Share

Bab 16 Di Rumah Sakit

Satu tamparan yang mendarat tepat di pipi, menyadarkan Yanu yang baru saja melepas tautan bibir. Tampak di matanya wajah merah Arisa yang tengah dipenuhi amarah. Tarikan napasnya begitu cepat, dengan dada naik turun tanpa jeda.

Tak sanggup berkata-kata, Arisa keluar dari mobil dengan segera. Ia terjang rintik hujan yang belum sepenuhnya reda. Rambut tergerai Arisa perlahan basah hingga meneteskan air hujan yang telah menimpa.

Arisa berjalan setengah berlari bersamaan dengan tangis dan hujan yang melebur jadi satu. Sekalipun ia tak pernah memprediksi bahwa Kakak sepupu yang paling baik yang dimiliki, nyatanya berani melakukan perbuatan yang tidak seharusnya.

“Risa.” Sebuah tangan menyentak arisa dan berusaha menghentikan langkahnya. “Risa, dengarkan dulu. Aku mohon.”

Tak peduli apapun lagi yang ingin dikatakan Yanu, Arisa tetap melangkah maju. Bahkan sekilas menatap pun Arisa tak mau.

“Risa, aku minta maaf. Kumohon dengarkan aku bicara dulu. Aku punya alasan, kenapa aku lakukan itu.” Y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status