Share

Bab 519

Penulis: Camelia
Winona baru saja menerima telepon itu pagi ini. Selama ini, Jose tidak pernah satu kali pun meliriknya. Jadi, bisa dibayangkan betapa senangnya dia saat menerima telepon dari Jose.

Winona memang sangat mengutamakan penampilan. Itu sebabnya, ketika melihat Jose yang duduk di depannya dengan tatapan dalam dan wajah tampan, semua ketegangan yang terjadi sebelumnya sudah terlupakan begitu saja.

Jose mengangkat tangan dan menyentuh dagunya dengan jari-jari kasar. Dia berujar, "Tentang berita pertunangan itu, pihak Grup Jauhari yang menyebarkannya duluan."

Itu bukan pertanyaan, melainkan sebuah pernyataan yang pasti. Winona terdiam, lalu menatap Jose sejenak. Pria ini memang terkenal tidak suka menunjukkan perasaan, baik di wajah maupun suaranya. Tidak ada yang bisa ditebak dari ekspresinya.

Setelah berhenti sejenak, Winona berdeham sebelum berkata, "Sebenarnya bukan begitu. Bibi bilang hubungan kita memang harus dipublikasikan. Jadi setelah berdiskusi dengan ayahku, kami memutuskan untuk me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 521

    Aura pun membalas pesan itu dengan kata ya saja, lalu meletakkan ponselnya. Namun, tak lama kemudian, ponselnya malah bergetar lagi. Dia merasa aneh dan bertanya-tanya mengapa hari ini Jose tiba-tiba memiliki banyak waktu luang. Saat mengambil ponselnya dan membaca pesan dari tuannya itu, dia hampir saja pingsan.[ Terima kasih atas kerja kerasmu semalam. ]Aura terdiam, lalu langsung mematikan layar ponselnya dan berpura-pura tidak membaca pesannya. Bagi orang berkuasa seperti Jose, perlakuan seperti memberikan hadiah manis setelah memberikan tamparan adalah hal yang biasa.Saat menundukkan kepala dan melihat bekas merah di pergelangan tangannya akibat borgol, Aura menggigit bibirnya. Dia mulai berpikir apa yang harus dilakukannya selanjutnya karena Jose akan segera bertunangan dengan Winona. Apakah dia masih harus tetap berada di sisi Jose? Jelas saja jawabannya tidak.Pikiran Aura sangat kacau, sehingga sepanjang hari itu dia tidak bisa fokus bekerja. Dia hanya duduk diam di dalam k

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 520

    Di ujung telepon, Riana berucap sambil tersenyum tipis, "Um. Sudah kuduga kamu memang gadis yang baik. Baiklah. Kalau ada waktu, mampirlah untuk minum teh denganku."Setelah menutup telepon, Riana memandang layar ponselnya yang gelap dan sedikit mengangkat alis. Di belakangnya, pembantu bernama Esti segera memberikan penyiram bunga yang ada di lantai, lalu berujar, "Nyonya Riana, Bu Winona memang terlalu polos dan ceria. Aku khawatir dia nggak akan bisa mengalahkan Aura si wanita licik dari keluarga kecil itu."Sebenarnya, yang ingin Esti katakan adalah Winona tidak begitu pintar. Riana tentu paham maksud pembantunya. Dia dengan hati-hati menyiram bunga melati di hadapannya. Dia merespons sambil tersenyum tipis, "Keluarga Alatas nggak pernah kekurangan orang pintar, tapi Winona ini ...."Riana terdiam sejenak. Dia meletakkan penyiram bunga dan mengambil gunting untuk memangkas bunga yang layu. Kemudian, dia melanjutkan, "Dia bisa dibilang cukup langka. Jadi, aku nggak perlu khawatir na

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 519

    Winona baru saja menerima telepon itu pagi ini. Selama ini, Jose tidak pernah satu kali pun meliriknya. Jadi, bisa dibayangkan betapa senangnya dia saat menerima telepon dari Jose.Winona memang sangat mengutamakan penampilan. Itu sebabnya, ketika melihat Jose yang duduk di depannya dengan tatapan dalam dan wajah tampan, semua ketegangan yang terjadi sebelumnya sudah terlupakan begitu saja.Jose mengangkat tangan dan menyentuh dagunya dengan jari-jari kasar. Dia berujar, "Tentang berita pertunangan itu, pihak Grup Jauhari yang menyebarkannya duluan."Itu bukan pertanyaan, melainkan sebuah pernyataan yang pasti. Winona terdiam, lalu menatap Jose sejenak. Pria ini memang terkenal tidak suka menunjukkan perasaan, baik di wajah maupun suaranya. Tidak ada yang bisa ditebak dari ekspresinya.Setelah berhenti sejenak, Winona berdeham sebelum berkata, "Sebenarnya bukan begitu. Bibi bilang hubungan kita memang harus dipublikasikan. Jadi setelah berdiskusi dengan ayahku, kami memutuskan untuk me

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 518

    Aura akhirnya merasa sedikit takut. Dia bertanya, "Jose, kamu mau apa?"Aura tahu bahwa Jose bisa gila tanpa batas, tetapi dia tidak menyangka akan sampai sejauh ini. Sebenarnya, bahunya sudah terluka. Sekarang dengan adanya borgol seperti itu, dia bahkan tidak bisa bergerak lagi.Di kamar itu, tidak ada lampu utama. Hanya ada lampu samping ranjang yang menyala dengan cahaya kuning redup. Di bawah cahaya itu, tatapan Jose makin sulit ditebak.Aura benar-benar takut sekarang, bahkan tubuhnya sedikit gemetar. Jose lalu menunduk. Jari-jari panjang dan kasar itu menyentuh lembut bibirnya, lehernya, dan turun ke bawah ...."Um, aku yang salah." Aura segera mengalah dan mengakui kesalahannya, meskipun pria yang ada di atasnya tidak akan mudah ditipu dengan permintaan seperti itu."Sekarang, kamu baru mengakui kesalahan? Apa nggak terlalu terlambat?" Suara Jose terdengar datar. Tidak ada nada marah atau senang. Namun, embusan napas hangatnya menyentuh leher Aura. Itu membuatnya tak kuasa ingi

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 517

    "Tenang saja, aku sudah menempatkan diriku di posisi yang tepat," lanjut Aura sambil tersenyum tipis, meskipun sudut bibirnya terlihat sedikit pahit. Jika tidak diperhatikan dengan saksama, itu tidak akan terlihat.Aura menambahkan, "Yang kuharapkan cuma Pak Jose bisa memberiku sedikit martabat. Karena kamu sudah mau bertunangan, lepaskan aku. Mulai sekarang, kita nggak punya hubungan apa-apa lagi."Semua itu diucapkan Aura dengan sangat tegas. Itu juga merupakan kata-kata yang tulus. Dia juga mengakui bahwa selama berinteraksi dengan Jose, dia tak bisa menghindari sedikit rasa jatuh hati. Bagaimanapun, rasanya tak banyak wanita yang bisa menjaga hatinya tetap terkendali ketika berhadapan dengan pria seperti Jose.Hanya saja, Aura merasa dirinya selalu cukup sadar. Dia sadar bahwa dirinya dan Jose tidak pernah memiliki kemungkinan bersama. Sekarang, karena Jose ingin bertunangan, dia merasa tidak ada alasan lagi untuk terus terikat dengannya. Lebih baik mengakhiri semuanya dengan tegas

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 516

    Hanya saja, Aura tetap keras kepala. Dia berujar dengan suara rendah, "Benaran nggak ada apa-apa kok."Mendengar itu, Jose mengernyit, lalu kakinya tiba-tiba menginjak pedal gas. Laju mobilnya sontak menjadi lebih cepat.Aura tahu bahwa Jose memang sengaja melakukannya. Dia tidak berkata apa-apa, tetapi jarinya malah menggenggam erat sabuk pengaman di depannya.Pemandangan di pinggir jalan berlalu begitu cepat. Jelas bahwa Aura merasa takut. Akan tetapi, dia tetap bersikap keras kepala dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.Beberapa waktu kemudian, Jose mulai mengurangi kecepatan mobil secara perlahan. Akhirnya, dia memarkirkan mobil di depan pintu garasi bawah tanah vila.Saat keluar dari mobil, Jose berjalan beberapa langkah ke depan. Namun karena Aura tidak keluar, dia pun berbalik dan menatapnya. Aura merasa sedikit takut dengan tatapan Jose, tetapi dia tetap nekat keluar dari mobil."Lebih baik aku kembali ke rumahku malam ini," ucap Aura sambil sedikit menggigit bibirnya. Meski

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status