Share

Bab 7: Arnold

Author: Jie Jian
last update Last Updated: 2025-07-26 10:40:53

"Anda terlihat sangat baik hari ini. Ke mana Anda akan pergi? Anda masih sakit. Jadi, saya sarankan agar Anda tetap di rumah." Albert bermaksud menahan tuan ini. Biar bagaimanapun juga, Rafael masih sakit dan baru keluar dari rumah sakit.

"Aku bosan di rumah." Rafael menjawab dengan wajah penuh keluhan. "Berikan kunci mobilku." Dia hampir merengek.

"Baiklah. Akan tetapi, saya akan menemani Anda." Albert tidak akan tenang jika membiarkan tuannya satu ini keluar sendirian.

"Tidak usah. Aku hanya ingin membeli buku." Rafael mulai kesal dengan Albert yang menahan langkahnya.

"Di mana?" Albert mengeluarkan kunci mobil Rafael dari sakunya.

"Tidak jauh." Rafael menjawab, tidak spesifik sebab dirinya berbohong. Huf! Siapa yang akan mengaku ke Albert jika dia akan pergi ke perusahaan Khahitna? Dia tahu Albert pasti akan menahannya.

"Baiklah. Satu jam. Jika dalam waktu satu jam Anda tidak kembali, saya akan mengirim orang untuk menjemput Anda." Albert tegas, meletakkan kunci mobil di tangan Rafael, lalu lanjut menyiapkan makan siang.

Rafael terdiam menatap punggung art itu: "... siapa tuan di sini? Mengapa aku merasa kau seperti ayahku sekarang?" Albert benar-benar keterlaluan. Akan tetapi, dia tetap menjawab, "Oke!" Kemudian, pergi.

Albert merasakan firasatnya memburuk saat melihat tuannya keluar rumah. Apakah baik-baik saja melepas orang sakit yang suka membuat kekacauan itu di jalan? Sepertinya tidak. Jadi, dia mengambil ponsel dan menghubungi nomor Khahitna.

Tidak berselang lama, Khahitna menerima panggilan.

"Albert, ada apa? Apakah Rafael membuat masalah lagi? Bawa saja dia ke rumah sakit." Khahitna berkata dengan datar.

"Tidak. Akan tetapi, hari ini Tuan keluar dan berkata hanya membeli buku. Saya sedikit khawatir jika terjadi sesuatu kepada Tuan." Albert menjelaskan situasinya.

"Mengapa kau mengizinkannya pergi?" Khahitna mengembuskan napas lelah dan suaranya jelas di telepon.

Albert merasa bersalah. "Baik, Nyonya. Saya akan membawanya kembali." Itu yang seharusnya kepada suami Nyonya yang sakit dan suka membuat masalah.

Khahitna tidak mengiyakan atau menolak ide itu. Dia memutus sambungan telepon karena Arnold sudah berada di tempatnya.

Arnold, dia pria dewasa berusia 32 tahun yang tinggi dan tampan. Wajah khas barat itu tegas dengan garis rahang menonjol. Dia pria yang gagah. Dada lebar, punggung bidang, dan pinggang ramping membuat sosoknya agung dibalut jas hitam yang rapi. Rambut hitamnya jatuh dengan sempurna. Mata elang memikat, bibir tipis, dan dagu sedikit terbelah yang dihiasi cambang tipis membuat dia seperti dewa. Tampan!

Jika ada Arnold di perusahaan ini, beberapa karyawan kantor lupa diri dan berbaris hanya untuk melihatnya. Beberapa harus mimisan karena tidak tahan dengan godaan pria blasteran Asia-Barat itu. Siapa yang akan tahan dengan hot-nya seorang Arnold?

"Argh! Dia dewaku! Betapa tampannya?"

"Aku ingin menjadi selirnya, tolong!"

"Jadi pembantunya pun tidak masalah asal bisa lihat Tuan Arnold tiap hari!"

Gadis-gadis di kantor Khahitna gila dan para pria hanya bisa menatap dengan mata merah karena iri. Mengapa mereka tidak diciptakan setampan Arnold?

"Hai, Arnold! Senang bertemu denganmu lagi." Khahitna menyambutnya di lobi dan membawa mitra bisnisnya ini secara pribadi.

Sebagai teman baik sekaligus mitra, mereka tidak memiliki banyak batasan atau kesopanan. Arnold memberikan pelukan singkat kepada Khahitna yang tinggi dan cantik, lalu dibalas dengan pelukan yang sama.

Penonton di kantor: "Argh! Pasangan surga!" Hati mereka menjerit karena baper.

Arnold dan Khahitna tampak sangat serasi. Satu sangat cantik dan lainnya begitu tampan. Dari sudut manapun orang lain melihat, Arnold adalah pasangan alami bagi Khahitna. Sayang sekali, Khahitna telah menikah dengan seseorang yang belum sekalipun mereka lihat rupanya seperti apa.

Khahitna membawa Arnold ke ruang pertemuan. Mereka berbincang dan mengabaikan gadis-gadis yang iri dan kegirangan.

Akan tetapi, Arnold tahu di dalam hatinya bahwa inilah kebanggaannya. Bisa mengungguli suami Khahitna, itu tujuannya. Jika bukan karena status rekan bisnis, Arnold yakin dirinyalah yang berstatus suami Khahitna sekarang. Meski demikian, status Khahitna tidak meredupkan perjuangannya. Memangnya mengapa jika Khahitna sudah menikah? Dia pasti akan mendapatkan wanita yang berjalan anggun dan cantik di sampingnya ini.

"Tahun ini, gejolak ekonomi sangat tidak stabil. Untungnya, kita masih bisa mempertahankan nilai." Arnold bicara tentang bisnis.

Mereka memasuki lift diikuti sekretaris masing-masing yang diam dan mengamati.

"Ya, aku sangat senang karena bisa bertahan sementara waktu. Tapi, aku bangga kepadamu. Di tengah persaingan dengan Brand New Women, kau masih menempati posisi pertama." Khahitna memuji dan itu kebenaran.

Arnold sangat sukses dengan bisnisnya dan bidang ekonomi perusahaan sangat stabil, bahkan makmur. Satu-satunya mitra yang bisa memberikan dukungan paling stabil tentu saja milik Arnold ini. Khahitna jelas bangga kepada teman masa kecil.

"Lalu, apa rencanamu sekarang?" Khahitna bertanya ketika mereka keluar lift dan memasuki ruang pertemuan.

"Bekerja sama denganmu untuk menciptakan Pause." Arnold menatap mata Khahitna yang berkilat dengan keseriusan.

Pause tentu saja produk kecantikan baru yang sedang dikembangkan oleh perusahaan milik Arnold. Produk ini memiliki investor yang besar dengan kemungkinan nilai pasar yang tinggi. Karena Pause, perusahaan Arnold terus berkembang dan memiliki banyak pendukung. Hanya dengan Pause, Arnold nyaris melampaui perusahaan raksasa dunia.

Sekarang, Arnold mengajak Khahitna untuk bekerja sama. Penawaran yang menarik. Mustahil Khahitna tidak tergoda untuk menjadi bagian dari Pause. Hanya saja ....

Pada waktu yang sama, sekretaris Khahitna mendekat dan berbisik, "Presdir, suami Anda ada di perusahaan." Kalimatnya penuh dengan rasa tidak percaya.

Jangankan sekretaris itu, Khahitna bahkan tidak percaya dan menatap dengan kilatan dingin di matanya.

Sekretaris itu mengangguk dengan mantap dan wajah mengerut seperti sedang makan lemon. Karyawan di bawah melaporkan kepadanya bahwa Rafael Hanzho ingin bertemu Khahitna. Hanya dengan nama itu, apa yang bisa mereka lakukan, kecuali meneruskan kepada sang bos besar.

Ini bukan rekan bisnis lagi, oke! Ini suaminya!

Bersambung.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 114: Hanya Jika Dia Mencintaiku

    Khahitna terkejut dengan kemampuan Rafael sekarang. Dulu, pria ini sangat polos dan putih. Hampir-hampir mengira bahwa Rafael adalah bayi yang tidak mengerti apa itu napsu dan seks. Namun, sekarang pandangannya berubah. Agaknya, Rafael tidak semurni dulu lagi. Hanya saja, semakin Rafael tidak murni dan tidak sepolos dulu, semakin dia menyukainya. Rafael akhirnya bisa menjadi lawan mainnya. [Tuan Rumah, poin minus dibersihkan. Selamat! Anda juga mendapatkan 10 poin dari Bos Wanita. Silakan lanjutkan perjuangan Anda] Sistem gembira dan menanti adegan yang lebih panas dari sekadar lidah yang bertemu lidah. Rafael mendengarkan Sistem, mendorong Khahitna untuk mengakhiri ciuman, dan bangun. Dia tersenyum dengan mata mabuk yang sayu. "Aku belum mandi. Aku harus mandi dulu." Tanpa aba-aba, Rafael melarikan diri ke kamar mandi. Khahitna yang terbakar napsu terpana. Dia terengah-engah dan kabut membara di matanya menatap pintu kamar mandi yang tertutup. Dia melihat dirinya lagi yang hampir

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 113: Kau Ingin Bercinta?

    "Suka." Rafael menjawab jujur. Di kehidupan awal, dia juga peminum. Pada hari-hari biasa, ketika dirinya tidak membaca, dia akan minum bersama teman-temannya sampai mabuk. Meski jarang, bukan berarti bahwa dia tidak suka alkohol. Dia malah sangat suka, tetapi pekerjaan tidak membuatnya bebas. Rafael bukan pecandu alkohol, hanya sekadar suka dan toleransinya cukup tinggi. "Aku tidak minum ketika bekerja. Jadi, sebelum memulai syuting, aku harus minum." Rafael tertawa dan melihat Alex. "Ada apa?" Dia bertanya kepada kepala keamanan Adiwara itu. "Tidak. Saya pikir, Anda mirip Tuan Besar. Tuan Besar ketika muda juga suka minum sampai sekarang ini. Anda mungkin harus minum dan mabuk bersamanya." Alex menjawab. "Jangan menggodaku, oke." Rafael tertawa mengejek. Jika seseorang menawarkannya minum ketika dia ingin, dia bisa lupa apapun. Alex tidak bicara lagi. Dia hanya perlu menjaga orang ini. Tidak perlu khawatir dengan alkohol. Pukul setengah dua belas, Rafael tiba kembali di rumah.

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 112: Maka, Musuh Anda Adalah Angel

    Rafael tidak tahu kemampuan macam apa yang dimiliki Angel hingga bisa mengganti wajah. Jelasnya, musuh yang bisa melakukan klamufase seperti ini jauh lebih berbahaya. Mereka bisa saja bertemu di satu tempat, saling berhadapan, tetapi dia tidak bisa mengenalinya lagi. Untungnya, mata Angel itu tidak bisa menyembunyikan apapun. Orang bisa mengganti wajah mereka, menjadi apa saja, tetapi tidak dengan mata dan cara menatap. "Aku merasa sangat mengenal Angel dengan baik. Aku bahkan bisa mengenalinya. Sistem, apakah ini disebut cinta dan benci?" Rafael bertanya saat dia berjalan ke dalam ruangan pertemuan. [Bisa dikatakan begitu. Target Anda adalah Bos Wanita, maka musuh Anda adalah Angel. Ini permainan yang sebenarnya. Jadi, Anda tidak bisa terkena serangan musuh dan mendapatkan poin minus. Sebaliknya, Anda harus berusaha mencapai target dan mendapatkan poin. Tuan Rumah, saya rasa Anda sudah paham cara bermain ini] Sistem menjawab dengan emoticon dua jempol untuk Rafael."Maka, aku harus

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 111: Power Orang Tampan Sangat Kuat

    Mereka, para artis dan kru yang sekarang mengaku belum bertemu, berani mengarang cerita. Siapa yang menunggu Penasihat Rafael selama satu jam di depan studio? Siapa yang sarapan di studio demi pertemuan ini? Siapa yang masih memakai sendal rumah saat tiba? Sutradara Chen akhirnya sadar bahwa power orang tampan itu sangat kuat. "Kalau begitu, kita bertemu sore ini saja. Aku akan mentraktir kalian semua makan malam. Ayo!" Rafael jadi bersemangat karena berpikir dia belum melewatkan apa pun. "Ayo!" Semua orang menjawab gembira. Akhirnya, mereka akan melihat Rafael lagi! Sutradara Chen menepuk jidatnya. Persetan dengan semua orang! Dia sangat lelah! Rafael mengakhiri panggilan video dan menemui Albert di dapur. Dia meminta susu dan buah. Albert cepat membuatkannya. "Tuan, apakah Anda ingin keluar sore ini?" Albert bertanya dengan hati-hati. "Um ...!" Rafael mengangguk saat mengambil anggur hijau di piring. "Aku akan makan malam di luar bersama teman-teman kru dan artis. Tapi ...."

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 110: Telah Ditukar Lagi

    Rafael bangun ketika sore hari dan merasa sakit di beberapa tempat. Dia menyentuh punggung lehernya yang agak kaku. Leher dan kepalanya sedikit tidak nyaman seolah-olah beberapa waktu lalu, dia selesai bertarung dengan seseorang. Dengan kondisinya saat itu, Rafael segera menyadari, tubuhnya ditukar lagi. Jadi, sekarang dia berada di cangkang 'Rafael', tubuh suami Bos Wanita. Rafael merenung sejenak. Tidak nyaman. "Sistem, apakah kau online?" Rafael bertanya dengan nada lesu. Perasaannya terganggu. Dia masih tidak suka perasaan tinggal di tubuh orang lain meski tidak ada perbedaan besar di antara mereka. Sekali beda tetap saja beda. [Saya online, Tuan Rumah. Bagaimana perasaan Anda? Tubuh sudah disesuaikan kembali. Tolong, jaga tubuh ini, Tuan Rumah] Sistem menjawab dengan semangat. "Bagaimana kabar tubuh asliku? Apakah sudah dimakan oleh ulat? Atau ... sudah menjadi kerangka?" Rafael bertanya sedih dan mengingat kematian tragisnya yang tiba-tiba. [Saya berbohong kepada Anda. Tera

  • Misi Memikat Bos Wanita    Bab 109: Demiseksual

    "Sudah dibersihkan? Sangat baik." Rafael merenung, tidak gembira atau sedih. Hatinya tiba-tiba mengambang. Entah mengapa, Rafael lebih suka menggunakan tubuh jiwanya sendiri daripada jiwa yang hidup di cangkang orang lain. Dia agak tidak senang karena akan berpisah dari Khahitna. Setelah ini, bukankah Khahitna akan menyentuh tubuh suaminya sendiri? Bukan tubuhnya lagi dan dia merasa sedikit kehilangan. [Tuan Rumah, apakah Anda tidak bahagia karena tubuh akan ditukar kembali? Bukankah Anda tidak suka dilecehkan oleh Bos Wanita] Sistem bertanya dengan ekspresi berseri-seri dan penuh emoticon mata berbinar. "Tidak apa-apa. Gantikan saja sekarang." Rafael menjadi lebih murung lagi. Sistem tertawa kecil. [Tuan Rumah, Anda menyukai Bos Wanita sekarang. Apakah Anda tidak ingin berpisah? Jika Anda tidak ingin berpisah, saya punya kesempatan untuk Anda. Setelah misi selesai, Anda bisa tetap tinggal dan jiwa 'Rafael' akan dilahirkan kembali. Biar bagaimanapun juga, jiwa yang mati adalah mil

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status