Masuk"Aku tinggalkan anjingnya di sini."
Begitu kalimat itu selesai keluar dari mulutnya, Zoey kembali tersenyum—senyum kecil yang kali ini penuh sindiran."Bawa anjingmu dan keluar.""Zoey!" Nada suaranya berubah tajam, wajahnya mengeras, nada otoritatifnya muncul seperti biasa.Namun kalimat berikutnya dari Zoey membekukan langkahnya."Tuan Haskins, apa Anda mau menampar saya lagi?"Fitch membeku di tempat.Seketika, keheningan menelan ruangan, membalikkan posisi kekuasaan yang selama ini ia pegang.Ia tak bisa berkata apa-apa—karena kebenaran itu telak, memalukan, dan mengerikan dalam kesederhanaannya.Untuk pertama kalinya, Zoey tidak takut lagi.Fitch berdiri membatu. Ada sesuatu yang tajam menembus dadanya—menusuk dalam di antara rasa sesak yang tak kunjung reda.IaFitch berdiri membisu, pandangannya tak lepas dari inkubator yang menjadi tempat berlindung anaknya—seolah dunia di sekelilingnya telah menghilang. Ia tak menyadari keributan yang mulai terdengar dari lorong luar ruangan. Namun suara itu tak asing lagi: Sharon Haskins, dengan suara lantangnya yang tak pernah bisa diabaikan. Selama ini, Sharon terus-menerus berusaha menjodohkan Fitch dengan berbagai wanita, namun selalu ditolak mentah-mentah dengan alasan bahwa ia sudah menikah. Anehnya, Sharon tak pernah sekalipun melihat sosok istri Fitch, apalagi bukti pernikahan. Namun baru-baru ini, desas-desus mulai beredar—tentang pencarian panik Fitch di tengah kobaran api, tentang wanita yang tak pernah ia tinggalkan meski dilanda bencana. Gosip yang terus mengalir akhirnya menyeret satu kebenaran tragis ke permukaan: Zoey, istri yang selama ini disembunyikan dari mata publik, dikabarkan telah tewas dalam kebakaran hebat. Dan yang lebih menge
Selama dua hari berikutnya, Fitch nyaris tak bergerak dari sisi inkubator, tak peduli siapa pun yang mencoba membujuknya. Luka-lukanya mengerikan—punggungnya compang-camping penuh sobekan dan luka bakar—dan ia belum berganti pakaian sejak kejadian itu. Setelan jasnya masih kotor dan berbau asap. Hanya ketika bayi di dalam inkubator menggeliat sedikit, barulah mata Fitch berkedip, menunjukkan secercah kehidupan di balik tatapannya yang kosong. Ian terus bolak-balik ke rumah sakit, tapi tak sanggup memberitahu Maja apa yang sebenarnya terjadi. Kepada Maja, ia selalu berkata harus lembur atau menghadiri rapat mendadak. Melihat Fitch yang masih berdiri di sana, kusam dan keras kepala, Ian akhirnya mengambil tindakan tegas—dengan satu tebasan cepat dan tepat ke tengkuk, ia menjatuhkan Fitch hingga pingsan. “Cepat bawa dia ke ruang perawatan dan bersihkan lukanya, atau aku takut dia benar-benar kena tetanus,” perintah Ian tegas.
Suaranya begitu serak hingga untuk sesaat, Ian tak yakin apakah itu benar-benar Fitch di ujung sana. Tapi siapa lagi yang cukup nekat untuk menerobos masuk di saat seperti ini?Ian berlari menuju sumber keributan dan menemukan Fitch dengan api merambat di punggungnya."Fitch!" teriaknya, mendorong tubuh pria itu ke tanah untuk memadamkan api.Bagian belakang jas Fitch hampir hangus seluruhnya, aroma hangus memenuhi udara, namun Fitch tampak tak merasakan sakit apa pun. Di tengah kobaran api, tak terlihat tanda-tanda keberadaan Zoey. Apakah sesuatu telah terjadi padanya? Di mana dia? Di mana ibu dari anak yang baru saja lahir?Pikiran Ian dilanda kekacauan—begitu parahnya hingga untuk sesaat, dia bahkan tak lagi melihat api di sekelilingnya. Yang dia inginkan hanyalah menyelami kobaran itu lebih dalam, berharap dengan segenap hati bisa menemukan Zoey. Dia meraih pinggang Fitch, melihat punggung pria
Di balik euforia kelahiran anak kembar Ian dan Maja badai besar baru berlaku di suatu tempat.Saat Ian sedang mengganti popok bayinya di rumah, ponselnya berdering. Nama Tyler muncul di layar. Suaranya terdengar mendesak."lan, ada masalah besar."Ian langsung siaga."Apa yang terjadi?"Tyler menarik napas panjang di ujung sana."Fitch baru nerima bayi prematur dari penjara. Bayinya di inkubator sekarang, berjuang untuk hidup. Sepertinya... ibunya Zoey."Ian tercekat."Apa?!"Tyler melanjutkan dengan cepat, nada suaranya berat."Zoey wafat, lan. Ada geng bersenjata masuk ke rumah perlindungannya. Mereka panik, baku tembak terjadi, lalu rumah itu kebakaran dan runtuh. Zoey syok berat, melahirkan di tempat. Mayatnya bahkan nggak bisa ditemukan... Tapi bayinya, entah gimana, bisa selamat. Langsung dilarikan ke rumah sakit."Dunia Ian seperti berguncang."Kau yakin itu Zoey?"
Felix bisa merasakan Nathan sedang tegang, tapi karena selama ini selalu menganggap Nathan sebagai tipe orang lurus—seseorang yang mungkin kebingungan menghadapi hidup, tapi jujur sampai ke tulang—tak pernah terlintas di benaknya bahwa si lurus ini bisa bertindak sejauh itu, sedramatis ini. Ikatan mereka sudah terjalin selama bertahun-tahun, ditempa oleh penderitaan yang dimulai sejak orang tua mereka sama-sama mengalami musibah, hingga ke masa sekarang. Nathan adalah sekutu terdekat Felix—sahabat terbaiknya—meski orang-orang kelas atas yang kini mengelilingi Felix sering memandang rendah latar belakang keluarga Nathan yang sederhana. Tapi Felix tak peduli dengan kesombongan itu. Ia tahu, dengan sedikit dorongan darinya, Nathan bisa langsung melesat ke puncak. Kembali di kantornya, Felix secara tak sadar mengecek ponselnya lagi. Ada pesan dari rekan bisnis, beberapa notifikasi dari ba
"Baiklah, selesai sudah," ujar pengasuh dengan nada lega Saat ia mulai menyisir bulu Ozzy, itulah pertama kalinya ia berada sedekat itu dengan Fitch—tangannya sampai sedikit gemetar karena gugup. Ozzy masih anak anjing, jadi proses menyisir tak memakan waktu lama. Begitu selesai dan terlihat rapi, Fitch mengangkat Ozzy, bermaksud memasangkan tag kalung baru yang baru saja datang. Tapi tag itu terlalu berat untuk tubuh kecil Ozzy—hanya akan mengganggunya saat berjalan. Dengan gerakan santai, Fitch melempar tag itu ke sudut kamar dan menurunkan Ozzy ke lantai. Tengah malam, Fitch terbangun karena mendengar suara rintihan pelan. Saat lampu samping tempat tidur dinyalakan, ia melihat Ozzy meringkuk di bawah ranjang, bukan di tempat tidurnya yang empuk. Khawatir, Fitch mengangkat Ozzy dan mengguncangnya perlahan. T







