan wanita lain.Tangan Aura terulur menyentuh perutnya. Dalam hati, dia berbisik, 'Maaf.' Dia hanya bisa berharap besok ada kesempatan untuk pergi.Aura juga tidak tahu kapan akhirnya dia tertidur. Namun, ketika masih setengah sadar di keesokan paginya, Aura merasakan ranjang di sampingnya bergerak. Setelah membuka mata, dia mendapati Jose sudah be

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 603

    "Aura, kalau saja kamu nggak merebut Jose dariku, mungkin aku masih bisa menyukaimu. Tapi sekarang, aku cuma bisa bilang maaf padamu."Di sisi lain, Aura sama sekali tidak tahu bahwa dirinya sudah menjadi target orang lain. Selesai mandi, dia keluar dari kamar mandi, tetapi Jose masih belum pulang. Awalnya dia berpikir malam ini Jose memang tidak akan kembali.Namun, baru saja dia berbaring di ranjang dan hendak tidur, pintu kamar tidur tiba-tiba terbuka. Tanpa menoleh, dia tahu siapa yang datang. Jose.Pria itu tidak berkata apa pun. Dia langsung masuk ke kamar mandi, lalu keluar lagi dengan tubuh masih dipenuhi uap panas. Saat melihat Aura tampak sudah tertidur lelap, Jose melangkah ke sisi ranjang. Dengan satu langkah panjang, tubuhnya langsung naik ke tempat tidur.Aura jelas merasakan ranjang di sampingnya melesak. Saat berikutnya, ada tubuh panas yang mendekat dari belakang.Sebenarnya Aura tidak tidur. Dalam situasi seperti ini, mana mungkin dia bisa tidur tenang jika Jose ada d

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 602

    "Kenapa? Aku sudah berniat menoleransi Aura untuk sementara waktu, menunggu sampai tubuhku pulih baru mencari cara untuk membuatnya tersingkir dari sisi Jose.""Sekarang kamu malah bilang padaku dia hamil? Hah?" Saat mengucapkan kalimat terakhir, nada suaranya terdengar suram.Meskipun sebenarnya hal ini tak ada hubungannya dengan sosok itu, mendengar perkataan Sherly, dia tetap menunduk dan merasa bersalah. "Maaf, itu salahku."Sherly hanya tertawa dingin mendengarnya. Dia pun mengangkat tangan mengambil sebuah gelas kaca di sampingnya dan melemparkannya ke arah sosok hitam itu.Lemparannya akurat, tepat menghantam pelipis sosok itu. Sosok itu tidak menghindar. Seketika, darah segar mengalir dari pelipisnya. Dia seakan-akan tidak punya rasa sakit, hanya berdiri tegak di sana.Darah itu mengalir menuruni wajahnya dan jatuh di atas lantai marmer, membentuk bercak yang indah seperti bunga.Pemandangan semacam itu justru membuat Sherly merasa puas. Dia mengaitkan jari ke arah sosok itu. "

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 601

    Jose melihat tubuh mungil Aura seketika berlari kembali ke kamar. Tatapannya sempat bergetar sejenak, lalu dia berbalik meninggalkan tempat itu.Beberapa saat kemudian, Aura mendengar suara mesin mobil dari luar. Dia pun mengembuskan napas lega dan berbaring dengan lemas di atas ranjang.Entah karena seharian ini terlalu tegang atau lelah, tidak lama kemudian dia pun terlelap. Ketika kembali terbangun, yang pertama tercium olehnya adalah aroma makanan.Aura membuka mata dengan linglung, lalu melihat Jose duduk di meja makan. Di depannya sudah ada semangkuk mie sop yang masih mengepul.Aura tertegun. "Kamu keluar cuma buat beliin aku ini?"Jose mengangkat alis menatapnya. "Kalau bukan buat kamu, masa buat anak anjing?"Ucapan pria ini memang selalu tak enak didengar, apalagi kalau sedang marah. Aura menatap semangkuk mie sop yang masih mengepulkan asap itu, hatinya seperti dilunakkan sesuatu."Mau aku suapin langsung ke mulutmu?" Jose melihatnya tidak bergerak, jadi menegurnya lagi deng

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status