Share

04 Melamar Kerja

Author: roomiegallery
last update Last Updated: 2021-03-25 09:00:20

Author’s POV

Naomi menghela nafas, ia masih memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia berusaha untuk tidak memikirkan kejadian itu namun ia tidak bisa. Ia tidak konsentrasi mengerjakan desain karakter yang seharusnya ia kirim ke client besok sore. Ia menyenderkan tubuhnya dan kembali menghela nafas. Ia mendongakkan kepalanya, menatap langit-langit rumahnya dengan mata yang melelahkan,

Matanya berkantung karena beberapa hari ini ia tidak bisa tidur karena ia mengerjakan pekerjaan freelance nya. Belum lagi gadis itu harus memikirkan cara tercepat untuk membayar hutang-hutang sang ayah. Menjadi anak tunggal memang melelahkan dan membosankan karena gadis itu harus menanggung segalanya sendirian.

Banyak yang terjadi dalam hidupnya yang harus banyak berpindah-pindah tempat tinggal karena ia dan sang ayah berusaha untuk menjauhi hutang-hutang yang mengejar mereka. Kali ini ia sudah bekerja, walaupun hanya seorang freelancer, setidaknya ia mulai bisa menyicil sedikit demi sedikit hutang sang ayah.

Ia harus berlutut kepada rentenir-rentenir yang meminjamkan ayahnya uang berulang kali dengan meminta pengertian dan belas kasihan mereka. Naomi tidak keberatan melakukannya karena ia tidak tega membiarkan sang ayah menjadi bulan-bulanan para rentenir itu. Namun, terkadang mereka tidak bisa menampik bahwa para penagih itu bisa saja menagih uang pada mereka lebih cepat dari apa yang sudah dijanjikan.

Gadis itu mengerang lelah. Darimana dia bisa mendapatkan uang dengan cepat dan instan? Haruskah ia menjual dirinya?

Pemikiran itu muncul dalam benaknya sepintas dan Naomi menggeleng dengan cepat. Ide gila macam apa itu? Ia terkekeh kecut, ia tidak mau melakukan kesalahan yang sama seperti ia lakukan dulu. Dulu dirinya sangatlah polos dan sangat percaya dengan kata cinta.

Namun sekarang ia bukanlah seorang yang masih akil balig, ia sudah dewasa dengan usia yang sudah menginjak 28 tahun. Pengalaman hidupnya yang pahit sudah ia rasakan, ia rasa ia tidak punya waktu lagi untuk merasakan cinta-cintaan.    

Gadis itu merapikan perkakasnya dan memilih untuk membanting dirinya di kasurnya yang sudah tidak empuk lagi. Ia sangat lelah, mungkin lebih baik ia tidur cepat malam ini dan bangun pagi besoknya untuk melanjutkan pekerjaannya.

Naomi sudah melakukan yang terbaik dalam hidupnya, namun permasalahan hidupnya juga tidak kunjung usai. Sudah menjadi nasib nya untuk hidup seperti ini dan ia sudah terlalu lelah untuk mengeluh. Mengeluh hanya akan memperkeruh suasana dan pemikirannya terhadap keadaan kehidupannya.

Ponsel gadis itu bergetar. Ia mengerang malas sebelum dia bangkit dan mengambil ponselnya di meja kerjanya. Ia kembali membanting dirinya ke kasurnya dan mulai menempelkan telinga kanannya dengan ponselnya.

“Hey… apa kabar?”

Gadis itu mengernyitkan keningnya lalu melihat layar ponselnya. Ia berpikiran jika yang sedang meneleponnya adalah para rentenir yang akan menagih hutang sang ayah. Jikalau itu benar, ia harus menyiapkan ekspresi sedihnya, memohon kepada rentenir itu untuk memberikannya waktu dan pengertian kepadanya. Namun, ia membulatkan matanya begitu ia mendengar siapa yang meneleponnya. Dengan cepat, ia kembali menempelkan ponselnya ke telinga kanannya,

“Astaga kak, aku kirain siapa,” ujar Naomi sembari menepuk jidatnya,

“Hahahaha kamu kira siapa? Penagih hutang?”

Gadis itu tertawa,”Ya engga lah kak,” kilahnya dengan kekehan garingnya,

“Oh ya, ada apa kak? Tumben nelpon malam-malam begini,” ujar gadis itu kepada kakak sepupunya.

“Kakak ada lowongan nih, kamu mau coba tidak?” tanya wanita itu dengan nada yang begitu menggoda.

Gadis itu terlihat tersenyum sumringah,“Wah, apa itu kak?” ujarnya dengan antusias,

“Di tempat kakak lagi dibutuhkan senior 3D artist. Kamu berminat engga?” ujar wanita itu, membuat gadis itu langsung bangkit dan duduk di ranjangnya. Kebetulan sekali, dirinya sangat membutuhkan pekerjaan dengan gaji yang pasti untuknya,

“Tapi itu senior ya kak... aku belum ada pengalaman loh kerja di bidang itu,” ujar gadis itu dengan merengut,

“Tidak apa, kamu coba saja. Kamu kan biasa freelance, kamu masukkin itu aja sebagai pengalamanmu. Yang penting CV kamu itu bagus. Kalau CV kamu bagus, kamu berkesempatan loh untuk diterima...” ujar Seira sambil menatap kuku yang baru saja ia warnai. Naomi terdengar sangat antusias. Dengan senyuman penuh arti ia mengiyakan tawaran Seira dengan cepat.

Seira merupakan kakak sepupu dari Naomi. Keduanya sangat dekat seakan keduanya adalah saudara kandung. Seira juga banyak membantu keluarga Naomi begitu mereka bangkrut. Baik Seira maupun suaminya, keduanya sangat baik kepada keluarga Naomi dan hubungan keduanya masih terjalin hingga saat ini walaupun banyak saudara lainnya yang memilih untuk meninggalkan mereka sejak mereka bangkrut. 

“Prosedurnya gimana kak? Apakah ada wawancara?” tanya gadis itu yang mulai bangkit dari ranjangnya dan segera membuka kembali laptopnya,

“Tentu saja dong. Kamu kirim saja ke email yang nantinya aku kirim ke kamu. Nanti kami lihat dari CV, kalau menarik, kamu akan di panggil untuk interview. Oh ya, batas pengumpulannya Jumat ini,”

Gadis itu hampir saja memekik,”Jumat?! Astaga kenapa buru buru begitu kak?”

“Karena kami butuh cepat, CEO kami juga maunya cepat. Setelah ini, kamu kerjakan saja CV kamu, buat yang menarik ya...”

“Baik kak, oke,” ujar gadis itu sambil mengangguk-angguk,

“Tapi penilaiannya berdasarkan CV dan interview ya, jangan harap kalau aku menerimamu karena kamu adik sepupuku. Ini keputusan bersama, oke?”

“Oke kak!” ujar gadis itu, sebelum Seira menutup pembicaraan keduanya. Gadis itu langsung cepat mengerjakan CV yang harus ia kirim. Senyuman gadis itu masih terukir dengan jelas, bahkan ia tidak dapat menghentikan dirinya untuk tersenyum. Akhirnya, setelah sekian lama ia mencari kesempatan untuk bekerja, akhirnya ia mendapatkan kabar ini.

Sebelumnya, gadis itu pernah bekerja di perusahaan kapal sebagai admin. Sayangnya, setelah ia bekerja selama 4 tahun, perusahaan itu bangkrut dan dia tidak mendapat pesangon apapun. Setelah itu, gadis itu mencari beberapa perusahaan, namun kembali ia kena PHK oleh perusahaan lainnya. Hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk menjadi freelancer. Ia melakukan banyak pekerjaan seperti melakukan 3D Layout dan 3D Modelling dan terkadang ia membuat desain karakter animasi 2D.

Gadis itu memutuskan untuk melakukan finishing pada beberapa karakter yang ia pernah buat sebelumnya untuk dimasukkannya ke dalam CV nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 1 malam. Niatan awal gadis itu untuk tidur lebih awal gagal karena ia memperbaharui CV lama nya dengan beberapa pengalaman yang ia kerjakan saat dia freelance dan juga produk yang perbagus.

Di sela-sela pengerjaannya, gadis itu merenggangkan tubuhnya sejenak sebelum dia melanjutkan CV yang hendak menunggunya untuk ia selesaikan.

Dalam hati, ia berharap segala usaha dan pengalamannya dapat membuatnya diterima di perusahaan ini, terlebih ini adalah hobi nya yang pernah ia kubur ketika ia bekerja di perusahaan lain. Naomi tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada, ia bahkan tidak memberikan waktu untuk tubuhnya berehat sejenak.

Secepatnya, ia harus menyelesaikan CV ini.  

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Milliader Itu Mencintaiku!    88 END

    Author’s POV Beberapa tahun berlalu. Kini Alex dan Naomi sudah terang-terangan menunjukkan hubungan mereka ke rekan kerja mereka. Mereka melakukannya perlahan-lahan, dimulai dari berjalan bersama dan akhirnya Naomi pun mengaku kepada rekan-rekannya mengenai hubungannya bersama dengan Alex. Ia melakukannya bukan karena ia ingin pamer, ia merasa jika hal seperti ini tidak bisa disimpan dan disembunyikan untuk selamanya. Sudah 2 tahun berlalu dan keduanya masih berpacaran dengan begitu harmonis. Tentu saja di dalam sebuah hubungan akan selalu ada cek cok dan juga pertikaian. Namun itu tidak membuat hubungan mereka putus di tengah jalan karena mereka sadar, bagaimana pun mereka menjauh, pada akhirnya kembali lagi bersama. Hubungan mereka tentu saja sudah disetujui oleh keluarga Naomi dan keluarga Alex. Salah satu plot twist yang mereka dapatkan adalah ternyata Benny adalah teman lama Charles. Mereka berteman sejak mereka masih bersama-sama mengel

  • Milliader Itu Mencintaiku!    87 Mengenai Keputusan Giselle

    Author’s POV Alex menarik napasnya dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Ia merasa ia harus bicara tatap muka dengan kedua orang tuanya mengenai pertunangannya dengan Giselle. Kalau perlu ia akan mendatangi Kevin---ayah Giselle untuk membatalkan pertunangan mereka, Pria itu mulai keluar dari mobilnya dan mulai masuk ke dalam rumah kedua orang tuanya. Karena kedatangan pria itu mendadak, Adelia dan Charles juga terkejut dengan keberadaan anaknya yang tidak mengabari mereka jika ia datang kepada mereka. Dengan mantap, pria itu duduk di sofa bersama dengan kedua orang tuanya. Ia menatap serius kedua orang tuanya sebelum dia membuka suaranya, “Papa, mama... Alex ingin membatalkan pertunangan ini. Bisakah Alex mendapatkan kontak pak Kevin supaya Alex bisa berbicara kepadanya empat mata?” tanya Alex dengan serius. Charles beserta istrinya saling bertatap-tatapan sebelum mereka pun tersenyum, “Tidak perlu...” ujar Charles kepadanya.

  • Milliader Itu Mencintaiku!    86 Keputusan Giselle

    Author’s POVGiselle masih menatap Naomi yang terlihat canggung bersamanya. Saat ini mereka berada di sebuah café langganan Giselle yang mana mereka memesan ruang vip entah untuk apa alasannya bagi Naomi. Namun berbeda dengan Naomi, Giselle hanya ingin pembicaraannya dengan Naomi tidak bocor ke luar dan tidak mengundang banyak orang untuk mendengarkannya,Sembari menunggu makanan mereka tiba, Giselle dengan tegas duduk dengan tangan yang terlibat dan ia menyenderkan tubuhnya di kursi. Sementara Naomi, ia berusaha untuk menghindari tatap muka terhadap gadis itu,“Sejak kapan kau mengenal Alex?” tanya Giselle, membuka percakapannya bersama dengan Naomi setelah sekian lama mereka hanya diam dan tidak berkutik apapun.“Sejak kami SMA…” jawab gadis itu dengan jujur. Kali ini ia juga meluruskan pandangannya kepada Giselle. Jika Giselle sekali lagi ingin mengklaim Alex sebagai miliknya, ia juga tidak a

  • Milliader Itu Mencintaiku!    85 Shopping

    Author’s POVKali ini Naomi tidak lembur. Ia sudah siap mengerjakan pekerjaannya dan sekarang adalah saatnya untuk pulang bersama dengan Alex. Gadis itu masih berjalan dengan pria itu yang sedang menunggunya di dalam mobil. Dan ketika gadis itu sudah sampai di basement, seseorang menarik tangannya yang membawanya menjauh dari mobil Alex.Bingung dengan siapa yang menariknya, gadis itu menoleh dan mendapatkan Giselle yang sedang menarik tangannya.“M-mau kemana?” tanya gadis itu yang sama sekali menarik dirinya dari Giselle, seakan ia pasrah jika Giselle menariknya seperti itu,“Temenin aku shopping,” ujarnya dengan singkat. Gadis itu masih diam, ia tidak banyak bertanya dan hanya ikut dengan apa yang gadis itu lakukan kepadanya.Ia mendengar banyak mengenai Giselle dari Alex. Giselle adalah anak yang paling kecil diantara saudaranya yang lain. Biasanya anak yang paling terakhir akan mendapatkan kasih s

  • Milliader Itu Mencintaiku!    84 Bertemu Orang Lama

    Author’s POV Alunan musik klasik dari bar ternama ini dapat membius pelanggannya untuk merasa rileks. Bar tersebut terlihat sepi, meskipun terlihat sepi namun ada begitu banyak pria hidung belang yang lalu lalang untuk menggoda sosok cantik seperti Giselle yang sedang meminum vodka sendirian. Ia masih berpakaian kerjanya, dengan blouse peach dan rok span yang mencetak lekuk tubuhnya dengan sempurna. Ditambah lagi dengan high heels dan lipstick merah maroon yang membuatnya terlihat berkelas. Saat ini ia memikirkan perjodohannya bersama dengan Alex. Alex terlihat serius ketika ia berkata ia tidak ingin berjodoh dengan dirinya. Tidak hanya itu, ia juga tidak bisa membenci sosok Naomi yang sudah pernah menyelamatkannya dan juga gadis itu bukanlah tipikal gadis yang munafik. Awalnya ia mengira jika cinta pria itu hanyalah cinta semu seperti dia bersama dengan wanita-wanita lainnya. Ia sama sekali tidak menyangka jika pria itu memang benar-benar me

  • Milliader Itu Mencintaiku!    83 Keputusan Bersama

    Author’s POV“Sebenarnya Alex adalah calon tunanganku,” Perkataan tersebut terus terbayang-bayang dibenak Naomi. Ia mendapat pesan dari Alex yang menanyakan keadaannya tadi dan gadis itu mengabaikan pesan itu dan memilih untuk mengerjakan pekerjaannya. Ia terus bekerja hingga ia sendiri menyerah akan dirinya dan ia meletakkan kepalanya di meja. Ia menghela napas, mengapa semuanya menjadi serumit ini?Hubungannya bersama dengan Alex sudah membaik dan sekarang mereka harus berhadapan dengan perjodohan Alex. Gadis itu sedikit kecewa karena pria itu tidak berkata apapun kepadanya dan pada akhirnya berakhir pada gadis itu yang mengetahuinya dari orang lain.Tapi ia juga tidak terlalu menyalahkan Alex karena jika dirinya berada di posisi Alex, mungkin ia juga akan melakukan hal yang sama. Lagi dan lagi gadis itu menghela napasnya. Ia berusaha untuk bangkit dan juga kembali mengerjakan pekerjaannya.Tidak lama

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status