Milliader Itu Mencintaiku!

Milliader Itu Mencintaiku!

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-07-22
Oleh:  roomiegalleryTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 Peringkat. 8 Ulasan-ulasan
88Bab
11.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Alex dan Naomi adalah sejoli yang pernah membangun hubungan percintaan di masa lalu. Percintaan mereka tidak berjalan mulus karena Alex memulai hubungan percintaan mereka diatas taruhannya bersama dengan teman-temannya. Setelah selesai membuat Naomi mencintainya, pria itu akhirnya meniduri gadis itu. Tidak sampai disitu, ia bahkan membagikan foto-foto gadis itu yang ia tangkap ketika mereka tidur bersama kepada teman-temannya. Secara tidak sengaja, gadis itu mengetahui segalanya dan memilih untuk mencampakkan pria itu sebelum dia dicampakkan oleh pria itu. Ketika gadis itu pergi, pria itu mulai menyesali dan menyadari benih cinta yang ternyata mulai mengakar dalam dirinya. Waktu berlalu dan pada akhirnya keduanya bertemu di situasi yang tidak terduga. Dan setelah mengalami perjumpaan dengan gadis itu, pria itu berniat untuk menggunakan kesempatan ini untuk membuktikan dirinya kepada Naomi jika ia sudah berubah dan menginginkan kembali masa-masa disaat mereka bersama. Akankah Alex berhasil melelehkan tembok es gadis itu? Dan akankah gadis itu bisa kembali percaya kepada sang mantan kekasih yang sudah menyakitinya di masa lalu? follow: ig: roomiegallery dreame: roomiegallery

Lihat lebih banyak

Bab 1

01 Pertemuan yang Tidak Terduga (1)

Serena

My husband Bill and his beautiful assistant Doris are laughing and eating like they're on a first date. But the joke is on me...

I'm here, Bill's wife, watching them from across the room, tending to my flat belly where a little life is now living.

Of course, Bill doesn’t know about the baby yet. The news is still fresh in my mind, barely a few hours old.

It is supposed to be a family dinner gathering, but I'm never the welcome one but an outsider.

Watching Bill take the steak cut and handed over by Doris, his young age best friend who knows him the best, I guess I'm spoiling their fun by telling them now that I'm having a baby.

“Doris, Bill mentioned you’re getting an MBA. Why don’t you tell us about it?” Elena, Bill’s mom, says. I know this dinner isn't just for catching up. Elena wants to show off Doris, the daughter-in-law she'd rather have.

Doris, with her wavy auburn hair, smiles and leans forward in her chair. “It’s going really well," she says, her emerald-green eyes sparkling with enthusiasm. "I'm learning a lot about global markets. Bill even told me I could be a great asset to his company. Right Bill?”

She beams at Bill, seeking confirmation, but he's busy admiring the way she effortlessly charms everyone at the table.

"Absolutely. Doris has a sharp mind for business," Bill responds confidently. He's tall, with impeccably groomed blonde hair, not a strand out of place. He exudes a commanding presence, just like the CEO he is.

I clench my fork a little tighter, feeling a mix of anger and helplessness. Bill never talks about my accomplishments like that. He always had an excuse - too technical, too mundane, not worth mentioning at a family dinner. But here he is, praising Doris as if she's already part of the family.

I see Bill's blue eyes, which are usually sharp and piercing, looking at Doris with a warm and gentle expression. It's quite different from how he usually looks at me. It hurts to watch them. I knew I shouldn't have come here.

The waiter interrupts my thoughts, holding up an expensive bottle of wine. "Wine, ma'am?"

"Uhm… Can you please get me an iced tea instead?' I ask. He nods and moves away.

I gently touch my belly under the table, thinking about my secret. Will anyone guess why I'm not drinking wine? Probably not. Everyone's too busy talking to Doris. I'm just here because Bill brought me along. I’m still his wife, after all.

“Excuse me. I need to use the bathroom,” I say, standing up. For a second, everyone looks at me, but their faces aren't kind. I guess no one really cares what I do at this point.

As I limp toward the bathroom, my sore knee reminds me of what happened earlier. I was so lost in thought and didn't see a bumpy part on the sidewalk. I tripped, and now my left knee throbs with pain. Great, I think I broke it.

"Congratulations, Serena," Dr. Sanchez told me. "You're four weeks pregnant."

“Oh, that’s… wonderful,” I say. I try to sound upbeat, but I’m not really feeling it. I wanted to keep the baby. But how can Bill and I raise a child together if he no longer loves me?

“What’s wrong?” Dr. Sanchez asked, sensing my hesitation.

"Well, I don’t know how my husband will take it," I replied, meeting her gaze.

Dr. Sanchez gave me a reassuring pat on the shoulder. “It’s your decision,” she said. “But I’d recommend discussing it with him.”

Now, in the bathroom, I splash my face with water, trying to think straight. Should I tell everyone about the baby at dinner? Maybe it would make them see me differently, not just as someone who used to work for Bill.

But then I remember how cold everyone was when I walked into the ballroom. Bill and his family saw me hobbling, but nobody helped or even said hello. It felt like they were ignoring me on purpose, and Bill just stared at me.

Looking in the mirror, I see someone who looks like me but doesn't feel like me. We share the same features: soft brown eyes, chestnut hair in loose waves, and tiny freckles on both cheeks. But this isn't the old Serena I know. She wouldn't let anyone treat her like a doormat.

When I head back to my seat, Doris suddenly steps in front of me. She trips, and a waiter who was bringing me the iced tea I asked for can't stop in time. The tea spills all over my white dress.

"Hey! Watch it, Doris," I say, surprised and a bit angry. I clean the stain with my handkerchief, but it won’t come off.

Bill, like a knight in shining armor, quickly goes to Doris and helps her up. “Are you okay?” he asks her.

Doris starts crying and plays the victim, “I'm fine. I just don't know why Serena would trip me.”

My face gets hot. This lying bitch is testing me. "What?! I didn't even touch you."

Bill stares coldly at me, “What’s wrong with you? Apologize to her now.”

I can't believe he's taking her side. “Are you fucking serious? I didn't do anything! If anyone should apologize, it's her for ruining my dress.”

“Seriously? Is your dress all you care about? You're so selfish!"

“Oh, I’m selfish? You haven't even looked at me once. I didn't make a big deal out of it. You've been too busy with Doris to remember you have a wife!”

Now, everyone is looking at us. I don't usually share personal stuff in public, but I'm really tired of how everyone's been treating me tonight. People can stare at us for all I care.

“Enough!” Elena yells. “Stop this nonsense. If you don't apologize to Doris, then leave."

I look at Bill, waiting for him to say something in my defense. He just stares at the table, letting his mom embarrass me without saying a word.

I feel tears starting to form in my eyes. I’ve never felt so low in my life.

I take a deep breath and say, “Okay, I don’t want to cause a scene here. I'll go, Elena, if that's what you want.”

The waiters give me odd looks as I leave the ballroom. That's it, I've had enough. If Bill won't stand up for me, our marriage should be over. I won't even tell him about the baby, and I want a fucking divorce!
Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
elymeta105
ceritanya bagus kak..
2021-10-23 00:32:19
2
user avatar
Lia Taz
Suka dengan awa cerita Jadi ketagihan
2021-10-15 17:21:23
1
user avatar
Pena Air
wahhh ceritanya keren kak, suka banget
2021-09-20 15:41:02
1
user avatar
roomiegallery
Hello!! Jangan lupa untuk meninggalkan ulasannya dan terimakasih untuk yang sudah baca cerita ini sampai akhir...️...️ Btw ini lapak untuk menilai yaa, bukan untuk promosi. Terimakasih...️...️
2021-08-31 11:32:37
0
user avatar
El Zarra
An interesting story. Cerita yang menarik.
2021-08-23 16:22:09
1
default avatar
amon.forsyth
suka banget Kaa, teruskan ya Thooor <3
2021-06-24 14:03:25
2
user avatar
Veedrya
Semangat update nyaaa
2021-05-07 11:54:15
2
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Jangan lupa mampir ya >> My Girl is mine
2021-04-15 20:58:24
1
88 Bab
01 Pertemuan yang Tidak Terduga (1)
Author’s POV Naomi tidak pernah mempercayai sebuah kebetulan. Yang ia yakini, semuanya sudah dirancang dan diatur oleh Yang Maha Kuasa untuk saling bertemu atau saling menjauhi. Waktu terus berjalan dan roda kehidupan terus berputar. Tidak ada yang bisa membalikkan sebuah waktu karena Yang Maha Kuasa sajalah pemegang kendali kehidupan. Dan sekarang ini dia diperhadapkan oleh seorang pria gagah yang tengah mendudukkan dirinya di depan pintu rumahnya. Pria itu tampak terengah-engah dengan nafas yang begitu cepat. Gadis mungil itu mendekat kepada sosok pria bermata tajam itu dan melihatnya melihatnya dari atas dan bawah, sebuah penampilan yang membawanya ke masa-masa putih abu-abu. Pria itu belum menaikkan kepalanya, namun gadis itu sudah tahu siapa pria itu. Melihat sepasang kaki yang tengah melangkah kepadanya, pria itu mengangkat kepalanya dan alangkah kagetnya begitu ia melihat gadis mungil itu tengah menatapnya dengan datar dan dingin,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-24
Baca selengkapnya
02 Pertemuan yang Tidak Terduga (2)
Author’s POV“Jadi, pergilah.” Ujar gadis itu, melewati pria itu yang masih berdiri di depannya. Keinginan gadis itu adalah meninggalkan pria itu secepatnya namun tidak dengan pria itu yang masih menginginkan gadis itu untuk bersama dengannya. Alex menahan tangan Naomi hingga membuat gadis itu terhenti langkahnya. Baik gadis itu maupun pria itu, keduanya hening sejenak, sebelum pria itu melangkah ke depan gadis itu untuk menghadangnya pergi.Alex berpikir jika saat ini Tuhan berpihak kepadanya, dimana pertemuan yang ia idamkan selama 12 tahun ini terkabulkan juga. Berbeda dengan gadis itu, ia sudah terlanjur mendinginkan perasaannya kepada pria itu. Tidak ada kesempatan yang kedua baginya untuk kesalahan yang pernah pria itu lakukan kepadanya,“Aku tidak mau kau pergi sebelum kau mendengar sesuatu dariku,” ujarnya, menatap mata cokelat nan dingin yang Naomi berikan kepadanya. Gadis itu menghentakkan tangannya untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-24
Baca selengkapnya
03 Kerinduan dan Ancaman
Author’s POVAlex masih sibuk dengan berkas-berkas yang harus ia tanda tangani. Beruntung sang sekretaris, Darius sudah memeriksa isi berkas berkas-berkas yang menumpuk itu, sehingga tugas Alex mulai sedikit berkurang.Dia adalah Alex Fernando Louis, seorang CEO sebuah perusahaan gaming terbesar di dunia. Perusahaan ini awalnya didirikan oleh kakeknya, dan akhirnya menurun kepada dirinya. Saat ini, perusahaan tengah membuat sebuah project game 3D, yang mana masa seperti ini adalah masa yang cukup berat dan menyibukkan untuknya.Pria itu terdiam begitu ia menerima surat pengunduran diri dari salah satu 3D artist senior yang bertuliskan bahwa ia akan berhenti dua bulan kedepan. Ia kemudian memanggil sekretarisnya, Darius dan memintanya untuk menjelaskan mengapa ia tidak diberitahu mengenai pengunduran diri Adrian yang ternyata sudah diajukan 1 bulan yang lalu,“Berkasnya bertimbun dengan berkas yang lain, pak...”&l
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-24
Baca selengkapnya
04 Melamar Kerja
Author’s POVNaomi menghela nafas, ia masih memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia berusaha untuk tidak memikirkan kejadian itu namun ia tidak bisa. Ia tidak konsentrasi mengerjakan desain karakter yang seharusnya ia kirim ke client besok sore. Ia menyenderkan tubuhnya dan kembali menghela nafas. Ia mendongakkan kepalanya, menatap langit-langit rumahnya dengan mata yang melelahkan,Matanya berkantung karena beberapa hari ini ia tidak bisa tidur karena ia mengerjakan pekerjaan freelance nya. Belum lagi gadis itu harus memikirkan cara tercepat untuk membayar hutang-hutang sang ayah. Menjadi anak tunggal memang melelahkan dan membosankan karena gadis itu harus menanggung segalanya sendirian.Banyak yang terjadi dalam hidupnya yang harus banyak berpindah-pindah tempat tinggal karena ia dan sang ayah berusaha untuk menjauhi hutang-hutang yang mengejar mereka. Kali ini ia sudah bekerja, walaupun hanya seorang freelancer,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-25
Baca selengkapnya
05 Melamar Kerja (2)
Author’s POVNaomi menyeka keringatnya, hari ini ia harus mempersiapkan makanan untuk jualan ayahnya. Benny berjualan bakso keliling dan setiap harinya ada Naomi yang membantunya mempersiapkan bahan jualannya. Melihat sang anak yang tampaknya kelelahan, ia meminta gadis itu untuk berehat sejenak dan menyerahkan sisanya kepada dirinya.“Tidak usah, yah… tinggal sedikit lagi kok,” ujarnya sembaru membuat bola-bola bakso.”Benny tersenyum teduh, ia beruntung memiliki anak yang mengerti kondisinya. Ia merasa sangat bersalah atas apa yang telah terjadi di keluarganya. Mulai dari merosotnya ekonomi keluarga mereka, hingga ia menaruh beban untuk anak sematang wayangnya yang seharusnya di usianya saat ini ia bersenang-senang. Tidak pernah ia dengar putrinya itu mengeluh, tidak pernah.“Yosh! Akhirnya selesai,” ujar Naomi dengan senyuman bangganya.Waktu masih menunjukkan pukul 6 pagi, dan gadis it
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-25
Baca selengkapnya
06 Membantu Ayah
Author’s POVGadis itu melangkah keluar rumahnya dan menemui sang ayah yang tengah bersiap-siap untuk berjualan keliling komplek,“Yah, hari ini Naomi ikut ayah jualan ya,” pinta Naomi dengan sangat, terlihat dari ia yang memegang tangan sang ayah sebagai bentuk permohonannya,“Bagaimana dengan pekerjaanmu, apa semuanya sudah selesai?” tanya Benny yang diangguki oleh Naomi,“Sudah yah, hari ini Naomi free kok,” ujarnya yang langsung berlari kecil menuju gerobak yang seharusnya sang ayah bawa. Kali ini dia berinisiatif untuk mendorong gerobak itu, menggantikan sang ayah yang selalu melakukannya.Benny hanya bisa mengangguk pelan sembari menyusul sang anak untuk yang sudah lebih dulu memulai untuk mendorong gerobak. Keduanya berjalan seiringan dengan Naomi yang mendorong gerobak tersebut.Setibanya di tempat biasa sang ayah berjualan, gadis itu menyeka keringatnya, menunggu ji
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-25
Baca selengkapnya
07 Tidak Akan Pernah Terduga
Author’s POVNaomi kembali meluruskan pandangannya, mendorong gerobaknya untuk segera tiba di rumah mereka. Sepanjang jalan, tidak ada percakapan yang berarti antara Naomi dengan sang ayah. Setibanya mereka di rumah, gadis itu membersihkan dirinya sebelum dia kembali mengerjakan pekerjaannya. Setelah beberapa jam mengerjakan desain nya, gadis itu merenggangkan tubuhnya sejenak untuk melepas lelah dan penat yang ia rasakan. Sering sekali ia juga menguap karena waktu tidurnya kembali ia ambil untuk mengerjakan pekerjaannya.“Yok semangat! Semangat!” ujarnya sembari menarik kedua tangan yang ia kepalkan,Ia rehat sejenak dengan membuka ponselnya dan sosial medianya. Gadis baru saja mendapatkan email dari client bahwa mereka ingin merevisi karakter yang telah ia gambar. Ia dengan segera mengerjakan desain tersebut sesuai dengan permintaan client. Tidak lama kemudian, sesudah ia mengirim desain tersebut, dia beralih kepada pekerjaan
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-26
Baca selengkapnya
08 Selamat Naomi!
Author’s POVBenar-benar pertemuan yang tidak terduga.Pria itu bahkan menganga karena ia terlalu kaget dengan apa yang ia lihat.Ia tidak salah lihat kan?Ia kembali memeriksa karya-karya yang gadis itu kirim. Ia memang tahu jika gadis itu sedari dulu senang sekali menggambar. Tapi untuk melamar di perusahaannya sebagai senior 3D artist adalah hal yang tidak terduga baginya. Bahkan Alex sempat membesarkan poster CV tersebut untuk melihat foto yang ada di poster tersebut, apakah benar jika itu adalah Naomi yang selama ini ia kenal.Dan pria itu lagi-lagi terdiam dengan apa yang sudah ia lihat. Perasaan kaget dan senang turut bercampur dalam dirinya. Ia melihat kembali poster CV tersebut dan dia memasukkan kontak Naomi ke ponselnya. Dengan senyuman miring, ia mengklik oke untuk menyimpan nomor Naomi untuk dirinya.Namun senyuman pria itu seketika luntur karena ia mengingat jika gadis ini hanyalah kandidat dari 10 orang
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-26
Baca selengkapnya
09 Wawancara (1)
Author’s POVGadis itu tersenyum, ia beruntung memiliki saudara seperti Seira yang banyak sekali membantunya dan keluarganya. Dengan ini, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya untuk masuk ke perusahaan raksasa tersebut. Sebuah pemikiran yang membuatnya sedikit penasaran. Ia ingin menanyakan hal ini kepada sang kakak hanya saja ia sedikit bingung bagaimana untuk memulainya,“Anu kak…”“Ya?” “Kira-kira gaji di Lewis Studios itu gede gak kak?” tanya gadis itu dengan hati-hati, berharap sang kakak tidak tersinggung“Gede kok, apalagi kalau kamu udah senior. Kalau mau beneran terpilih, aku akan menjadi managernya. Dan perusahaan ini friendly lingkungannya,” “Wah kakak seorang manager kah?!” ungkap Naomi dengan kaget,“Iya benar, kebetulan senior 3D artist kami hendak berhenti. Jadi sebelum kursinya benar-benar kosong
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-26
Baca selengkapnya
10 Wawancara (2)
Author’s POV Naomi mulai memasuki sebuah ruangan yang sangat luas dan di ruangan tersebut, terdapat Adrian dan Seira yang tengah menunggunya untuk masuk. Begitu ia masuk, tatapan pertamanya jatuh kepada Seira yang menatapnya seakan keduanya tidak saling kenal. Ia dipersilahkan Adrian untuk duduk di kursi yang sudah disediakan,Dengan sopan, ia mengangguk dan mulai mendudukkan bokongnya di kursi tersebut. Gadis itu duduk dengan tegap, untuk memberikan kesan jika yang dominan dan tegas.“Naomi ya…” ujar Adrian sembari melihat lembaran kertas yang sedang ia pegang. Ia melihat sejenak foto yang ada di lembar tersebut sebelum ia meluruskan pandangannya kepada Naomi.“Ceritakan tentang diri kamu,” ujar Seira yang diangguki mengerti oleh gadis itu,“Saya Naomi Tjahara, sebelumnya saya adalah alumni ilmu komputer dari Universitas Unijaya, Jakarta. Saat ini saya bekerja sebagai freelancer
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-03-26
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status