Khahitna memejamkan mata dan mengingat kata-kata Rachel. Oke! Dia baik-baik saja. Bukankah pria ini sedang sakit? Jadi, apakah ada orang sakit yang jadi seperti Rafael? Dia tiba-tiba ingin bercerai. Akan tetapi, kemarahan Khahitna meredup dengan cepat. Merasakan Rafael yang hendak tidur lagi, aroma jeruk harum, segar, dan manis di pangkal leher, tanpa sadar Khahitna diam dan secara naluriah mengikuti arah bau itu berasal. "Aromanya ...." Yeah, Khahitna ingin mengatakan, "Aromanya harum," tetapi terpikir bahwa itu agak ... tidak pantas. Memuji dan merasakan aroma seseorang, bukankah itu tidak etis? Hanya saja, apa yang tidak etis? Rafael suaminya, oke! Normal baginya untuk mencium aroma Rafael dan tidak normal jika dia sebagai istri tidak tahu bau badan suaminya sendiri. Akan tetapi, mereka ... "Tidak!" Khahitna menggeleng dan menarik diri dari ceruk leher Rafael yang putih. Matanya tertuju lagi ke jakun pria itu. "Oh, shit!" Khahitna tahu bahwa ini salah sabar. "Rafael!" Khahitna
Last Updated : 2025-07-26 Read more