Share

Dana Masuk

Grace tidak habis pikir atas apa yang Ramond katakan dan setelah makan mereka memang melakukannya hingga menjelang jam pulang kerja, Ramond seakan tidak pernah puas dengan hanya satu kali permainan dengan Grace ditambah biaya yang dirinya keluarkan tidak sedikit sama sekali. Grace membenarkan pakaiannya setelah olahraga panas mereka berdua dengan Ramond  yang sudah rapi di ruang tamu memainkan ponselnya, menatap Grace tidak pernah bosan bagi Ramond karena bentuk tubuh Grace membuat setiap pria akan jatuh hati dibuatnya.

“Ayo aku udah siap” menatap Ramond yang masih sibuk dengan ponselnya.

“Dana udah masuk ke rekening kantor untuk menambahkan dana milikku.”

Grace membuka laporan kinerja dan dana yang dimaksud Ramond sudah masuk saat itu juga dengan segera Grace memberi kode bahwa ini adalah milik dirinya dan tidak lupa memberi kabar Rachel. Grace berjalan mendekati Ramond yang masih berkutat dengan ponselnya memberikan ciuman di pipi, tindakannya ini membuat Ramond menghentikan kegiatan dengan menatap Grace lembut. Ditariknya dagu Grace untuk mencium bibirnya secara perlahan yang langsung dibalas oleh Grace, ciuman yang awalnya hanya sekedar ciuman lembut berubah menjadi lebih dalam dengan mengangkat Grace berada dipangkuannya tanpa melepaskan ciuman.

“Aku tidak ingin kamu pulang” Ramond mengatakan tepat di depan wajah Grace setelah ciuman mereka diusapnya bibir Grace perlahan “tapi kita harus berpisah jadi ayo kita pulang.”

Grace berdiri dari pangkuan Ramond merapikan pakaian dan diri sebelum melangkah ke luar, dilihatnya Ramond sudah masuk ke dalam mobil membuat Grace mengunci semua pintu sebelum bergabung dengan Ramond di dalam mobil. Dalam perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali di mana Grace membalas pesan Julius yang menanyakan keberadaannya dengan cepat Grace membalas bahwa dirinya masih bersama nasabah yang ingin memasukkan dana ke tempat kerjanya. Grace tahu jika Julius masih ingin bertemu dengannya tapi untuk kali ini tidak akan dilakukannya, Grace meminta pada Ramond untuk mengantarkannya ke kantor yang hanya diangguki Ramond.

“Udah mendekati jam pulang yakin ke kantor?” Grace mengangguk pelan “pulangnya bagaimana?.”

“Ada sopir kantor kalau gak naik kendaraan online.”

Ramond hanya mengangguk menuruti permintaan Grace dengan mengantarkannya ke kantor tanpa berdebat kembali, Grace segera turun ketika sampai di lobby tanpa berniat memberikan ciuman perpisahan pada Ramond. Langkah Grace perlahan menuju ke tempat di mana Marcus menunggunya di salah satu sudut tempat yang selalu menjadi andalan mereka, tempat kecil dan tidak terlihat entah bagaimana mereka berdua menemukannya. Grace melihat Marcus memainkan ponselnya membuat gerakan perlahan agar tidak mengejutkan, ciuman singkat di pipi menghentikan gerakan tangan Marcus dengan menatap ke arah sumber yang melakukan kegiatannya.

“Kamu selalu seperti itu” menarik Grace perlahan hingga duduk di pangkuannya “sudah dapat dananya?.”

“Grace” mengatakannya dengan bangga “aku lelah mau istirahat.”

“Baik kita pulang kalau begitu.”

Grace menggelengkan kepala membuat Marcus bingung “mau belikan Olla sesuatu terlebih dahulu baru pulang di mall sebelah.”

Marcus mengangkat Grace agar berdiri dari pangkuannya dan langsung menggenggam tangan itu pelan “kita beli sekarang untuk Olla.”

Grace tersenyum simpul mendengar perkataan Marcus yang berarti dirinya akan belanja untuk keperluan Olla dengan uang Marcus, sedikit informasi mengenai Marcus adalah pria beristri dengan istri yang sangat manis namun entah mengapa dekat dengan Grace. Grace sudah mendapatkan beberapa dari Marcus karena sikapnya yang loyal, salah satu yang didapatkan adalah ponsel untuk keluarga Grace bahkan keperluan Olla dipenuhi semuanya oleh Marcus.

Grace hanya membeli sepatu untuk Olla karena saat ini hanya itu yang dibutuhkan, namun Marcus menambahi dengan membelikan pakaian. Belanja kebutuhan Olla sudah selesai dan mereka memutuskan untuk pulang ke rumah dengan Marcus yang mengantarkannya, bersama Marcus ada saja yang dibicarakan dan selalu bisa membuat Grace nyaman.

“Sebenarnya ingin menghabiskan waktu denganmu tapi rasanya tidak mungkin karena kamu tampak lelah” membelai wajah Grace perlahan dengan tangan satunya sedangkan tangan lain berada di kemudi “salam buat Olla.”

“Tentu dan terima kasih banyak atas semua hadiah ini” Grace mencoba bersikap tidak enak depan Marcus yang membuat pria tersebut tertawa.

“Sampai ketemu besok” mencium bibir Grace lembut “salam buat Olla.”

Grace mengangguk “hati-hati di jalan.”

Memberi kecupan pelan pada bibir Marcus sebelum memutuskan untuk keluar dari dalam mobil, langsung masuk ke dalam rumah setelah memastikan mobil tersebut berjalan jauh. Merubah ekspresi wajah menjadi datar saat memasuki rumah, dilihatnya kedua orang tua dan juga Olla sedang sibuk depan televisi sampai tidak mendengar kedatangan dirinya. Grace hanya menggelengkan kepala melihat bagaimana kelakuan mereka, tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan memutuskan untuk masuk ke dalam kamar tanpa berniat mengganggu kesenangan mereka. Meletakkan barang belanjaan di atas ranjang dan langsung memutuskan untuk membersihkan diri meski sebelumnya telah membersihkan diri tetap saja harus menghilangkan bau dari pria lain, berjaga seandainya tiba-tiba Julius datang untuk mengajak ke suatu tempat terutama apartemennya.

“Kapan bunda pulang?” Grace menatap Olla yang duduk di ranjang.

“Tadi dan kalian sibuk sama televisi, itu bunda belikan keperluan kamu sekolah.”

Olla menunjukkan wajah bahagia saat membuka barang belanjaan Grace yang hanya bisa menggelengkan kepala, tanpa peduli dengan Olla yang sibuk di mana Grace mulai melakukan perawatan wajahnya agar terlihat kencang dan bersinar agar para pria menyukai dirinya. Olla masih sibuk dengan belanjaan yang Grace bawa sampai selesai merawat wajahnya, memutuskan membuka ponsel melihat pengirim pesan yang masuk di mana nama Julius memenuhi isi pesan di ponselnya. Grace membalas segera sebelum Julius emosi jika tidak mendapatkan balasan, hanya satu balasan tidak lama kemudian ponselnya berbunyi di mana Julius langsung menghubunginya. Percakapan singkat antara Grace dan Julius hanya berlangsung singkat karena selanjutnya di dominasi percakapan antara Julius dengan Olla, sedangkan Grace hanya mendengarkan sambil memeluk Olla. Percakapan menggunakan video ini bisa melihat apa yang dilakukan orang tersebut, dari percakapan Julius dan Olla dapat Grace ketahui jika Julius masih berada di kantor karena banyak pekerjaan dan tampak dari background di belakangnya.

Olla menyudahi percakapan dengan Julius, beranjak dari ranjang Grace dengan membawa barang belanjaan ke dalam kamar membuat Grace menggelengkan kepala. Suara Julius menghentikan tatapan Grace pada Olla dengan menatap Julius dalam, cukup lama mereka terdiam tanpa mengeluarkan kata-kata sama sekali. Satu hal yang Grace takutkan adalah ajakan menikah dari Julius, menampilkan wajah andalannya yang malah membuat Julius tersenyum simpul. Julius menceritakan seharusnya bertemu dengan Yusuf tapi batal karena banyaknya pekerjaan dan berharap besok bisa bertemu, menghabiskan waktu bersama dengan Yusuf bercerita banyak hal meski Grace tidak tahu pembicaraan mereka tetap saja hanya diam karena bukan ranah Grace melarang pertemuan tersebut.

“Rasanya aku ingin segera menikahimu agar kita bisa membuat adik untuk Olla.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status