แชร์

BAB 9 - Tolong Ajari Aku

ผู้เขียน: vitafajar
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-04-28 23:55:23

Della begitu telaten mengobati luka di wajah Adrian, sementara Lyra hanya diam sambil terus memperhatikannya. Matanya menyipit, darahnya mendidih, bukan karena cemburu, melainkan pengkhianatan ini ternyata sudah berlangsung lama tapi dia yang bersikap bodoh dengan menutup mata.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa wajahmu luka seperti ini?" tanya Della dengan lembut, jarinya masih setia menotolkan obat di luka Adrian.

Adrian melirik Lyra sinis, dia tidak menjawab pertanyaan Della tapi bertanya pada Lyra, "Jadi, siapa dia? Apa hubunganmu dengannya? Apa dia selingkuhanmu? Apa dia yang menjadi alasan kamu ingin menyudahi hubungan kita?"

Lyra mendengus, bola matanya berputar, tangannya bersedekap dengan kaki kanan menyilang di atas kaki kirinya. "Aku? Berselingkuh?" tanya Lyra tak percaya.

"Iya! Kamu sudah berselingkuh dariku. Pria tadi pasti selingkuhanmu. Karena itu kamu mau putus denganku," tuduh Adrian.

"Lyra, apa itu benar? Kamu berselingkuh?" Della menutup mulutnya, dia ban
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Menulis Ulang Takdir   BAB 36 - Gerbang Sektor Kaelum

    Sektor Kaelum menjulang sebagai benteng baja di tengah kabut Hutan Nox, sebuah wilayah anomali di mana hukum Grup Hawkins tak lagi berlaku. Dinding betonnya memancarkan gelombang pengacak sinyal, mengisolasi tempat itu dari radar dunia luar. Di zona bayangan ini, otoritas korporat hancur dan informasi menjadi satu-satunya mata uang yang lebih berharga daripada nyawa.William mematikan mesin perahu saat mereka mendekati dermaga tersembunyi yang dijaga oleh pria-pria berpakaian taktis tanpa lencana. Lyra membantu dia memapah Dr. Vance yang masih tidak sadarkan diri, tubuh dokter itu terasa sangat ringan dan rapuh di pundaknya.Lyra gemetar, bukan hanya karena angin danau yang menusuk tulang, tetapi karena bayangan wajah Della yang terus menghantui setiap langkahnya."Kau gemetar," gumam William tanpa menoleh, seolah ia memiliki mata di belakang kepalanya untuk membaca ketakutan Lyra."Aku memikirkan dia," bisik Lyra, suaranya parau karena amarah yang berusa

  • Menulis Ulang Takdir   BAB 35 - Pijar di Hutan Nox

    Lorong-lorong beton Project Chimerakini dipenuhi oleh suara mekanis alarm yang memekakkan telinga. Cahaya merah yang berputar memberikan kesan distopia pada wajah William yang tetap tenang, kontras dengan Lyra yang jantungnya berpacu hebat.Di belakang mereka, Peter telah menghilang ke arah koridor utama, menjadi tameng hidup yang didorong oleh dendam sedekade.William tidak berhenti untuk menoleh. Ia memegang ujung tandu Dr. Vance dengan kekuatan yang tidak proporsional untuk seorang pria yang telah berjam-jam tidak tidur.Lyra di sisi lain, berusaha mengimbangi langkah lebar William sambil membawa laptop yang masih terhubung ke jaringan keamanan internal."William, perhatikan!" teriak Lyra secara spontan, suaranya melengking di atas bunyi alarm. "Dua unit taktis baru saja mendarat di atap sektor utara. Mereka tidak masuk lewat pintu depan, mereka melakukan infiltrasi vertikal!"William menghentikan langkahnya tepat di depan persimpangan men

  • Menulis Ulang Takdir   BAB 34 - Kebenaran Paling Pahit

    Udara di sekitar kompleks Project Chimeraterasa mati, seolah-olah pepohonan pinus di Hutan Nox pun enggan bernapas. William masih menggenggam amplop tua itu, jemarinya memutih karena tekanan yang kuat.Lyra berdiri terpaku, matanya menatap amplop berpudar itu dengan ribuan pertanyaan yang berkecamuk di kepalanya."William," Lyra memulai, suaranya hampir tidak terdengar di tengah desiran angin hutan. "Tadi kau bilang itu surat kematian asli ayah Peter. Tapi…bukankah kalian bersaudara? Bukankah ayah kalian adalah Arthur Hawkins?"Ini … sangat berbeda dari pengetahuan masa depannya.William tidak langsung menjawab. Ia memasukkan kembali amplop itu ke balik jaketnya, lalu menatap lurus ke arah bangunan beton di depan mereka. Ia menyentuh bekas luka lama di telapak tangannya, sebuah gestur yang menyiratkan rasa sakit yang bukan berasal dari masa sekarang, melainkan sisa-sisa trauma yang terbawa melampaui waktu.

  • Menulis Ulang Takdir   BAB 33 - Pecahnya Aliansi Berdarah

    Keheningan di dalam gudang tua di pinggiran Hutan Nox terasa menyesakkan setelah pesan singkat itu terkirim. Tiga kata dalam pesan itu adalah sumbu pendek yang baru saja dinyalakan Lyra untuk meledakkan kestabilan Grup Hawkins.Di luar, langit mulai berubah menjadi ungu kebiruan, menandakan fajar yang dingin telah tiba.William masih berdiri di belakang Lyra. Tangannya yang berada di bahu wanita itu terasa panas, kontras dengan udara fajar yang menggigit. Dia tidak segera menjauhkan tangannya.Alih-alih terkejut dengan betapa cepatnya Lyra mengeksekusi rencana penghancuran mantan tunangannya, William justru mengetuk-ngetukkan jarinya di bahu Lyra dalam irama yang sangat spesifik.Irama itu menyerupai kode transmisi kuno yang pernah digunakan oleh divisi intelijen Hawkins, sebuah detail yang seharusnya tidak diingat oleh William jika ia tidak membawa beban dari kehidupan sebelumnya."Pesan itu sudah terkirim ke saluran pribadi Arthur melalui server terenkripsi Zyrtec," bisik Lyra."Del

  • Menulis Ulang Takdir   BAB 32 - Memburu Pengkhianat Ganda

    Fajar telah menyingsing penuh, membanjiri gudang dengan cahaya abu-abu yang dingin, tetapi William dan Lyra tidak menyadarinya. Fokus mereka terpusat pada ponsel satelit. Kepanikan yang disebabkan oleh pesan Marcus Chen.[Adrian telah menarik dana dan melarikan diri]Dan itu mengubah seluruh strategi mereka."Dia tahu," kata Lyra, memegang ponsel itu erat-erat. "Adrian tahu aku akan datang. Dia tidak peduli tentang flash drive Arthur, atau Vance. Dia hanya ingin melarikan diri dengan uang sebanyak mungkin sebelum aku bisa menjebaknya."William tersenyum, senyum yang dingin dan berbahaya. Senyumnya bukan tawa kekalahan, melainkan pengakuan bahwa ia telah memprediksi keserakahan mutlak Adrian."Adrian selalu tahu cara melompat dari kapal yang tenggelam. Dia tidak mengkhianati Arthur, dia hanya berinvestasi pada dirinya sendiri. Dia pengkhianat gand dan itu membuatnya menjadi aset yang jauh lebih berharga bagi kita dan Arthur."Prioritas utama mereka kini adalah melacak jalur pelarian Ad

  • Menulis Ulang Takdir   BAB 31 - Umpan Bergerak

    Gudang tua itu diselimuti keheningan yang dingin, hanya dipecahkan oleh dengungan rendah generator darurat. William berdiri di depan meja logam, menatap flash drive. Lyra berada di belakangnya, punggungnya terasa kaku. Mereka belum tidur, dipaksa oleh adrenalin dan bahaya."Kita adalah hantu yang berburu," William mengulangi, suaranya tenang, mengukur beban strategi mereka.Lyra meraih ponsel satelit. Matanya tertuju pada layar. "Aku sudah memeriksa," kata Lyra, suaranya mengandung sedikit ketegangan."Marcus Chen belum merespons pesan pertama kita. Arthur pasti berasumsi kita sedang bersembunyi atau sudah mati. Marcus Chen adalah risiko terbesarmu, William. Jika dia melaporkan pesan kita, Arthur akan tahu kita mencari celah keuangan Adrian, bukan hanya flash drive."William menoleh. "Kita tidak bisa menunggu. Beri dia waktu. Echo Ventures adalah celah itu. Kita harus tahu apakah dia mengambil umpan."Tepat pukul tiga dini hari, ponsel satelit William bergetar. Balasan dari Marcus Chen

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status