Share

Bab 374

Author: Camelia
Sejak Ghea kembali lagi, Aura sudah tahu dia pasti tidak berniat baik. Dia menatapnya Ghea dengan datar. "Apa maksudmu?"

"Maksudku?" Ghea tertawa dingin. "Waktu Jose menyuruh orang melecehkanku, dia nggak pernah berpikir bahwa suatu saat pacarnya sendiri akan jatuh ke tanganku, 'kan?"

"Hah?"

"Kamu meremehkanku, 'kan? Jadi, aku akan buat kamu merasakan hal yang sama!"

Usai bicara, Ghea menoleh ke arah pintu. "Masuk semuanya."

Begitu kata-kata itu dilontarkan, Aura melihat beberapa pria bertubuh besar dan kekar masuk dari luar pintu. Dua dari mereka adalah orang yang tadi mengejarnya.

Aura mengerutkan kening dan menatap Ghea. "Apa yang kamu alami, itu karena ulahmu sendiri."

"Ghea, jangan bilang aku nggak mengingatkanmu. Ini kesempatan terakhirmu untuk berhenti."

"Berhenti?" Ghea tertawa sinis. "Mimpi! Aku akan menyeretmu ke neraka bersamaku!"

Aura tahu betul, Ghea ini bodoh dan kejam. Dia hanya bisa mengalihkan pandangan ke pria-pria di belakang Ghea. Di saat seperti ini, yang paling pe
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Alfiah Ummi Hani
mana sih jose ini..msa nasib aura sm dg ghea
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1030

    Mendengar Lulu menangis, Aura segera bertanya, "Ada apa?"Lulu adalah gadis yang cukup kuat. Selama bertahun-tahun mereka saling kenal, terakhir kali Aura melihatnya menangis adalah saat ibunya meninggal.Aura langsung merasa bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Lulu."Aura, kamu ... kamu bisa ke tempatku dan temani aku sebentar nggak? Aku ... aku benar-benar nggak punya siapa-siapa yang bisa menemaniku lagi," ucap Lulu dengan terputus-putus.Aura menjawab tanpa ragu, "Kirim alamatnya."Setelah menutup telepon, Aura kembali ke kamar tidur dan melihat Jose yang sedang tertidur pulas. Kemudian, dia berjalan pelan-pelan menuju ruang ganti.Dia memilih sebuah mantel berlengan longgar dan memakainya, untuk menutupi lengan yang masih dibalut perban.Setelah selesai berpakaian, Aura baru saja keluar dari ruang ganti dan secara refleks menoleh ke arah tempat tidur. Hampir saja dia terkejut.Jose yang tadinya memejamkan mata, kini sudah membuka sepasang matanya yang tajam itu dan menatapnya."Ma

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1029

    Melihat sikap Lulu yang sama sekali tidak peduli, wajah Deddy semakin suram."Kamu mau putus? Aku nggak setuju."Selesai berbicara, Deddy langsung menarik tangan Lulu dan berbalik pergi."Lepaskan aku!"Sekarang jam pulang kantor, Lulu tidak mau membuat keributan memalukan di depan pintu perusahaan. Dia berusaha menarik tangannya sekuat tenaga, tetapi kekuatannya dengan Deddy jelas berbeda jauh. Bagaimanapun juga, dia tidak bisa melepaskan diri.Melihat Lulu tidak kooperatif, Deddy berbalik dan membungkuk, lalu mengangkat Lulu ke pundaknya.Lulu terkejut setengah mati. "Deddy, lepaskan aku!"Deddy bertindak seolah-olah tidak mendengar. Dia mengangkat Lulu dan berjalan menuju mobil.Tak punya pilihan lain, Lulu menggigit bahu Deddy keras-keras, tetapi bahu pria itu seperti batu. Dia menggigit lama sampai mulutnya pegal, tetapi Deddy tetap tidak bereaksi seolah-olah tidak merasakan apa pun.Begitu Lulu melepaskan gigitannya, dia langsung diturunkan ke kursi penumpang depan. Deddy mengika

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1028

    Lulu menggigit bibir, lalu mengeluarkan sebuah sertifikat rumah dari tasnya. "Ini pemberian Deddy. Sekarang kita mau putus, jadi sebaiknya semuanya dituntaskan. Karena dia nggak mau ketemu aku, aku hanya bisa mengajak Bu Susan untuk bertemu."Mendengar itu, alis Susan terangkat sedikit. Dia menatap Lulu dengan ekspresi tak percaya. Awalnya dia mengira Lulu memanggilnya untuk memohon-mohon, atau mungkin memamerkan bahwa Deddy mencintainya, jadi mereka tidak akan putus. Tak disangka, yang dibicarakan malah ini."Kamu mau putus dengan Deddy? Kamu rela?" Susan menatapnya dengan ragu. Di matanya, gadis seperti Lulu yang berasal dari keluarga kecil seharusnya menggenggam erat pria yang bisa mengubah nasibnya.Mendengar itu, sudut bibir Lulu terangkat menampilkan senyuman mengejek. "Cuma seorang pria."Dia mengangkat sedikit lehernya yang jenjang. Sikapnya angkuh. Wibawanya tidak boleh kalah.Mendengar itu, alis Susan berkerut. Dia melihat Lulu berdiri hendak pergi, tetapi Lulu mendadak berhe

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1027

    Tatapan Jose jatuh pada tangan mungil yang pucat di atas gelas anggur itu.Pandangan itu naik sedikit demi sedikit, berhenti pada wajah kecil Aura yang tampak agak khawatir. Ujung bibirnya sedikit menekan, tidak melontarkan sepatah kata pun.Namun, Aura bisa melihat dengan jelas bahwa Jose sedang tidak senang.Aura berpikir sejenak, menyunggingkan senyuman tipis, lalu mengangkat tangan dan menyentuh lengan Jose. "Jangan minum, temani aku istirahat sebentar ya?"Selesai berbicara, dia merintih pelan. "Tanganku sakit banget."Aura mendongak. Sepasang mata besar itu memancarkan kepiluan, membuat siapa pun sulit untuk menolak.Garis rahang Jose menegang sejenak. Kemudian, dia mengangkat alis, membungkuk, dan langsung mengangkat Aura.Aura yang sama sekali tidak siap pun terkejut. Dia berseru kecil, "Kamu ngapain?"Perasaan tiba-tiba terangkat dari tanah membuat Aura cemas. Wajah kecilnya sampai memucat ketakutan. Ditambah lagi tangannya sedang terluka, dia hanya bisa memakai satu tangan un

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1026

    "Selain itu, menantuku dirawat di rumah sakit karena diculik. Jadi, aku harap kalian nggak terlalu mengganggunya.""Kalau ada pertanyaan, kalian bisa menanyakannya kepada asistenku." Riana melambaikan tangan ke arah seorang pria yang dia bawa masuk tadi. Pria itu segera maju.Aura benar-benar dalam keadaan bingung total. Bahkan ketika didorong masuk ke mobil Riana, dia masih belum paham apa yang sebenarnya ingin dilakukan Riana.Marsel yang menyetir di depan diam-diam melapor kepada Jose tentang situasi di sini.Setelah masuk ke mobil, Riana dan Aura duduk berseberangan. Riana melihat ke luar jendela, lalu membuka mulut pelan. "Kamu sangat bingung, 'kan?"Aura mengernyit menatapnya. "Memang bingung. Aku nggak ngerti apa yang sebenarnya ingin Bu Riana lakukan."Dia memandang Riana. Seorang wanita yang telah bertahun-tahun bertahan di dunia keras keluarga besar dan tetap berdiri kokoh. Orang seperti ini benar-benar sulit untuk dibaca.Riana tertawa kecil. "Di luar sana, semua orang menye

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1025

    Sambil terus berbicara, Marsel merasakan tekanan di sekelilingnya semakin kuat. Dia buru-buru mengangkat mata dan melirik kaca spion, lalu melihat wajah Jose yang masam dan dingin."Ehem ... ehem ...." Marsel hampir tersedak air liurnya sendiri karena kaget melihat wajah Jose itu.Dia langsung tertawa kaku. "Tuan Jose, aku asal bicara saja. Anggap saja cuma kentut. Eh ... ada telepon masuk. Tuan angkat dulu."Kebetulan ponsel Jose berbunyi. Marsel seolah-olah mendapat pengampunan besar. Ketika Jose mengangkat telepon, Marsel pun mengusap keringat halus di dahinya. Ternyata benar. Memang tidak boleh banyak omong.....Tiga hari berlalu dalam sekejap.Pada hari Aura keluar dari rumah sakit, Jose sedang sibuk. Aura meminta Marsel untuk mengurus administrasi keluar.Saat sedang menunggu di kamar rawat, tiba-tiba ada seseorang yang datang. Kedatangan orang ini cukup membuatnya terkejut."Bu Riana." Aura segera duduk dari tempat tidur. Dia kaget melihat Riana masuk dari luar pintu.Riana ter

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status