Share

37. Berpisah itu mudah

~Detik perpisahan di ujung pelupuk mata. Hati bergetar mendengar ketukan palu tanda bahwa kita sudah tidak ada lagi hubungan melainkan hanya seorang teman~

                                  ***

"Keputusanku bulat bu. Aku lebih memilih cerai nikah siri." Robet menjawab tak ada toleransi lagi.

"Baiklah, jika itu menurutmu keputusan yang baik." Ibunya hanya bisa pasrah.

Di sudut ruang ICU, Arman menatap langit-langit rumah sakit. Terpekur sendirian melawan musuh hatinya. Hati bisa damai ketika menatap lekat wajah Irma, kekasih hatinya. Ia masih tidak sadarkan diri. Ia tau, cara mencintainya salah. Tapi, perlu ia ketahui, ia rela menolak seribu wanita demi satu wanita dengan seribu cara.

Knop pintu berbunyi, terdengar langkah kaki seseorang tengah membukakan pintu. Perl

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status