Share

Kegagalan

Pagi sekali, aku sudah bangun. Tapi bukan untuk gegas bersiap. Melainkan tidurku saja yang tak nyenyak. Rasanya seperti tidak nyaman. Seolah akan ada sesuatu yang terjadi. Meraup wajah dan mengela napas pelan. Barulah aku ke kamar mandi. Lalu melanjutkan rutinitas pagi.

Pukul delapan, kami sudah bersiap. Bang Aldi, mbak Dina, juga si kecil Jansen. Zul akan menyusul nanti ke kantor pengadilan langsung. Sedangkan Niswah, dia tidak ikut karena hari ini berbarengan dengan jadwal kampus hari pertama. Haidar, dia juga akan mengantar Niswah nanti.

"Tenangkan pikiranmu, Din. Yakinlah berjalan lancar." Kuanggukkan kepala. Bang Aldi sepertinya menangkap sirat khawatir dari wajahku. Sedangkan mbak Dina mengusap pundakku, menenangkan. Kami gegas menaiki mobil. Bang Aldi dan mbak Dina di depan, sedangkan aku dan Jansen di bagian tengah. Aku tersenyum membaca pesan dari Della. Ya, begitu banyak orang yang mendukungku, tak seharusnya aku sekhawatir ini. Obrolan ringan dan juga c
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status