Share

Merana

POV Author

Di antar oleh Mang Narno, Kanaya pergi ke sekolah Shanum untuk mengurus surat pindah. Zian di titipkan pada Siti, ia tidak khawatir karena Zahra juga ikut menjaga Zian. Lukman dan Arga sudah lebih dulu pergi ke kantor karena ada pertemuan penting pagi ini. Karena jalanan yang macet, Kanaya harus memakan waktu lebih lama untuk sampai di sekolah Shanum.

“Jalannya santai aja, Mang. Nggak usah ngebut!” peringat Kanaya.

“Baik, Bu,” balas Mang Narno. Lelaki paruh baya itu sudah sepuluh tahun bekerja sebagai supir pada Kanaya dan Lukman, mereka bahkan menganggap Mang Narno seperti keluarga sendiri sama halnya dengan Jumi dan Siti.

Satu jam lebih Kanaya baru sampai di sekolah Shanum, ini pertama kalinya ia datang. Keysha yang melihat Kanaya langsung memanggil ibu dari temannya itu.

“Tante Kanaya!”

Kanaya langsung membalikkan tubuhnya dan tersenyum. “Eh … Keysha!” seru Kanaya.

“Tante mau kemana?”

“Tante mau cari ruang kepala sekolah, Key,” jelas Kanaya.

“Tante lurus aja terus belok
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status