Di dekat Reruntuhan Gerbang Istana Gorry, Tampak Reana yang sudah memasuki fase true Awakeningnya (Mode bertransformasi menjadi Iblis dengan tanduk yang besar).
“Hahahahahaha... Sekarang waktunya untuk Mengakhirimu. Rasakan ini Demon Whip Magic : Thicket of Whip,” Seketika dari tubuh Reana Mengeluarkan Banyak sekali Cambuk belukar yang beracun Racun dari tubuhnya untuk menyerang. Morine tampak menghindari setiap serangan yang dilancarkan olehnya.
“Aduh... Dia sangat berbahaya, Sihir Manipulasi ukuranku sudah tidak berefek. Sepertinya aku juga harus lebih serius.” Pikir Morine dengan wajah yang terlihat sangat serius. Dia meningkatkan Jumlah penggunaan Mana, terlihat tubuhnya mulai diselimuti oleh Aura sihir berwarna Hijau tua.
“Hahahahahaha.......” Reana tertawa bagaikan orang stress yang tidak waras. Dia tampak terus-menerus melancarkan serangan tanpa ampun kepada Morine.
“Ini sungguh menyebalkan, Racun-racun itu berduri.” Kali ini Morine langsung menyusutkan ukuran badannya dan menghindari Serangan itu. Kemudian tiba-tiba dia muncul dari depan Iblis Reana dengan sihir pembesar diri dan menendangnya dengan sangat keras. Iblis tersebut menjadi terluka akibat serangan tendangan kakinya yang sudah diberi sihir Enchantment. Dia terlihat sedikit mundur ke belakang setelah menerima serangan.
“Tidak Mungkin, Dia berhasil menendangku...” Reana yang mundur memperbaiki posisinya berkata. Morine hanya berdiri kembali dan menjauhinya.
Akhirnya Reana terlihat mengumpulkan seluruh Mana Iblisnya, Semakin kuat dan semakin kuat.
“Ultimate Demon Whip Magic : Deathly Poison Stringer Rampage,” Kali ini Reana melancarkan serangan Ultimatenya. Seluruh Tanah muncul Cambuk Racun berduri Tanah menyerang dengan sangat dahsyat ke arahnya.
“Sepertinya anda sudah kalah. Size Manipulation : Part Remover.” Saat Cambuk-cambuk iblis mengerikan itu menyerangnya, Morine menggunakan sihir Part Remover dengan menjentikkan tangan kirinya.
>> Size Manipulation : Part Remover -> Sihir pengendali ukuran yang mampu menyusutkan sebuah komponen tertentu. Misalnya dengan sihir ini Anda dapat menyusutkan organ tubuh musuh lawan dalam sekejap. Skill ini bisa aktif ketika pengguna memegang tubuh musuh (seperti tinju/tendangan).
Seketika serangan Cambuk-cambuk itu terhenti di tengah jalan. Cambuk-cambuk itu tampak juga hampir mengenaiya.
“TIDAK MUNGKIN....... SIALAN KAU, AKU AKAN MEMBALASKAN DENDAM INI SUATU SAAT, TUNGGULAH!”
Detak Jantung Reana menghilang, semua fungsi organ tubuhnya tiba-tiba terhenti. Akhirnya secara perlahan demi perlahan Sihir cambuknya mulai menghilang dan Fase True Awakeningnya juga menghilang. Kemudian dia tergeletak di atas tanah dan mati.
“Matilah sana. Saya tidak peduli. Saya hanya akan mengutamakan keselamatan semua. Meskipun nyawa ini menjadi taruhannya.” Ujar Morine dengan raut wajah tersenyum. Selanjutnya dia mulai mencari Nina yang dikira sudah berada di Pantai Utara.
Di Pusat Kota Gorry, terlihat Popol dibantai/ditinju habis-habisan oleh Nina yang sedang dalam Anger Modenya.
“SIALAN KAU, BERANINYA SEORANG MANUSIA MEMBUAT KU TAK BERDAYA BEGINI. AKAN AKU BUNUH KAU!” Teriak Popol sambil menahan sakit dan meronta-ronta. Melihat lototan tajam darinya, Nina tampak semakin marah. Pada akhirnya dia berhasil mengunci pergerakannya dan mulai mencekik lehernya.
“LIFE OR DIE?” Kalimat terlarang yang diucapkan Nina membuat suasana di sekitar menjadi sangat gelap seketika. Popol melihat bayangan sesosok Makhluk Iblis yang sangat menyeramkan di belakang Tubuh Nina. Membuat bocah kecil itu semakin ketakutan. Dan pada akhirnya, jiwa homiesnya menguap. Seketika dia langsung menarik bayangan Homies dan menelannya. Setelah itu, bocah dengan tanduk iblis itu tiba-tiba tak sadarkan diri dan tergeletak di lantai dengan naas.
Sementara itu Clori tersesat terus berjalan menelusuri hutan yang ada. Saat Clori sedang mencari jalan keluar, seluruh hutan dilahap oleh Api Neraka sehingga membuat awan gendut itu terbang tinggi untuk mencarinya. Beberapa waktu kemudian setelah mencari, awan gendut itu berhasil menemukan Nina. Namun terlihat kondisinya yang begitu seram membuatnya ketakutan.
Meskipun demikan, Clori tetap percaya Nina dapat melakukan sesuatu terhadap Api Neraka yang bertebaran dimana-mana. Hal ini membuat awan gendut itu memberanikan diri untuk mendekatinya. Saat mendekatinya, awan gendut itu memeluknya. Ketika merasakan pelukan hangat dari Clori, Efek Jiwa Iblis/Anger Mode Nina perlahan mulai memudar. Pada akhirnya Nina mulai tersadar kembali dan melihat kondisi sekitar yang begitu mengenaskan.
“Master, saya mohon tolong selamatkan kota ini dari Api Hitam itu.” Pinta Clori dengan nada melemah dan merasa ketakutan.
“Baiklah.” Ucap Nina dan mengelus punggung Clori yang lembut itu..
Tanpa basa basi lagi, Nina membuat lingkaran sihir. Dia berdiri di dalam Lingkaran sihir dan kemudian berdoa.
“Wahai Roh Kudus jiwa yang agung, berikanlah mukjizat kepada Kota ini, kumpulkanlah seluruh api hitam ini menuju suatu kepadatan. Berikanlah kehidupan pada kepadatan, Buatlah menjadi makhluk yang memiliki moral dan Batin. Semoga Makhluk ini selalu berbahagia.” Dengan doa yang dirapalnya, tiba-tiba semua api hitam tersebut terkumpul menjadi suatu bola yang padat dilangit, tiba-tiba energi Homies Nina keluar dan memasuki ke gumpalan Bola panas yang padat, perlahan-lahan Bola semakin terang hingga silau kemudian terbentuk sebuah Matahari mini berwarna Kuning yang imut dan hidup.
“Mulai sekarang, kamu adalah Jiwa Homies yang hidup. Namamu Sirius, Homies elemen Api.” Setelah itu Nina pun pingsan tak sadarkan diri.
“Sirius, sekarang Carilah Master Morine, Lindungi beliau. Saya akan membawa Nijirou, Master Nina dan Gadis Assassin ini untuk menemui Merina dan Smarter.”
“Bisakah anda menjelaskan tentang master Morine? Dan juga sebenarnya apa yang sedang terjadi sekarang?” Tanya Sirius kepada Clori dengan nada kebingungan.
Clori kemudian menjelaskan segalanya kepada Sirius. Dan setelah itu Sirius pergi menuju ke Istana Kerajaan Gorry Kota Selatan. Kemudian awan gendut itu membawa mereka bertiga menuju ke pinggir pantai utara.
Ketika dalam perjalanan, Morine melihat Api Hitam tersedot ke dalam suatu pusaran dilangit dan membentuk sebuah Bola bulat dan padat, melihat hal ini Morine langsung bergegas menuju ke Perbatasan Kota. Disana dia berjumpa dengan homie baru, Sirius.
“Siapa kamu?” Morine terlihat sangat waspada saat melihat Sirius.
“Mohon Tenang Master, jangan panik. Apakah Anda Master Morine?” Tanya Sirius kepada Morine dengan nada meyakinkan.
“Iya, Saya Morine.” Tegas Morine...
Kemudian Homies tersebut menjelaskan semua yang terjadi pada Nina, Nijirou, Assassin Natasha. Setelah mendengar penjelasan dari Morine, Morine langsung menyuruh Sirius untuk pergi bersamanya menuju ke Pantai Utara dari Kota Gorry.
“Mari kita pergi, Kemungkinan ada serangan lain lagi yang akan datang. Clori.” Ucap Morine kepada Sirius yang sedang mengikutinya menuju ke Pantai Utara..
Di sisi pertempuran Nina vs. Popol telah berakhir, Nina menggunakan sisa kekuatannya untuk menyembuhkan Nijirou dan Natasha yang tak sadarkan diri. Setelah itu dia juga ikut tumbang karena kelelahan akibat menggunakan Anger Mode.
Nina tergeletak di atas Nijirou yang sedang pingsan...
<< Comment Author: Waduh... Ada sesuatu ini xD >>
Kemudian Clori memutuskan membawa mereka bertiga ke Pantai Utara.
Pada sisi yang berbeda di salah satu kamar istana kerajaan Asnar, ketiga mantan penyihir triduka berbaring di atas kasur jerami. “Ugh....” salah satu dari mereka akhirnya sadar. “Dimana aku?” Gumam mantan penyihir Tyho sembari menggaruk kepalanya. “Aku sudah menunggu kalian. Mantan penyihir Triduka. Ada banyak hal yang ingin kutanyakan.” Ujar Ratu Flamuven yang tampak duduk di samping kasurnya bersama dengan Raja Olma. “Ratu Flamuven, sebaiknya jangan terlalu keras. Dia sebenarnya juga seorang korban, sama seperti kita.” Raja Olma. “Aku paham kok. Tenang saja.” Ratu Flamuven. Di waktu yang bersamaan pula, kedua mantan penyihir triduka lainnya juga sadar. Kembali ke Planet Herby, “Bagaimana kondisi Kalian disana?” Maha Master. “Kami berhasil mengalahkan Raja Iblis Paimon. Semuanya sudah aman.” Jawab Ria melalui panggilan videonya. “Syukurlah. Semua sudah aman. Ngomong-ngomong kapan kalian kembali?” Maha Master. “Untuk itu, mungkin kami akan balik dalam beberapa hari kedepan.
Beberapa saat kemudian, sang Ratu akhirnya tiba di perbatasan Kerajaan Asnar. Tampak kedua pemimpin kerajaan berpapasan. “Sepertinya sebuah badai akan datang. Ada urusan apa Raja Geblistan kemari.” Ratu Flamuven tampak bersikap sangat dingin padanya. “Aku rasa kutukan perang ini akan selalu menghantui bila salah satu dari kita tidak mengalah.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven. “Aku hanya bisa minta maaf. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah terprovokasi oleh penyihir Triduka dan telah menjadi pengikut sesat. Aku sudah banyak membuat kerajaan kalian menderita.” Raja Olma. “...” Ratu Flamuven tampak tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya terdiam saat mendengar pernyataan yang tak terduga darinya. “Aku berharap semoga kerajaan kita bisa segera damai. Aku sudah sadar dan tidak ingin ada lagi perselisihan.” Raja Olma. Kemudian Ratu Flamuven membelakanginya dan berkata dengan penuh emosi, “Aku tidak mengerti apa maksud dari ucapanmu itu. Ingin melakukan perdamaian? Setelah kamu suda
Kembali ke Volcano Bush, Nina telah menggunakan sihir Maha World Holy Cure (🗿)-Nya untuk menyucikan, memurnikan langit dan bumi Asgardian yang telah ternodai oleh si Iblis Paimon.“Bersinarlah!!” Nina.“Nina Chan…” Ujar Nijirou yang merasa khawatir.“Apa yang terjadi?! Tidak mungkin...” Raja Iblis Paimon mulai kewalahan dengan sihir yang dipancarkan Nina.“Sekarang Aldo Kun!” Yurine. Tanpa Babibubebo lagi, Aldo langsung melompat dan menebas Raja Iblis Paimon dengan serangan crictical.“High Enchantment : High Separation Magic!” Di waktu bersamaan setelah Aldo menebas Iblis tersebut, Erina langsung menggunakan sihir pemisah tingkat tinggi untuk menguras energi gelap yang dimilikinya.“ARGGHHH....” Raja Iblis Paimon menjerit kesakitan.Di sisi lain,“Time Manipulation : Fast-Mo.” Yurine menggunakan sihir persepsi waktu kepada Lerry dan Saito. Lerry dan Saito tampak bergerak sangat-sangat cepat.Semua serangan dadakan mereka berhasil membuat Raja Iblis Paimon tersungkur dengan tubuhnya
Di sisi lain, “Bagaimana kondisimu sekarang?” Nijirou. “Aku sudah lebih baik.” Nina tampak sudah mulai lebih fit dari sebelumnya. “Kalau begitu, ayo kita susul mereka.” Windi. “Iya... Tolong Clori.” Nina. “Serahkan padaku.” Clori langsung memberi tumpangan dan langsung terbang. Shuu dan Rocky juga naik ke punggung Clori, sedangkan Sirius, Rai dan Windi terbang mengikutinya. “Morine Chan... Bertahanlah sebentar.” Erina. Morine hanya mengangguk sembari menghilangkan seluruh serangan sihir yang dilancarkan oleh Iblis tersebut. Di waktu yang bersamaan, Liana tampak kembali ke tempat mereka. “Liana Chan!?” Erina. “Ini buruk, jumlah para iblis semakin banyak. Aku tak bisa menyerang mereka sekaligus. Karena setelah mereka kalah, mereka akan membelah diri.” Liana. “Itu tidak penting... Sekarang kita harus cari tahu bagaimana cara untuk mengalahkannya.” Yurine. “Lerry Kun, apakah kamu tahu lebih lanjut dari Raja Iblis Paimon?! Dan juga kenapa Raja Iblis tersebut tidak kunjung kalah?
Kembali ke dunia Imajinasi, ditengah-tengah kerumunan para penduduk dan pendeta dari kerajaan Geblistan... “Nina Chan, gunakan sihir purifiermu! Bebaskan semua orang dari pengaruh sihir penyihir Triduka.” Aldo. Nina yang mendengar aba-aba dari Aldo langsung menghentikan penyembuhan Morine dan beranjak dari sana. “Soul Manipulation : Area Soul Purifier...” Dengan mengangkat kedua tangannya, Nina memancarkan energi sihir di sekitar areanya. Perlahan-demi perlahan para penduduk dan pendeta yang terkena satir penyihir triduka perlahan-lahan mulai mendapatkan kembali kesadarannya. “Nice...” Aldo. “Uh... Kepalaku terasa berat. Dimana aku?!” Ujar penduduk A. “Bagaimana kerajaan Geblistan?!” Ujar Penduduk B. Para penduduk dan pendeta yang ada kelihatan mulai panik. “Semuanya, tenanglah dulu! Kalian semua berada di dunia imajinasiku. Selama kalian disini, kalian akan baik-baik saja.” Ujar Liana sembari menjentikkan jarinya. Kemudian muncul ratusan perahu yang tersebar di antara para pend
Kembali ke puncak Volcano Bush, “Soul Manipulation : Mana Hotspot.” Nina mentransfer energi sihirnya pada mereka. “Serang mereka sekarang!” Morine (raksasa). “Oke...” Nijirou (raksasa). Akhirnya pertempuran pun dimulai. “Nijirou Kun, gunakan mode High Fusion... Hentikan dulu pergerakan mereka terlebih dahulu.” Ujar Nina yang nebeng di atas kepalanya. “Iya. Clone Element Form : 16 Power Clone. Intermediate Element Form : Ice Form, Lava Form, Wood Form, Explode Form, Sand Form, Scorch Form, Storm Form.” Pertama-tama Nijirou membuat 16 bunshin yang terdiri dari 2 bunshin berelemen api, 4 bunshin berelemen air, 4 bunshin berelemen tanah, 4 bunshin berelemen angin, dan 2 bunshin berelemen listrik. Kemudian 2 bunshin berelemen air dan 2 bunshin angin bergabung menjadi 2 bunshin berelemen ice, api dan tanah bergabung menjadi elemen lava, air dan tanah bergabung menjadi elemen wood, listrik dan tanah menjadi elemen explode, angin dan tanah menjadi elemen sand, api dan angin menjadi eleme