Share

Bab 22. syok

“Baru Hari ini aku menghidangkan air mineral di pagi hari untuk kamu, tapi kamunya udah semarah itu, lalu bagaimana dengan aku dan anak-anak yang terkadang hanya makan nasi dengan garam ditambah dengan dorongan dari air mineral agar nasi itu mudah mengalir di tenggorokan? Pernahkah kamu membayangkan bagaimana pedihnya hari-hari kami tanpa sepeserpun nafkah yang kau berikan untuk kami? Apa kau pernah membayangkan bagaimana menderitanya hidup aku Dan anak-anak? Apa kamu tahu bagaimana keadaan mental mereka karena memiliki orang tua yang tidak bertanggung jawab?” Putri menyeka kristal bening yang mulai membasahi pipinya.

Setiap rangkaian kata yang keluar dari bibir Putri begitu menyayat hati. Sungguh memilukan. Aku benar-benar menyesal atas semua keegoisanku yang mengabaikan anak dan istriku.

“ Mereka hanya bisa menatap nasi putih bercampur garam dengan lintangan air mata karena apa? Karena papanya nggak bertanggung jawab. Namun, aku bersyukur karena aku mampu mendidik anakku untuk tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status