Share

Bab 697

Author: Camelia
"Kakek, ini siapa?"

Yang berbicara adalah putri bungsu Jayden, Summer. Dia terlihat sangat polos. Wajah bulatnya jauh lebih menggemaskan dibandingkan ayahnya. Matanya berkedip-kedip saat menatap, terlihat sangat imut.

Parviz sepertinya juga menyukainya. Mendengar pertanyaan itu, Parviz tersenyum sambil menjawab, "Ini tamu kehormatanku."

Begitu kata "tamu kehormatan" keluar, orang-orang di meja kembali terdiam.

Summer mengerutkan alisnya sebentar, lalu mengangguk. Tatapannya pada Aura terlihat agak aneh, bahkan ... merendahkan. Ya, merendahkan. Terlihat jelas, tanpa ditutupi sedikit pun.

Aura memperhatikannya dengan jelas dan tahu gadis kecil ini pasti salah paham. Dia mengangkat alis dan tidak berkata apa-apa. Dengan tenang, dia mengambil satu suap makanan dari piringnya.

Tidak bisa dipungkiri, koki Keluarga Kusuma memang cukup hebat. Aura makan dengan senang hati, sementara kebanyakan orang di meja terlihat kurang fokus.

Setelah makan, Parviz memanggil Roy secara khusus ke ruang kerja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1047

    Aura tidak menyangka akan melihat seorang yang dikenalnya di meja makan siang.Pria paruh baya yang berwibawa dan lembut itu duduk di posisi utama. Saat melihat Aura menunjukkan ekspresi terkejut, dia perlahan menampilkan senyuman."Kita bertemu lagi, Bu Aura." Malik memberi isyarat mempersilakan. "Duduklah."Aura menekan bibirnya, lalu menoleh sekilas ke arah Jose. Dia teringat ketika Malik mencari dirinya sebelumnya, meminta bantuan padanya. Hal itu belum pernah dia ceritakan pada Jose.Namun, karena ucapan Roy, kesan Aura terhadap Malik memang tidak terlalu baik. Awalnya dia berpikir mereka tidak akan bertemu lagi, tetapi ternyata orang yang hari ini membicarakan kerja sama dengan Jose adalah Malik.Melihat Aura mematung di tempat, Malik kembali tersenyum dan berkata, "Bu Aura, kudengar hari ini kamu menolong seseorang di manorku. Aku suruh orang siapkan makan siang ini untuk berterima kasih padamu. Suka nggak?"Aura menunduk melihat hidangan di atas meja, lalu berkata pelan, "Terim

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1046

    "Jadi, dengan adanya dia, aku pasti bisa membalas dendam, membuat Jose masuk neraka untuk menebus dosa pada ayahku!"Mendengar itu, Limbad menghela napas pelan lagi. Di dalam hatinya, dia tidak begitu menyetujui rencana Verrel.Namun, dia tahu ucapannya tidak akan didengar oleh Verrel. Jadi, selain menghela napas, dia juga tidak bisa melakukan apa-apa.....Setelah Verrel pergi, Aura juga tidak keluar dari halaman. Dia bermalas-malasan, berbaring di kursi malas di halaman, menutupi wajah dengan sebuah majalah sambil berjemur.Sinar matahari menyinari tubuhnya, hangat sekali. Dia memejamkan mata dengan nyaman, sedikit mengantuk.Tiba-tiba, sebuah tangan mengangkat sudut majalah itu, memperlihatkan wajah pucat cerahnya.Cahaya matahari yang menusuk membuat Aura membuka mata. Dia melihat wajah Jose dengan senyuman jahil."Ngapain?" Aura berusaha merebut majalah itu dari tangannya. "Tutup lagi, aku mau tidur sebentar."Rasanya terlalu nyaman. Aura tidak mau bergerak. Baru saja dia menutupk

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1045

    "Nggak apa-apa, aku sudah terbiasa," kata Verrel sambil tersenyum pada Aura dan menggelengkan kepalanya.Aura menganggukkan kepalanya, lalu mengangkat tangannya dan menyeruput tehnya dengan canggung. "Kalau begitu, kamu ....""Terima kasih sudah menyelamatkanku," sela Verrel langsung."Kakak tadi yang menyelamatkanmu," kata Aura dengan jujur. Dia hanya mengucapkan dua kalimat, sehingga dia merasa tidak pantas menerima ucapan terima kasih itu.Verrel menggigit bibirnya sejenak. "Kakak itu bilang dia mau menyelamatkanku karena kamu, jadi kamu yang sebenarnya menyelamatkan hidupku."Aura mengibaskan tangannya. "Nggak apa-apa.""Verrel, suruh kamu antar barang saja, kenapa lama sekali baru balik?" omel seorang pria yang tiba-tiba masuk dan menatap Verrel dengan tatapan yang tidak ramah.Verrel yang terkejut pun buru‑buru berkata pada Aura, "Kakak, aku pasti akan membalas utang budi karena menyelamatkanku ini, tapi aku harus pergi bekerja."Saat mengatakan itu, Verrel sudah berdiri dan hend

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1044

    Pengawal itu melirik Aura, lalu berkata dengan tanpa ekspresi, "Nyonya Aura, tugasku hanya melindungimu, keselamatan orang lain bukan urusanku."Mendengar perkataan itu, Aura tertegun sejenak. Sifat dari orang-orang Jose memang semuanya mirip. Namun, tidak ada siapa-siapa di sekitar, dia tidak mungkin melihat seseorang tenggelam begitu saja. Dia pun menatap pengawal itu dan berkata, "Kamu mau tolong atau nggak? Kalau kamu nggak menolongnya, aku sendiri yang tolong."Setelah mengatakan itu, Aura langsung melepaskan mantel yang dikenakannya.Pengawal itu langsung menoleh ke arah orang yang terjatuh ke kolam itu, lalu kembali menatap Aura. Setelah itu, dia pun menimbang-nimbang situasinya. "Nyonya Aura, jangan gegabah, biar aku saja."Saat ini, cuacanya agak dingin. Meskipun langitnya cerah, suhu air tetap tidak bersahabat bagi Aura yang sedang memiliki luka di tubuhnya. Jika Aura benar-benar terjun ke air, pengawal itu tahu nanti dia pasti akan dihukum. Oleh karena itu, dia melepaskan pa

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1043

    Lulu tiba-tiba memahami perasaan Aura yang dahulu. Melihat orang yang sudah menyakiti ibunya hidup dengan baik, kebenciannya langsung meledak begitu saja.Dia menatap Kamila yang usianya tidak jauh berbeda dengannya. juga merupakan putrinya Morris. Namun, saat dia dan ibunya hidup susah payah dan berpindah-pindah, Kamila malah hidup nyaman dan berkelimpahan di bawah perlindungan Morris dan selingkuhannya itu.Lulu awalnya tidak menyalahkan Kamila, tetapi sekarang ketiga orang ini malah ingin menikahkannya dengan orang yang tidak dikenalnya hanya karena Kamila sempat bertunangan dengan pria itu. Kini pria itu mengalami kecelakaan dan kabarnya cacat sejak kejadian itu. Oleh karena itu, Kamila tidak ingin menikah dengan pria itu.Namun, Morris dan Yurike tidak rela kehilangan bantuan dari pihak pria, sehingga mereka ingin Lulu untuk menggantikan posisi Kamila. Kamila sendiri juga tidak tahu malu, berani-beraninya menyuruhnya menikah. Dia baru mendengar semua ini dari mulut orang menculik

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 1042

    Aura berjalan-jalan di dalam vila bersama pengawal sebentar, tetapi tetap merasa tidak bisa tenang. Dia berpikir sejenak saat sampai di tepi sebuah kolam dan melihat ada tempat untuk memancing, lalu menoleh ke arah pengawal. "Carikan aku alat pancing."Pengawal itu terlihat agak canggung. "Tapi, tanganmu ...."Dia khawatir nanti Aura tidak sengaja terluka dan dia juga yang akan terkena masalah.Aura merasa harus melakukan sesuatu atau pikirannya akan terus kacau. Ucapan Jose tadi memang sedikit membantu, tetapi kini dia kembali mulai khawatir tentang Lulu. Dia menggigit bibirnya, lalu berkata, "Nggak apa-apa, aku tahu apa yang harus aku lakukan."Mendengar perkataan itu, pengawal itu pun hanya bisa menoleh dan pergi mengambil alat pancing untuk Aura.Cuaca hari ini sangat bagus dan cahaya matahari hangat menyinari tubuh, seolah-olah benar-benar mengusir dinginnya angin yang bertiup.Saat duduk di kursi anyaman dan menatap pelampung di permukaan air, pikiran Aura secara refleks menginga

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status