Share

Bab 10

Para pelayan menyambut kedatangan kami, terutama sama Abah, Umi, dan Aku. Mungkin mereka menyangka kita datang ke sini untuk bersilaturahmi.

Kami semua turun dari mobil dengan emosi. Tapi berbeda dengan Sinta dan lelaki itu. Sinta turun dengan elegan dan lelaki itu penuh dengan kebingungan.

Sinta turun dengan koper besarnya yang dilangsung diambil oleh pengawalnya.

"Taruh ini di atas," ucap Sinta tegas kepada salah satu pelayannya.

Pelayan ini menatap Sinta bingung. "Apa Nona dan Pak Fahmi akan menginap di sini?"

"Tidak. Tidak akan ada yang menginap selain saya," jawab Sinta dengan sangat tegas.

Pelayan itu semakin menatap Sinta dengan penuh kebingungan.

"Lakukan sesuai perintahku!" titah Sinta yang membuat pelayan dan pengawalnya langsung pergi untuk menyimpan kopernya.

Bunda Soraya menyambut kami dengan disusul Pak Adam. Dia memeluk putrinya dengan sangat erat, "Bunda sangat merindukanmu."

"Sinta, juga Bunda. Sangat rindu," ucap Sinta membalas pelukan bundanya erat.

"Ayo, Bah dan se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Rinawati Harsyah
Rupanya ada juga anak pemilik pondok pesantren yang bodoh bin goblok kaya Fahmi
goodnovel comment avatar
Rema Melani
eh,. fahmi ini gmn ya? baru jg nikah, istri sdh muntah2 hamil, kok gak curiga ya? hadeeeh,...
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
balangsakkk juga laki ini langsung talak 3 tanpa tau kebenarann sesungguhnya dan itu pelakor hamil anak laki² lain mampus loo fahmii
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status