No 63. Kegaduhan tiga Jendral dunia persilatanPangeran Yao Zhi memberikan sumberdaya kepada pihak pangeran Wu Ming, ia memberikan satu permintaan yaitu meminta Wu Ming menyerang kota logam, tapi pangeran Yao Zhi sebenarnya berencana untuk mendapatkan kota pedang yang dikuasai pangeran Wu Ming. Semua pihak di benua kaisar mengalami krisis sumberdaya, kecuali pihak Lan Shi dan pangeran Yao Zhi."Helena, aku merasakan gejolak darah suci… mungkin tidak lama lagi ada musuh yang akan datang!" ucap Lan Shi."Itu bagus, aku ingin melihat siapa yang berani bermain-main!" "Maksudnya?""Lan Shi, semua pihak mengalami krisis sumberdaya? Hanya orang bodoh yang akan melakukan penyerang tanpa persiapan… orang yang akan datang menyerang kota ini? Pastinya orang yang di permainan oleh satu pihak lain, dan orang yang mempermainkannya pasti memiliki tujuan, kemanapun mereka melangkah? Disitulah jejak kaki terlihat!" Lan Shi berkeringat dingin "Bagaimana kamu mengetahuinya!"Helena melepaskan cangkir
No 64. Serangan musuh di kota logamKota Logam semua orang melakukan persiapan untuk menahan serangan yang akan datang, Helena memiliki firasat kalau ada musuh yang menyerang kota logam, gerbang kota terbuka sepenuhnya untuk memancing musuh bergerak tanpa berpikir, di depan gerbang sudah di siapkan jebakan khusus yang bisa menewaskan kelompok paduan musuh dalam satu kali gerakan.Semua prajurit bersembunyi di atas gerbang kota, mereka akan bergerak sesuai perintah dari Helena, di pesisir pantai Angsi menunggu kedatangan pasukan dunia persilatan, agar tidak menimbulkan kecurigaan musuh, Angsi akan membawa semua orang melewati jalur hutan, sebelum itu? semua pasukan yang berjaga di kota mati sudah diperintahkan untuk kembali ke kota logam. "Lapor… semuanya sudah siap!" "Tunggu perintah dan tetap berjaga!" ucap Helena."Baik!"Di kursi singgasana kayu Lan Shi dan Mei Mei duduk sambil mengobrol."Ayah… aku ingin ikut bertarung!""Sayang, kamu tetap disini… diluar banyak musuh!""Iya!"J
No 65. Jendral Seno & Jenderal Kun (Gelombang Keuda) Pertempuran gelombang pertama terjadi begitu singkat, 1000 pasukan yang dipimpin Jenderal Gurun tewas begitu saja terkena jebakan ranjau dari dalam tanah, sekarang dua jenderal di pihak Pangeran Wu Ming mulai bergerak mengatur pasukan, gelombang kedua tersebut membuat Helena memperlihatkan wajah serius, Jia Jilin mengerti apa yang harus dilakukan."Jia Jilin… sekarang mereka berjumlah lebih banyak, gunakan mesin panah dan bidik di bawah gerbang kota, letakan juga tepat di tengah gerbang kota, satu lagi? perintahkan prajurit untuk membunuh musuh yang sudah melewati gerbang kota!" perintah Helena."Baik!" Jia Jilin mengibarkan dua bendera kecil berwarna merah, saat itu juga semua prajurit bergerak sesuai rencana. Disis lain jenderal Kun dan Jenderal Seno menarik pedangnya."Pasukan… Serang!""Serang…!" teriak 2000 prajurit. "Surang….!"Beberapa prajurit melompat dari kuda dan membiarkan kuda masuk melewati gerbang kota logam."Tida
No 66. Dentingan pedangPertempuran sudah terjadi, semua orang dari pihak Lan Shi memulihkan kondisi selagi dinding batu masih berdiri, sudah tiga jam Mei Mei membantu Tong dengan cara mengalirkan energi api jiwa, wajah anak perempuan terlihat pucat karena kelelahan, prajurit berlarian menaiki gerbang kota, beberapa sosok kuat sudah bersiap untuk bertempur habis-habisan."Ayah… aku sudah tidak kuat lagi.. energiku hampir habis!"Lan Shi melihat ke arah Tong "setelah ini, bawa Mei Mei kerumah!""Baik!" Lan Shi memunculkan panah emas "pasukan… bersiap!""Hoi… teriak 100 orang!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" dinding batu hancur.Semua orang menarik anak panah, Tong membawa Mei Mei ke kediaman."Lepaskan, aku mau bertempur!""Jangan, kamu akan mati… pulihkan energimu dahulu!""Baiklah!"Gerbang kota kembali memanas, Lan Shi dan semua orang terus menarik anak panah untuk menghabisi musuh yang ingin memanjat gerbang kota, pangeran Wu Ming melihat ke arah beberapa sosok kuat."Siapa yang
No 67. Dinding Kota Logam Lima hari berlalu, semua orang menyaksikan langsung pertarungan dua sosok antara Jia Jilin melawan kaisar obat, dua sosok bertarung dengan wajah serius, di sekujur tubuh dipenuhi luka, darah mengalir di setiap luka dan terlihat seperti keringat, di atas gerbang 100 prajurit juga berjuang mati-matian tanpa memperdulikan rasa sakit dan lelah."Kaisar obat… aku adalah guru Lan Shi, asalkan kamu tahu, kami dunia persilatan sudah mengalami perang besar yang tidak terhitung jumlahnya… kematian adalah penghormatan… tapi aku tidak akan membiarkan orang yang ingin menggunakan muridku sebagai alat perang!""Jia Jilin… guru lemah sepertimu, apakah pantas menjadi guru untuk Lan Shi!""Kami tidak tahu apa-apa, kebanggaan seorang guru ketika muridnya berkembang melebihi dirinya sendiri!""Kalau begitu, ayo kita lihat siapa yang pantas untuk hidup!" sahut Kaisar obat."Aku harap tubuhku bisa bertahan menggunakan jurus itu!" gumam Jia Jilin menarik energi berwarna emas deng
No 68. Pasukan Anti BadaiPertempuran panjang terjadi di kota logam, semua orang kembali bersiap untuk menghadang serangan dari pangeran Wu Ming, suhu panas dari dinding logam masih bisa dirasakan, semua prajurit menggunakan alas kayu agar tidak kepanasan saat menginjakkan kaki di atas gerbang, perlahan matahari pagi menerangi benua kaisar, merasa sudah aman pangeran Wu Ming memerintahkan 5000 pasukan yang tersisa untuk maju."Pasukan!" teriak pangeran Wu Ming."Hoi…!" "Dapatkan kemenangan hari ini!""Hoi…!" Dengan penuh semangat 5000 pasukan berteriak keras, semua Prajurit mengangkat senjata mereka, wajah semua prajurit di pihak Lan Shi memucat melihat serangan yang akan datang begitu besar, detak jantung berdebar kencang membuat kaki lemas berdiri, perasaan putus asa menghantui semua orang.Pangeran Wu Ming mengangkat tombak "Semuanya… tunjukan kepada dunia persilatan bagaimana kekuatan kita!""Aaaaaaaaaaa…!" Wu Ming menatap tajam ke arah pria berjubah biru di atas gerbang."Lan
No 69. Keringat PerjuanganPertempuran besar terjadi di depan gerbang kota logam, kedatangan pasukan dunia persilatan membuat semua musuh berhasil ditekan, meskipun jumlah yang sedikit berbeda antara 3000 pasukan dunia persilatan vs 5000 pasukan benua kaisar, tapi semua petarung dunia persilatan sudah menjadi seorang kaisar, di atas langit manusia batu memeluk tubuh kasar api."Trak!" tulang-tulang kaisar api patah."Sekarang matilah!" ucap manusia batu. "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Sosok kaisar api hancur menjadi butiran cahaya, korban dari pihak pangeran Wu Ming terus berjatuhan, Dewi Yu memperlihatkan aura membunuh ke arah pangeran Wu Ming, pemuda berjubah putih merangkak mundur dengan wajah ketakutan, tidak lama setelah itu sebuah belati menusuk di bagian kepala.Dewi Yu melepaskan belati "itulah akibatnya berani datang!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" leluhur Wu terlempar menghantam tanah.Kakek kaisar mengatur nafas lelah, baru kali ini ada orang memasak sosok tua menggunakan
No 70. Duel Pedang Tingkat KaisarPertempuran berhenti saat Lan Shi dan Kaisar buta menggunakan kekuatan puncak di pertarungan hidup dan mati, depan gerbang kota gejolak energi mengancam semua orang agar tidak mendekat, langit bergemuruh dengan badai petir berwarna emas, kabut awan turun hujan membuat keadaan semakin mencekam, meskipun hujan turun drastis tapi suhu udara begitu panas akibat api pelangi yang menyelimuti pedang kaisar Lan."Pesona Pedang Nirvana!" teriak Lan Shi terbang dengan kecepatan tidak wajar.Kaisar buta memegang erat pedangnya "Mata Pedang Benua Kaisar!""Yeaaaaaaaaaa…!" teriak dua sosok."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Angin hembusan kencang membuat rambut hitam Lan Shi terurai dihembus angin kencang, begitu juga dengan kaisar buta, dua sosok memperlihatkan wajah penuh amarah, sambil mendorong pedang sekuat tenaga, dua sosok saling berpandangan memberikan serangan mental, bola mata Lan Shi diselimuti petir emas, bola mata kaisar buta bersinar kemerahan."Puncak K