Share

Hari Apes Si Pelakor

“Aduh... Terpaksa nih aku naik ojek online! Ah, sudah gerah banget!!!” seru Shanaz.

Pemuda yang mengantar Syahnaz hanya bisa menggelengkan kepalanya karena sepanjang perjalanan selalu mendengar ocehan Syahnaz. “Mas, bisa lebih cepat tidak ngegas motor buntutnya?” tanya Syahnaz ketus dengan melontarkan kata mengejek.

“Baik, bisa mbak” ujar tukang ojek.

Setelah kepanasan akhirnya Syahnaz bisa pulang juga. Lalu ia segera membayar uang kepada ojek tersebut. Setelah itu, Syahnaz berjalan ke pagar rumahnya namun sayangnya pintu pagar tersebut digembok dan berisi tempelan kertas dengan tulisan “Rumah di sita”

“Ah... Apa-apaan ini? Kenapa malah di gembok segala!” gerutu Syahnaz.

“Aku harus menghubungi Mas Bram!” saat Syahnaz ingin meraih ponsel tiba-tiba ponselnya tidak ada didalam tasnya. Ia mencoba mengingat-ingat kembali saat terakhir kali bermain ponsel.

“Sial! Ponselku ketinggalan di rumah Putri Gaulya!!!” Syahnaz merasa kebingungan harus bagaimana? Saat ini pikirannya begitu kacau dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status