Share

Imamku

Aku menegur kedua gadis yang masih sibuk bergosip ria.

“Sudah, jangan asik ngerumpi, lihat tuh pelanggan mulai berdatangan,” tegurku sambil berlalu melewati keduanya.

Mereka pun langsung bubar seketika dan kembali baku hantam dengan pekerjaan masing-masing.

Hari beranjak semakin sore, aku memutuskan untuk pulang lebih awal hari ini, karena aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama kedua buah hatiku. Terlebih setelah pengakuanku semalam, aku tidak melihat senyuman bahagia dari bibir keduanya.

Aku berniat untuk mengajak kedua putraku makan di luar malam ini.

“Jangan pernah tinggalkan Nurdin dan Diah berduaan, takutnya nanti mereka ter-makan bujuk rayu setan,” candaku sebelum pergi meninggalkan warungku.

“Siap komandan, kami akan selalu memantau keadaan!” Jawab Ema dan Amar kompak. Keduanya meletakkan tangan di kening memberi hormat ke arahku

Aku memilih mampir ke minimarket terlebih dahulu untuk membeli kesukaan kedua putraku. Es krim rasa coklat menjadi pilihanku, karena mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status