Home / Romansa / Misi Memikat Bos Wanita / Bab 6: Albert Punya Firasat Buruk

Share

Bab 6: Albert Punya Firasat Buruk

Author: Jie Jian
last update Last Updated: 2025-07-26 10:39:04

Khahitna memejamkan mata dan mengingat kata-kata Rachel. Oke! Dia baik-baik saja. Bukankah pria ini sedang sakit? Jadi, apakah ada orang sakit yang jadi seperti Rafael? Dia tiba-tiba ingin bercerai.

Akan tetapi, kemarahan Khahitna meredup dengan cepat. Merasakan Rafael yang hendak tidur lagi, aroma jeruk harum, segar, dan manis di pangkal leher, tanpa sadar Khahitna diam dan secara naluriah mengikuti arah bau itu berasal.

"Aromanya ...." Yeah, Khahitna ingin mengatakan, "Aromanya harum," tetapi terpikir bahwa itu agak ... tidak pantas. Memuji dan merasakan aroma seseorang, bukankah itu tidak etis? Hanya saja, apa yang tidak etis? Rafael suaminya, oke!

Normal baginya untuk mencium aroma Rafael dan tidak normal jika dia sebagai istri tidak tahu bau badan suaminya sendiri. Akan tetapi, mereka ... "Tidak!" Khahitna menggeleng dan menarik diri dari ceruk leher Rafael yang putih. Matanya tertuju lagi ke jakun pria itu.

"Oh, shit!" Khahitna tahu bahwa ini salah sabar.

"Rafael!" Khahitna marah, tetapi entah kepada diri sendiri atau Rafael yang membuat pikirannya agak mengembara pagi ini.

Rafael tidak menjawab. Dia hampir tidur lagi karena kenyamanan dalam pelukannya. Dia suka memeluk Khahitna yang hangat.

Khahitna yang dipeluk membawanya ke tempat tidur dengan susah payah, membaringkannya, dan segera menarik diri agar tidak fokus ke arah lain, bibir Rafael, misalnya. Dia lelah menghadapi orang sakit yang berubah menjadi bayi besar dalam sekejap. Emosinya meluap-luap sekarang.

"Albert!" Khahitna memanggil artnya dengan suara yang lepas.

Albert langsung muncul dengan pakaian tugas dan tampak siap melakukan apa saja yang diperintah oleh dua tuannya.

"Nyonya, apakah Anda baik-baik saja?" Albert bertanya saat menyadari bahwa Nyonya Muda Adiwara berada di kamar Rafael. Intinya: "Apakah Tuan Rafael membuat masalah dengan Nyonya?" Sepertinya. Lihat wajah Nyonya yang sedikit merah. Dia pasti marah sekarang.

"Tolong jaga dia. Jangan biarkan dia membuat masalah." Khahitna berpesan, keluar dari kamar, dan mendengkus kesal setelah di luar.

Albert berduka untuk Rafael yang telah menyinggung Nyonya Adiwara!

Khahitna seperti biasa hari ini, ke kantor dan siap dengan beberapa pekerjaan penting. Dia memiliki pertemuan dengan Arnold, mitra bisnis sekaligus teman masa kecilnya. Wanita yang berstatus istri dua tahun lalu itu berangkat dan melupakan suaminya dalam sekejap.

Rafael yang ditinggalkan tidur dengan puas sampai sistem kesal.

[Tuan Rumah, apakah Anda akan tidur sampai mati? Ini plot penting yang harus Anda ubah! Mengapa Anda masih tidur] sistem berteriak marah di benak Rafael.

Pria muda yang merasakan sedikit sakit kepala bangun dan duduk dengan linglung. Plot penting apa? Rafael mencoba mengingat-ingat alur novel romansa dingin itu.

"Plot Khahitna bertemu Arnold?" Rafael bertanya, menggaruk kepalanya, dan mencoba mengingat-ingat kejadian.

[Jika Anda seperti ini, Anda pasti berakhir! Tuan Rumah, silakan lakukan tugas Anda dalam misi] sistem sangat kesal dengan Tuan Rumah yang doyan tidur.

"Oh, apa yang harus aku lakukan?" Rafael mengacak rambutnya.

Apa yang harus dia lakukan untuk mengubah plot? Dia tidak ahli dalam hal ini, oke?

"Albert!" Rafael memanggil pria setengah abad lebih itu dengan malas.

"Ya, Tuan. Saya di sini." Albert sangat cepat seperti ada sayap di punggungnya dan siap dengan semua perintah.

"Apakah Nyonyamu sudah pergi? Ke mana dia hari ini?" Rafael bertanya, tidak serius sama sekali.

"Nyonya ada pertemuan dengan Tuan Arnold hari ini di perusahaannya. Apakah ada sesuatu, Tuan?" Albert tidak berpikir macam-macam. Apa yang bisa dilakukan Rafael?

"Oh ...." Rafael turun dari ranjang, mengambil handuk, masuk ke kamar mandi, dan mandi secukupnya.

Albert tiba-tiba memiliki firasat buruk lagi. Apa yang ingin dilakukan Tuannya hari ini?

Setelah mandi, mengganti pakaian, Rafael keluar dari kamar. Dia tidak tampak rapi, tetapi sebaliknya memiliki gaya anak kampus yang siap bepergian. Celana panjang semi jin hitam, kaus putih tipis yang dilapisi jaket jin abu-abu, dan wajah muda pria 25 tahun muncul di depan Albert.

"Kunci mobilku? Berikan!" Rafael menengadahkan tangan, meminta kunci mobil dengan gaya diktator yang sombong.

Albert tertegun sejenak dan memindai tuannya dari atas ke bawah, lalu ke atas lagi.

"Tuan sangat tampan ternyata." Dalam hati, Albert memuji. Dia telah dua tahun mengenal Rafael dan sepertinya pengamatannya memang kurang tentang pria ini.

Atau, Tuannya sedang mengganti gaya? "Ah, itu dia!" Albert menemukan titik kesalahan mata tuanya.

Rafael seorang penulis naskah yang tidak begitu memperhatikan penampilan. Pakaian yang dikenakan sering tabrak gaya, bahkan warna. Rambutnya tidak ditata rapi yang tentu saja menutupi penampilan aslinya. Namun, sekarang Albert melihat Rafael yang mengenakan sesuatu yang cocok.

Perfect! Tuannya sangat tampan!

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 150: Kau Sangat Bodoh, Rafael

    "Kau tinggal di sana?" Arnold bertanya, ingin memastikan sesuatu. "Ceritakan sesuatu tentang tempat itu," pintanya. "Tidak apa-apa. Aku bercanda." Rafael menghapus air matanya. Dia merindukan tempat tinggalnya, rumahnya, tetangga, dan teman-temannya. Dia ingin kembali, sangat ingin. "Arnold, Tuan Adiwara awalnya sangat menyayangi menantunya. Sekarang, dia penuh kebencian kepadaku. Seseorang bisa berubah karena satu atau dua alasan. Bagaimana denganmu? Apakah kau juga akan seperti Tuan Adiwara?" Rafael begitu emosional mempertanyakannya. "Aku manusia. Sama seperti Tuan Adiwara, hatiku tidak terbuat dari batu. Tidak! Batu bahkan bisa dibentuk oleh tangan manusia atau alam itu secara langsung. Apa yang tidak bisa berubah dari manusia? Maafkan aku. Aku mengecewakanmu, Rafael. Akan tetapi, aku akan berusaha untuk sekarang. Setidaknya, aku akan membantumu ketika kau butuh." Arnold menjawab dengan logikanya. "Kalau begitu, Arnold. Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu yang mungkin akan m

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 149: Aku Percaya Khahitna

    [Tuan Rumah, saat ini poin minus Anda melebihi poin bos. Anda dalam bahaya. Sedikit kesalahan bisa membuat Anda kehilangan nyawa. Anda punya pilihan. Pertama, mengubah poin minus menjadi poin bos, tetapi dengan konsekuensi bahwa Anda berarti akan menjadi lawan Bos Wanita dan poin Bos akan menjadi minus. Dalam realitasnya, Anda bisa mengajukan cerai kepada Khahitna dan memilih kembali ke mantan Anda atau menikah dengan saudari Arnold] Sistem menjeda sambil mengawasi perubahan emosi Rafael. Untungnya, Rafael jauh lebih tenang. [Kedua, Anda tetap bertahan, tetapi harus membersihkan poin minus itu dengan poin bos. Konsekuensi adalah poin Anda akan menjadi minus total dan sistem penilaian sebelumnya akan dinilai dari awal lagi. Artinya, Anda kehilangan semua poin bos yang telah terkumpul selama ini] Sistem melanjutkan. "Bersihkan poin minus dengan poin bos." Rafael langsung membuat keputusan. [Tuan Rumah, apakah Anda yakin? Resikonya terlalu tinggi. Bos Wanita terlalu lambat memberikan

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 148: Poin Minus dari Arnold

    "Oh, ya. Aku punya adik perempuan dan beberapa saudara kandung yang lajang. Jika kau ada waktu, aku ingin membawamu bertemu keluargaku. Bagaimana menurutmu?" Ini kesempatan dan Arnold yang tahu betapa polos Rafael tidak akan menyia-nyiakannya. "Tidak masalah. Setelah kembali dari Kota Xingyu, bagaimana?" Rafael tidak menolak. Agaknya, memiliki sedikit koneksi dengan Arnold juga bagus. Tidak! Terpenting sekarang adalah menemukan pekerjaan tetap. Dia di dunia ini tidak punya apa-apa. Ada kemungkinan dia akan bertahan sampai tua di dunia ini dan menjadi miskin bukan sesuatu yang menyenangkan. Lebih baik jika memiliki kondisi finansial yang baik. Setidaknya, dia bisa hidup mandiri. Jangan lupa, Tuan Adiwara membencinya sekarang. Rafael yakin seratus persen bahwa keluarga itu tidak akan membiayai hidupnya lagi. Juga, masih banyak masalah lain yang mungkin datang dan Rafael sudah menghitungnya. "Oh, ya, Arnold. Kau menemaniku di sini. Bagaimana dengan pekerjaanmu? Apakah bisa kau meningg

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 147: O atau AB?

    Arnold sangat peka dan menyadari perubahan besar Rafael ini. Dia mengambil sendok itu dan mengembalikannya ke tangan Rafael. Senyumnya muncul. "Makan dulu. Omong-omong, kurangi makan manis ketika malam. Ini tidak bagus." Arnold berkata, tetapi kemudian ingat tentang pemeriksaan fisik Rafael. Pria di ranjang rawat ini memiliki kadar gula darah yang rendah. Sepertinya makanan manis tidak masalah. "Arnold, kau membantuku lagi. Terima kasih." Rafael berkata dengan murung. Dia bisa menagis lagi kapan saja. "Tidak perlu berterima kasih sekarang. Aku bukan orang baik. Kapan-kapan, aku bisa menuntut balas budimu. Aku bukan orang yang murah hati dan tulus." Arnold tertawa. Tentu saja, dia bukan orang baik. Rafael memiliki senyum yang membuat mata bengkaknya menyipit. "Aku akan membalas budimu. Jangan khawatir." Dia sangat yakin. Sistem di kepala Rafael yang tidak yakin jika Rumah Utama bisa membalas budi Arnold. Sistem hanya belum bisa menunjukan poin minus ini. Dia sangat khawatir. Denga

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 146: Rafael Semanja itu

    Rafael sudah sadar. Dokter memeriksanya dan mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Setelah dokter keluar, dia menangis lagi. Memeluk lututnya dengan air mata terus berjatuhan. Dia tidak bisa berhenti menangis sampai Arnold takut bahwa air mata pria itu akan habis. Rafael sudah menangis selama dua jam dalam perjalanan. Kemungkinan besar Rafael telah menangis sebelum dia datang. Sekarang, sudah satu jam, Rafael masih juga menangis. Persetan! Apakah dia tidak takut kehabisan air mata? Gadis yang putus cinta pun tidak akan menangis selama ini. Arnold sakit kepala dan mendekat. "Berhenti menangis. Kau seperti ini akan memperburuk keadaanmu. Lihat! Matamu sudah bengkak. Hidung dan alisnya menjadi merah. Kau begitu berantakan. Berhenti, ya. Kau ingin apa? Kau mau makan sesuatu? Atau, kau ingin es krim? Kue ulang tahun? Katakan saja." Arnold mencoba membujuk sambil mengusap punggung Rafael yang terguncang. Tangis Rafael semakin deras. Ketika memikirkan hidupnya yang malang: m

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 145: Aku Tidak Takut

    [Rumah Utama, sepertinya mulai sekarang, Anda tidak perlu lagi pura-pura menjadi 'Rafael'. Identitas Anda telah dicurigai oleh Arnold. Kemungkinan besar, Bos Wanita juga sudah menyadari Anda. Selanjutnya, Tuan Adiwara. Kabar baik dan kabar buruk. Rumah Utama, bangunlah cepat] Sistem tidak tahu harus berbuat apalagi. Di Royal Place, Khahitna menurunkan perintah pencarian Rafael. Dia menghubungi sekretariat Arnold, menanyakan posisi sang presiden direktur grup rekan itu. Sekretaris Arnold membalas dengan berkata bahwa pihaknya juga tidak tahu posisi sang presiden. Kamera pengawas menemukan jejak Arnold yang keluar dari penginapan. Jadi, Alex yang turun untuk memeriksa kemera pengawas di sepanjang jalan dengan bantuan petugas polisi. Mobil Arnold menuju rumah sakit yang berjarak dua jam dari Royal Place. Itu rumah sakit utama di kota ini. Khahitna menerima laporan Alex dan langsung bergegas ke rumah sakit di mana Arnold berkemungkinan membawa Rafael. Dua jam kemudian, Khahitna tiba d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status