Share

15. Anganku

"Katakan dengan jelas padaku, Ann!" kata Irene padaku dengantatapan tajamnya.

Aku tertunduk lesu, napasku kian tipis. akhirnya kuberanikan diri untuk bercerita awal mula kejadian hingga Mas Jasen datang menampar pipiku.

"Mengapa maslah sudah melebar seperti ini kamu baru bercerita padajku, Ann? tanya Irene dengan tatapan menghunus ke arahku.

Aku menanggapi dengan cengiran seolah tidak terjadi apa-apa dengan hatiku. Irene mulai menurunkan kadar tatapan matanya, kini netranya beralih pada tampilan pipiku yang entah seperti apa aku pun tidak tahu pasti.

"Jadi ini hasil tamparan tangan lelaki kurang ajar itu?" tanya Irene sambil mengusap pipiku pelan.

Meski usapan itu pelan aku masih merasakan perih bila tersentuh kulit yang lain.

"Au!" ucapku kala usapan Irene semakin intens.

"Maaf, maaf, tunggu di sini akan aku pintakan es batu pada Bu Ani!" kata Irene lalu gadis itu beranjak dari duduknya meninggalkanku bersama Gendis.

Kupandang punggung Irene yang mulai menjauh, gadis itu sangat perha
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status