Share

Bertemu dengan teman lama

Aku berjalan tanpa tujuan, ke mana lagi akan ku singgahi? Uang hanya tersisa 108 ribu di tabungan, sementara di saku celana hanya 10 ribu saja. Uang sisa penjualan ponsel sudah habis untuk makan dan biaya perjalanan ke sini.

"Erna, Azam, aku seperti sebatang kara yang tidak punya tujuan," ucapku.

"Mama, aus," rintihnya.

"Iya, Nak. Sebentar lagi, ya. Kita minta minum dulu aja di sana." Aku menunjuk ke warung kecil di seberang sana.

Namun, baru saja kami ingin menyeberang, dari kejauhan ada yang memanggil namaku.

"July! Jul!" teriaknya. Aku menoleh, ternyata itu adalah Ambar, teman kecilku.

"Ambar? Apa kabar?" tanyaku tidak percaya. Melihat penampilan Ambar yang benar-benar berubah, menjadi cantik dan langsing pastinya.

Ambarwati, gadis berkulit hitam, berambut kribo, bermata belo, berbadan tambun. Tingginya hanya 150 CM saja, jauh dari kata cantik apalagi seksi. Namun, hari ini, dia berubah 180 derajat. Cantik dan seksi begitu tersemat di dirinya.

Awalnya, memang aku tidak mengenali, t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status