Share

Bab 15 Hujan Hari Ini

Hujan pagi ini menyeruakkan aroma tanah yang kemarin masih mengering. Pucuk-pucuk dedaunan bergoyang tertimpa jatuhan air langit. Denting atap baja ringan riuh berisik, memecah keheningan hari.

Jalan-jalan yang biasanya ramai, kini tampak lengang. Hanya ada beberapa kendaraan yang rela menerobos derasnya air hujan. Warna coklat yang berasal dari campuran tanah dan air mengaliri selokan.

Dalam ruangan berukuran 3x4 meter, Arisa tengah sibuk memisah-misahkan beragam berkas yang ia anggap penting. Beberapa salinan juga ia kumpulkan untuk kemudian disatukan dalam sebuah map yang disertai selembar surat lamaran.

“Duh, kok hujannya gak berhenti-berhenti sih?” Keluh kesah itu meluncur dari bibir Arisa.

Dengan pandangan menatap hampa melalui kaca jendela, Arisa melemaskan pundak yang kehilangan semangat.

“Sabar. Nanti juga reda. Lagian besok-besok juga kan bisa kirim lamarannya.” sang ibu hanya bisa menenangkan tanpa memberi solusi. Sebab cuaca hari ini, sepenuhnya kuasa Sang Illahi.

“Iya, si
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status