Share

Bab 861

Author: Camelia
Setelah itu, Aura tiba-tiba melihat seseorang menerobos masuk dari balik lautan api. Wajah orang itu tidak begitu jelas, tetapi entah mengapa dia merasa sangat familier. Apalagi aura dingin yang khas dari tubuh orang itu membuatnya merasa tenang, meskipun dia sedang bermimpi. "Jose? Ini kamu?"

Namun, sosok dalam mimpi itu tidak menjawab Aura, hanya membungkuk dan menggendongnya keluar dari lautan api.

....

"Jose!"

Entah sudah berapa lama berlalu, Aura tiba-tiba terbangun dengan terkejut. Begitu membuka matanya, dia baru menyadari dia sudah tidak berada di kamar di Kelab Fana lagi. Yang terlihat hanya warna putih di sekelilingnya dan aroma obat yang menusuk hidung.

"Nyonya Aura, kamu sudah sadar?" tanya Philip dari samping.

Aura baru sadar ternyata tadi semuanya hanya mimpi. Dia menatap ke sekelilingnya sejenak, jelas tempat itu adalah sebuah rumah sakit. Dia pun bertanya, "Kenapa aku ada di rumah sakit?"

Philip menjawab, "Tadi malam Kelab Fana terbakar, tapi kamu tidur terlalu pulas. K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 863

    Philip hanya bisa menganggukkan kepala dengan pasrah, lalu berbalik dan meninggalkan vila. Begitu keluar, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang untuk mengatur semua perintah dari Jose.....Hari ini, angin dan hujan di Jakoro sangat kuat sampai tetesan hujan terus mengalir di luar jendela rumah sakit.Aura menatap pemandangan di luar jendela dengan bengong, pikirannya benar-benar kosong.Tok tok.Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu dari luar.Saat tersentak dan menoleh, Aura melihat seorang perawat masuk ke kamarnya. "Nyonya Aura, Pak Philip yang mengutusku ke sini untuk merawatmu. Ada yang kamu butuh sekarang?"Aura menggelengkan kepalanya. "Nggak ada."Perawat itu tertegun sejenak. "Kalau begitu, apa kamu ingin makan sesuatu?""Aku nggak mau makan apa pun," jawab Aura sambil memalingkan wajah dan tidak menatap perawat itu lagi.Perawat itu cemberut. Saat Aura tidak memperhatikan, dia diam-diam menyelipkan sesuatu ke dalam keranjang bunga di depan tempat

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 862

    Mendengar ada suara langkah masuk, pria itu meletakkan tablet di tangannya dan menoleh ke arah Philip. "Sudah datang ya."Setelah mengatakan itu, Jose berdiri.Philip menganggukkan kepala, lalu melihat sekilas lengan Jose yang diperban dan bertanya, "Bagaimana lukamu? Perlu kupanggilkan dokter?"Namun, Jose tidak menjawab pertanyaan itu, malahan balik bertanya, "Bagaimana dengan dia?"Philip terdiam sejenak, lalu menjawab, "Dia sudah nggak apa-apa. Hanya saja ....""Hanya saja apa?" tanya Jose sambil mengernyitkan alis dan menatap Philip.Philip menggertakkan giginya, lalu melanjutkan, "Hanya saja Nyonya Aura sangat sedih saat tahu kamu masih belum ada kabar. Dia juga sangat yakin semalam kamu yang menyelamatkannya."Mendengar perkataan itu, Jose mengernyitkan alisnya. alisnya sedikit terangkat. Pada akhirnya, dia hanya berkata, "Suruh orang jaga dia dengan baik."Philip menganggukkan kepalanya. "Aku sudah atur."Jose menganggukkan kepala, lalu berkata, "Bagaimana perkembangan di sana

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 861

    Setelah itu, Aura tiba-tiba melihat seseorang menerobos masuk dari balik lautan api. Wajah orang itu tidak begitu jelas, tetapi entah mengapa dia merasa sangat familier. Apalagi aura dingin yang khas dari tubuh orang itu membuatnya merasa tenang, meskipun dia sedang bermimpi. "Jose? Ini kamu?"Namun, sosok dalam mimpi itu tidak menjawab Aura, hanya membungkuk dan menggendongnya keluar dari lautan api....."Jose!"Entah sudah berapa lama berlalu, Aura tiba-tiba terbangun dengan terkejut. Begitu membuka matanya, dia baru menyadari dia sudah tidak berada di kamar di Kelab Fana lagi. Yang terlihat hanya warna putih di sekelilingnya dan aroma obat yang menusuk hidung."Nyonya Aura, kamu sudah sadar?" tanya Philip dari samping.Aura baru sadar ternyata tadi semuanya hanya mimpi. Dia menatap ke sekelilingnya sejenak, jelas tempat itu adalah sebuah rumah sakit. Dia pun bertanya, "Kenapa aku ada di rumah sakit?"Philip menjawab, "Tadi malam Kelab Fana terbakar, tapi kamu tidur terlalu pulas. K

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 860

    "Agak apa?"Jordan menoleh ke arah pengawal itu, lalu tiba-tiba menyeringai. "Philip itu hanya anjingnya Jose, jadi sangat setia pada tuannya. Tapi, aku mau lihat bagaimana seekor anjing mati melindungi tuannya."Setelah mengatakan itu, tatapan Jordan berubah. Setelah itu, dia melambaikan tangannya ke arah orang di sebelahnya. "Ke sini."Orang itu segera mendekat sambil membungkuk dan Jordan membisikkan sesuatu di telinganya. Begitu mendengarnya, tatapannya langsung memancarkan perasaan kagum. "Memang Pak Jordan yang paling cerdas. Baiklah, serahkan saja urusan ini padaku. Kamu tinggal lihat saja hasilnya nanti."Jordan menepuk kepala orang itu. "Kalau urusan ini berhasil, kamu akan dapat bagianmu."....Aura dikurung Philip di dalam kamar dan tidak bisa pergi ke mana pun, hanya bisa mencari tahu kabar tentang Jose melalui media sosial. Namun, sehari berlalu tanpa hasil apa pun dan kepalanya terasa makin berat serta pusing.Karena mengira dia hanya kurang tidur, Aura berbaring di ranja

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 859

    Setelah mengatakan itu, Jordan mendengus. "Kalau kamu patuh, aku akan pertimbangkan untuk membiarkanmu terus jadi anjing pemimpin di Kelab Fana."Begitu Jordan selesai berbicara, tatapan Philip menjadi ganas dan menggenggam pistolnya dengan erat. Dia berusaha menahan diri agar tidak menghancurkan kepala Jordan dengan pistolnya. "Apa Pak Jordan nggak terlalu terburu-buru? Pak Jose hanya menghilang, siapa yang bilang dia pasti sudah mati? Pak Jordan begitu yakin, jangan-jangan ... Pak Jordan yang sudah membunuh Pak Jose ya?"Saat mengatakan itu, Philip menatap Jordan dengan tatapan yang mengejutkan.Namun, Jordan hanya tersenyum ambigu. "Jangan asal bicara. Jose sudah menyinggung begitu banyak orang selama bertahun-tahun ini, siapa pun bisa jadi pelakunya. Jangan sembarangan menuduhku."Meskipun berbicara seperti itu, ekspresi Jordan terlihat jelas merasa puas.Philip mengepalkan tangannya dengan lebih erat, lalu tiba-tiba menembak sofa tempat Jordan duduk.Suara tembakan itu pun membuat

  • Menjadi Tawanan CEO Dingin   Bab 858

    Penampilan Aura yang sebenarnya memang cantik. Dahulu, dia selalu tampil rapi dan anggun saat bertemu dengan orang lain, tetapi hari ini ekspresinya terlihat jauh lebih letih. Bahkan cahaya matahari lembut yang menyinari tubuhnya dari luar jendela pun tetap tidak mampu menyembunyikan aura muramnya.Dahulu, semua orang selalu bilang Aura sebenarnya tidak mencintai Jose, hubungan mereka hanya untuk tujuan tertentu. Namun, dilihat dari dirinya yang sekarang, pernyataan itu keliru.Karena masalah Jose yang menghilang, belakangan ini Philip yang biasanya selalu santai pun kini berubah banyak. Caranya berbicara juga menjadi jauh lebih tenang. "Nyonya Aura."Aura malas untuk memperbaiki panggilan itu lagi, hanya mengangkat kepala dan menatap Philip. "Orang yang membunuh Jose juga berniat membunuhku, 'kan?"Philip mengernyitkan alisnya, lalu menggelengkan kepala. "Jangan berpikir yang macam-macam.""Kalau begitu, kenapa aku nggak boleh keluar?" tanya Aura sambil berdiri, lalu mendekati Philip.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status